Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP tetap menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Karena itu, dia memastikan bahwa KIB tetap akan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga 2024.
Advertisement
Baca Juga
“KIB ini adalah bagian dari Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Oleh karena itu dalam rencana kerja selanjutnya dipastikan akan bertanggungjawab untuk dapat meningkatkan kinerja pemerintahan,” kata Viva Yoga pada wartawan, Minggu (15/5/2022).
“Bahkan menurut Bang Zulkifli Hasan, PAN akan terus berkomitmen menjadi partai koalisi pemerintah, sampai berakhirnya purna tugas pemerintah setelah Pemilu 2024 nanti,” tambahnya.
Viva Yoga mengklaim KIB selalu setia dengan Jokowi-Ma’ruf dan tidak ada agenda terselubung di balik pembentukan koalisi tersebut.
“Kesetiaan KIB kepada Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak usah diragukan lagi. Tidak ada agenda politik tersembunyi atau terselubung. Semua serba transparan alias terang-benderang. Apalagi Pak Airlangga Hartarto dan Bang Sumo (Suharso Monoarfa) adalah menteri di kabinet, maka tentu akan bekerja maksimal bekerja untuk rakyat,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily meminta semua pihak tidak berspekulasi terkait kesetiaan Golkar, PAN dan PPP atau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terhadap pemerintah atau Presiden Jokowi.
“Jangan salah menduga. Koalisi Indonesia Bersatu tidak mengabaikan tugas-tugas partai politik untuk mendukung kebijakan Pemerintahan Jokowi-Kyai Ma’ruf dalam berbagai kebijakannya,” kata Ace saat dikonfirmasi, Minggu (15/5/2022).
Ace mengklaim, Koalisi Indonesia Bersatu tetap akan bersama untuk mensukseskan program pemerintah hingga 2024. “Koalisi Indonesia Bersatu ini justru ingin menghantarkan Pemerintahan Jokowi hingga 2024,” kata dia.
Selain itu, Ace memastikan Golkar tetap setia dengan Presiden Jokowi meski telah terbentuk KIB. “Partai Golkar masih setia kepada Presiden Jokowi. Yang kita rumuskan dalam KIB ini adalah visi, platform, dan gagasan untuk 2024,” pungkasnya.
Golkar, PAN, PPP Umumkan Koalisi untuk Pemilu 2024
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa melakukan pertemuan di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam.
Usai pertemuan yang berlangsung satu setegah jam itu, Airlangga menyatakan bahwa ketiga partai politik ini sepakat berkoalisi untuk Pemilu 2024. Adapun nama koalisinya adalah Koalisi Bertiga Bersatu.
“InsyaAllah (2024 bareng), namanya juga bertiga bersatu. Jadi bertiga bersatu, bersatunya itu adalah beringin, matahari, dan kabah,” kata Airlangga usai pertemuan, Jakarta, Kamis malam.
Airlangga menyebut, koalisi itu nantinya bukan hanya setingkat Pilpres, tapi juga hingga Pilkada. “Jadi kerja sama tiga partai ini mulai dari nasional, provinsi, kabupaten, kota dan kita mulai menyamakan program dan nanti,” kata dia.
“Tentunya kita akan belerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan. Termasuk dalam pemilu nanti di 2024,” tambah Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian itu juga akan memerintahkan anak buahnya untuk bekerja sama dengan PAN dan PPP di tingkat daerah.
“Kami secara khusus dari Partai Golkar, meminta dan menginstruksikan kepada seluruh jajaran partai Golkar, baik tingkat provinsi, kabupaten, kota untuk menindaklanjuti pertemuan ini, dengan juga kerjasama dengan PAN dan PPP,” ucapnya.
Ia berharap kerja sama ketiga parpol bisa mendorong persatuan bangsa dan hindarkan politik identitas. “Semoga kerja sama ini mendapatkan ridho Allah SWT, karena kita akan mendorong persatuan dan menegasikan risiko akibat dari politik identitas,” pungkasnya.
Advertisement
PAN Pastikan KIB Tak Layu Sebelum Berkembang
Sekjen PAN Eddy Soeparno memastikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak untuk tujuan jangka pendek. Dia yakin koalisi Golkar, PAN dan PPP tidak bersifat pragmatis.
"Kita lakukan koalisi ini kembali lagi tidak ada tujuannya yang sifatnya pragmatis jangka pendek ini tujuannya dalam rangka untuk pendidikan politik masyarakat ke depannya untuk penguatan institusionalisi partai ke depannya sehingga kita harus melakukan hal ini secara baik dan tuntas," kata Eddy dalam diskusi kasak kusuk koalisi partai dan capres 2024, Sabtu (14/5/2022).
Eddy menepis anggapan Koalisi Indonesia Bersatu akan layu sebelum berkembang lebih jauh. PAN bersama Golkar dan PPP bakal membuktikan hal sebaliknya.
"Jadi banyak juga yang menyaksikan ini adalah koalisi yang akan layu sebelum berkembang tentu nanti kita akan buktikan hal yang sebaliknya," ujarnya.
Soal inisator pertemuan Golkar, PAN, PPP hingga berujung koalisi, Eddy enggan mengungkapkan detail. Dia hanya bilang, yang bayar biasanya menjadi inisiator.
"Biasanya yang bayar itu yang ngajak, saya cek dulu ya bayar kemarin," seloroh Eddy.
KIB Akan Kembali Bertemu Pekan Depan
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menyebut dalam minggu depan para pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan kembali bertemu membahas hal strategis.
Namun, ia belum menyebut apa saja hal strategis yang akan dibahas Koalisi Indonesia Bersatu, seperti soal Pemilu 2024. Menurutnya, pertemuan itu untuk merekatkan persatuan antarpartai koalisi.
"Kami tidak menutupi kemungkinan bahwa dalam minggu-minggu ke depan para pihak, para pimpinan partai pasti akan bertemu untuk membahas hal-hal yang sifatnya strategis yang bisa dikerjasamakan diantara kita secara produktif untuk kegiatan-kegiatan politik ke depannya," kata Eddy kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Dia mengatakan, belum ada pembahasan soal siapa yang akan diusung sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada pertemuan kemarin.
"Belum ada pembahasan lain-lain-lain menyangkut hal yang lebih jauh daripada itu," kata Eddy.
Dia menyebut, pertemuan Golkar, PAN dan PPP kemarin lebih kepada menyamakan gagasan dan persepsi bersama. Ketiganya sepakat mengedepankan politik gagasan.
"Politik gagasan, politik konsep, politik ide. Di mana yang nantinya akan dipertarungkan itu adalah gagasan, konsep, ide. Bukan identitas, bukan masalah-masalah primordial, bukan hal-hal yang sifatnya justu akan bermuara pada polarisasi di masyarakat dan pembelahan yang lebih dalam terhadap anak bangsa," jelas Eddy.
"Kita ingin cegah hal itu, sehingga yang kita akan kedepankan adalah masalah politik gagasan. Supaya apa? Tujuannya adalah supaya kita sebagai anak bangsa bisa merajut persatuan lebih kuat lagi. Jadi pembahasan lebih pada hal itu," pungkasnya.
Advertisement