Grup Musik Debu Kecelakaan di Tol Pasuruan, 2 Orang Tewas

Dua korban grup musik Debu yang tewas, yaituu Firdaus (31) warga Kuala Lumpur dan Alhadad Amal Sheikh Aidaros (30) warga Selangor.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2022, 17:36 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 17:28 WIB
Rombongan Grup Musik Debu Alami Kecelakaan Maut, Dua Orang Meninggal Dunia
Grup musik Debu alami kecelakaan mobil di Tol Probolinggo. (Sumber: Instagram/debu.online)

Liputan6.com, Jakarta Rombongan grup musik Debu mengalami kecelakaan di KM 837.200/B Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) Jawa Timur arah Pasuruan. Dua orang meninggal dunia, Senin (18/4/2022) dini hari tadi. 

"Dua korban meninggal dunia merupakan warga negara asing (WNA) asal Malaysia," ujar Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Polda Jatim AKBP Dwi Sumrahadi di Surabaya, Senin siang dilansir Antara.  

Identitas kedua korban yaitu Firdaus (31) warga Kuala Lumpur, dan Alhadad Amal Sheikh Aidaros (30) warga Selangor.

Selain itu, kecelakaan yang dialami mobil Toyota Vellfire bernomor polisi L-1055-DL itu juga mengakibatkan dua orang penumpang lainnya mengalami luka berat.

Masing-masing bernama Daood Abdullah Al Daood (35) warga Kecamatan Talang, Tegal, Jawa Tengah, dan Umar (28) warga Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Sementara, mereka yang menderita luka ringan, yaitu Jamilah Binti Abdul Qadir, serta sang pengemudi Miyarto. Total ada enam orang yang berada di dalam mobil minibus tersebut. 

Seluruh korban meninggal dunia telah dibawa ke kamar jenazah rumah sakit terdekat, begitu pula dengan mereka yang luka-luka langsung mendapat perawatan intensif

Sementara itu, kronologi kecelakaan bermula ketika kendaraan melaju kencang dari arah timur ke Pasuruan di lajur lambat. Saat itu pengemudi diduga mengantuk dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraan-nya.

Mobil kemudian menabrak kendaraan truk golongan tiga yang berjalan lambat searah di depannya hingga melintang menutup lajur.

Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki

Rombongan Grup Musik Debu Alami Kecelakaan Maut, Dua Orang Meninggal Dunia
Kecelakaan maut rombongan grup musik Debu di Tol Pasuran-Probolinggo. (Sumber: YouTube/Liputan6)

Kendati demikian, polisi masih mendalami kasus tersebut dengan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan beberapa saksi untuk mencari penyebab pasti kecelakaan. 

"Penyebab kecelakaan belum diketahui pasti. Unit Laka Lantas Polres Probolinggo Kota yang akan melakukan pemeriksaan," kata AKBP Dwi Sumrahadi.

Di sisi lain, mengutip berbagai sumber, grup musik Debu eksis sejak awal tahun 2000-an dan memiliki 12 personel, terdiri dari enam laki-laki serta enam perempuan.

Debu identik dengan vokalis keturunan barat yang aliran musiknya cenderung ke jaz, country juga dengan iringan rebana dengan lagu-lagu religi.

Sementara itu, grup musik Debu belum memberikan pengumuman resmi mengenai peristiwa ini dalam unggahan media sosialnya. Namun, sudah banyak warganet yang memberikan ucapan dukacita lewat akun @debu_journey maupun di akun masing-masing personel grup ini. 

"innalillahiwainnailaihi rajiun , Turut Berduka Cita," tulis seorang warganet. 

"Bang semoga sahabat yang gugur di jln dakwah Husnul khatimah," tulis warganet lain di akun milik Daood Debu. 

Perjalanan Bermusik Grup Musik Debu

Kecelakaan maut rombongan grup musik Debu di Tol Pasuran-Probolinggo. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kecelakaan maut rombongan grup musik Debu di Tol Pasuran-Probolinggo. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Debu merupakan kelompok pemusik muslim Sufi yang anggotanya berasal dari berbagai negara. Mereka pertama kali tampil pada 2001, didirika di Amerika Serikat (AS) dan kemudian berbasis di Indonesia sampai saat ini.

Dilansir dari berbagai sumber, Debu saat ini beranggotakan 12 orang, masing-masing 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Sebagian besar personel Debu berasal dari AS, tapi ada juga anggota yang berasal dari Swedia, Inggris, dan Indonesia.

Musik yang dimainkan Debu kaya nuansa dengan dentaman rebana pada paduan alunan irama ala Timur Tengah, country, bahkan jazz dan world music. Sedangkan lirik-lirik lagunya terkesan sufistik, mistis, lahir dari kalbu yang mabuk cinta dan kerinduan pada Allah SWT.

Kelompok musik ini di bawah bimbingan Syekh Fattaah, pendiri Debu sekaligus guru tasawwuf mereka. Saat di AS, nama kelompok musik mereka adalah Dust on the Road atau Debu di Jalanan.

Personel Dust on the Road adalah orangtua sebagian besar personel Debu yang sekarang. Mereka hijrah ke Indonesia pada 1999. Setelah di Indonesia, mereka mengubah nama mereka menjadi Debu dengan perubahan formasi.

Beberapa personel terdahulu adalah pengajar di pesantren milik Universitas Muslim Indonesia di Makassar. Album pertama Debu adalah Mabuk Cinta (2003) dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Arab.

Album ini berisi 10 lagu termasuk single pertama, "Cinta Saja". Setahun kemudian mereka merilis album kedua bertajuk Makin Mabuk (2004) dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Infografis Pro dan Kontra RUU Permusikan
Infografis Pro dan Kontra RUU Permusikan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya