Mudik Lebaran 2022, Wapres Minta Pemudik dari Kota Tidak Bawa Virus Covid-19 ke Kampung

Ma'ruf meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan berbagai upaya agar tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2022, 19:36 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 19:36 WIB
Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada para pemudik agar tidak menjadi pembawa virus saat balik ke kampung halaman. Dia tidak ingin pemudik menjadi penyebab penularan virus Covid-19 kepada keluarganya.

"Ini harus dijaga. Jangan dari kota membawa virus ke kampung dan dari kampung jangan membawa virus ke kota," ujar Ma'ruf di Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).

Maka dari itu, Ma'ruf meminta agar protokol kesehatan dan vaksinasi terus dilakukan baik untuk pemudik maupun keluarganya di kampung halaman. Pemerintah juga telah meminta agar para pemudik sudah memperoleh vaksin booster agar lebih aman.

"Pesan saya supaya pemudik tetap menjaga kesehatan, menerapkan protokol kesehatan, kemudian (melakukan) vaksinasi Covid-19," tutur Ma'ruf.

"Karena di tempat yang mereka tuju untuk mudik itu ada orang tua, ada orang sakit, ada anak-anak," ujarnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan berbagai upaya agar tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di beberapa negara akhir-akhir ini. Kata dia, di beberapa negara sudah mulai ada peningkatan kasus seperti di Inggris dan China.

"Kita tidak ingin dengan adanya lebaran dan mudik ini kemudian menjadi sebab terjadinya peningkatan (kasus Covid-19). Itu yang harus kita jaga," pungkasnya.


1 Juta Booster

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Agama (Kemenag) menggelar program satu juta vaksinasi booster yang dimulai pada hari ini, Kamis (21/4/2022).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Menag Yaqut Cholil Qoumas pun turut meninjau langsung program yang dilakukan secara serentak se-Indonesia melalui Kantor Pusat PBNU.

"Hari ini alhamdulilah kita bisa melaksanakan kegiatan yang menjadi program bersama dari kepolisian, PBNU dan kemenag, untuk melaksanakan program satu juta vaksin booster. Alhamdulilah hari ini dari kerja sama yang ada tadi disampaikan, kita bisa tembus diangka 1,3 juta," kata Kapolri.

Program vaksinasi ini, kata Kapolri juga untuk menjawab bahwa ada keraguan pada saat puasa apakah boleh vaksin atau tidak, tentunya kegiatan hari ini menjadi jawaban bahwa bisa.

Pada kesempatan ini, Kapolri mengatakan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Di beberapa negara khususnya China saat ini terjadi lonjakan dan sedang dilakukan lockdown.

 

 


Siapkan Gerai Vaksinasi

"Sementara Indonesia saat ini dengan kondisi pertumbuhan vaksin yang ada, positivity rate-nya di bawah satu maka dilaksanakan pelonggaran aktivitas dan pemerintah memutuskan tahun ini bisa dilaksanakan mudik," ujarnya.

Namun disisi lain, ia mengingatkan bahwa pasca dari hari raya selalu terjadi kenaikan angka Covid-19. Untuk itu, ia mengimbau seluruh masyarakat yang belum vaksin booster untuk segera melaksanakan.

"Kita sudah sepakat jika masyarakat animonya tinggi maka program pelaksanaan vaksinasi booster dilaksanakan sampai H-1, apakah itu dilaksanakan siang hari atau setelah salat tarawih," ujarnya.

Selain program vaksinasi booster serentak yang bekerja sama dengan PBNU dan Kemenag, mantan Kabareskrim Polri ini juga menuturkan pihaknya juga akan menyiapkan gerai-gerai vaksin di setiap pos saat pelaksanaan mudik nanti.

Kapolri menyebut vaksinasi merupakan upaya untuk membangun imunitas dan saling menjaga agar tidak ada lonjakan kasus Covid-19 pasca pelaksanaan mudik tahun ini.


Jangan Tunda Booster

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengimbau kepada masyarakat hendaknya segera vaksin booster.

Pelaksanan vaksinasi memang akan disediakan saat mudik tapi semakin banyak yang belum vaksin maka semakin panjang pula antreannya hingga diprediksi akan menimbulkan penumpukan dan kemacetan di arus mudik.

"Jangan dipaksakan untuk vaksinasi booster pada saat mudik untuk menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin," katanya dalam keterangan pers, Selasa (19/4/2022).

Selain itu, antibodi mulai terbentuk pada 1 sampai 2 minggu pasca vaksinasi booster. Sehingga pemerintah mengimbau untuk melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari sebelum mudik sesuai jadwalnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga telah menyiapkan pos layanan vaksinasi booster di jalur mudik untuk mempermudah pemudik mendapatkan vaksinasi tersebut. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki jadwal vaksinasi booster tepat saat mudik lebaran.

"Pemberian vaksinasi pada pos mudik itu sebagai upaya terakhir. Namun masyarakat dihimbau untuk tetap melakukan vaksinasi booster sebelum mudik supaya perlindungan imunitas sudah ada saat melakukan mudik," ujarnya.

Untuk jumlah dan penempatan pos, lanjutnya, akan dikoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan, TNI, dan Polri. Karena ini terkait juga dengan persediaan SDM maupun juga pengelolaan rantai dingin vaksinnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

Infografis Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya