Survei Populi Center: Jokowi Paling Dipilih Bila Pemilu Digelar Saat Ini

Meski masih tertinggi, peneliti Populi Center menyebut tingkat keterpilihan Jokowi mengalami penurunan dari 2019.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Apr 2022, 17:45 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2022, 17:41 WIB
Saat Jokowi Berkemah di Sekitar Titik Nol IKN
Saat Jokowi Berkemah di Sekitar Titik Nol IKN

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Populi Center dalam survei yang digelar menyatakan, Joko Widodo atau Jokowi masih menjadi top of mind saat pertanyaan terbuka terkait siapa yang akan dipilih, jika pemilihan presiden dilakukan hari ini.

"Pertanyaan terbuka, mayoritas responden menjawab Joko Widodo sebagai sosok paling dipilih sebagai Presiden apabila pemilu diadakan hari ini dengan persentase 15,5 persen," kata Peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan dalam rilis daring, Minggu (24/4/2022).

Meski masih tertinggi, Rafif menyebut tingkat keterpilihan Jokowi mengalami penurunan dari 2019. Pada November 2019, Jokowi memiliki elektabilitas 49,3 persen, kemudian pada 2020 elektabilitasnya menurun menjadi 18,6 persen.

"Pada 2019 terpilih menjadi dua kalinya. Kemudian menurun. Secara sadar publik secara sadar mengetahui bahwa kemudian harus ada kepemimpinan, dari sini dilihat dari tingkat kepuasannya juga," kata dia.

Sementara itu, di posisi kedua ada Prabowo Subianto dengan 13,4 persen, Ganjar Pranowo 11,6 persen, Anies Baswedan 7,2 persen, serta Sandiaga Salahuddin Uno dan Ridwan Kamil dengan masing-masing 2,2 persen.

"Untuk 20 nama yang mendapatkan persentase di bawah 2 persen, terdapat nama Agus Harimurti Yudhoyono dengan 1,1 persen, disusul Tri Rismaharini (0,8 persen), Puan Maharani (0,7 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (0,6 persen), Erick Thohir (0,4 persen), dan Basuki Tjahaja Purnama (0,4 persen)," jelas dia.

Populi Center menyelenggarakan survei nasional pada 21 hingga 29 Maret 2022, dengan tema Dinamika politik jelang pemilu 2024. Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Jokowi: Pemilu Digelar 14 Februari 2024, Jangan Sampai Muncul Isu Perpanjangan Masa Jabatan

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan tetap dilakukan sesuai jadwal yakni, 14 Februari. Jokowi meminta para menteri untuk menyampaikan penyelenggaraan pemilu kepada masyarakat.

"Saya kira sudah jelas, semua sudah tau bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Ini perlu dijelaskan," kata Jokowi dalam rapat terbatas Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024, sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (10/4/2022).

Hal ini agar tak muncul isu dan spekulasi bahwa pemerintah berupaya menunda Pemilu. Jokowi juga tak mau ada spekulasi beredar di masyarakat terkait adanya upaya untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

"Jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi perpanjangan masa jabatan presiden juga yang berkaitan dengan 3 periode," ujarnya.

Jokowi menekankan bahwa pemerintah dan DPR telah sepakat bahwa Pemilu akan digelar 14 Februari. Sementara itu, Pilkada Serentak dilaksanakan pada November 2024.

"Kita telah sepakat pemilu dilaksanakan tanggal 14 Februari dan Pilkada dilaksanakan nanti di November 2024. Sudah jelas semuanya," jelas Jokowi.

Selain itu, dia juga meminta para menteri untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa tahapan Pemilu 2022 akan dimulai Juni 2022. Hal ini sesuai dengan ketentuangan perundang-undangan.

"Dijelaskan sekalian, tahapan Pemilu itu sudah dimulai nanti di bulan Juni 2022, pertengahan Juni 2022 sudah dimulai karena memang ketentuan UU-nya nya 20 bulan sebelum pemungutan suara," tutur Jokowi.

Survei Populi Center: 62,4 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Lembaga Populi Center menyatakan, tingkat kepuasaan masyarakat atas kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada pada angka 62,4 persen. Angka tersebut meningkat dari survei sebelumnya yang berada di angka 60,4 persen.

"Data menunjukkan bahwa sebesar 62,4 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo," kata Peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan pada rilis daring, Minggu (24/4/2022).

Angka 62,4 persen tersebut dengan rincian masyarakat yang sangat puas 5 persen dan masyarakat yang puas ada 57,4 persen.

Sementara itu, 32,8 persen menyatakan tidak puas dengan kinerja presiden. Sementara 4,8 persen menyatakan tidak tahu atau tidak jawab. Menurut Rafif, kepuasan terhadap kinerja dipengaruhi kesuksesan penanganan pandemi.

"Hasil survei menunjukkan bahwa Jokowi dianggap cukup berhasil melewati masa sulit pemerintahan. Terutama akibat dari pandemi Covid-19 dan berhasil menjalankan arah pemerintahan sehingga diapresiasi oleh publik. Terlihat dari tingginya kepuasan terhadap kinerja Joko Widodo dalam survei tatap muka kali ini, dibandingkan dengan survei serupa di bulan Oktober 2020," jelasnya.

Jokowi Larang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng Mulai 28 April 2022

Presiden Jokowi Temukan Minimarket di Yogyakarta Kosong Akan Minyak Goreng
Presiden Jokowi Temukan Minimarket di Yogyakarta Kosong Akan Minyak Goreng

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng maupun minyak goreng, mulai 28 April 2022. Kebijakan ini diputuskan dalam rapat terbatas bersama jajaran menterinya, Jumat (22/4/2022).

"Hari ini saya telah memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat utamanya, yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (22/4/2022).

"Dalam rapat tersebut, telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng, mulai Kamis 28 April 2022 sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian," sambungnya.

Jokowi menekankan dirinya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini. Hal ini agar stok minyak goreng di dalam negeri tercukupi dengan harga yang juga terjangkau.

"Saya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melimpah dengan harga terjangkau," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak goreng. Hal ini agar masyarakat mengetahui siapa saja pihak yang bermain dalam kasus ini.

"Kemarin Kejagung sudah menetapkan 4 tersangka urusan minyak goreng ini dan saya minta diusut tuntas. Sehingga, kita bisa tahu siapa ini yang bermain, bisa ngerti," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (20/2/2022).

Infografis Pemilu Serentak 2024 dan Arahan Tegas Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pemilu Serentak 2024 dan Arahan Tegas Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya