Kemenko PMK Imbau Masyarakat Tidak Paranoid Terhadap Hepatitis Akut

Disebut pihaknya menekankan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) sama seperti menghadapi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2022, 04:09 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2022, 04:09 WIB
Mengenal Fungsi Hati, Organ yang Rentan Diserang Hepatitis Akut Misterius
Mengenal Fungsi Hati, Organ yang Rentan Diserang Hepatitis Akut Misterius. Foto: Pixabay.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meminta agar masyarakat tidak panik dan paranoid terkait penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.

Disebut pihaknya menekankan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) sama seperti menghadapi Covid-19.

"Tidak perlu paranoid, tetap jaga prokes yang penting," ujar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto, Rabu (18/5/2022).

Dia mengingatkan agar masyarakat tidak bertukar makanan-minuman dengan orang lain. Jika hendak berbagi makanan, upayakan sedari awal. Hal itu juga penting untuk diterapkan pada anak-anak.

"Berbaginya itu sejak awal, bukan saat makan terus berbagi," kata Agus.

Saat ini, dugaan kasus hepatitis akut terus naik di berbagai negara. Badan kesehatan dunia WHO melaporkan ada 429 kasus probable dan di Indonesia per tanggal 17 Mei ada 27 kasus, didominasi status probable dan pending.

Agus menuturkan, pemerintah juga berkoordinasi dengan WHO terkait keberadaan penyakit tersebut dan telah menyiapkan 19 rumah sakit (RS) rujukan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Sudah bisa dirujuk di 19 RS. Yang paling timur saya kira Makasar dan Manado. Yang di Papua belum ada sebagai rujukan sayangnya," ucapnya.

Agus menyatakan pembelajaran tatap muka (PTM) juga masih bisa dilangsungkan asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan. "Artinya tetap silakan berlangsung, asal menjaga prokes dan sebagainya. Tidak harus menutup pendidikan dulu," kata dia.

 

Masih Terkendali

Menurut Agus, kemunculan hepatitis akut masih belum menjadi wabah.

Dia menuturkan, situasi dan kondisi masih terkendali.

"Belum menjadi wabah ini, masih bisa terkendali. Masih mampulah kita melihat situasinya masih sporadik. Ternyata banyak yang discarded juga," kata Agus.

 

Diberi Pembekalan

Cegah sedini mungkin sebaran penyakit menular dan berbahaya seperti hepatitis akut, Dinas Kesehatan Kota Tangerang beri pembekalan informasi kepada para camat dan seluruh kepala sekolah di wilayah tersebut.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menyampaikan, beberapa waktu yang lalu Badan Kesehatan Dunia atau WHO, telah memberikan alarm kepada masyarakat Indonesia terkait penemuan baru akan penyakit hepatitis akut yang cukup membahayakan masyarakat dunia, khususnya pada anak-anak.

"Penyakit hepatitis ini menjadi kewaspadaan baru dan perlu perhatian semua pihak, terlebih dilaporkan sudah ada 3 kasus di Indonesia yang diduga terjangkit hepatitis yang belum diketahui penyebabnya," kata Arief, Rabu (18/5/2022).

Lebih lanjut, Arief mengimbau kepada semua pihak, terutama Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan khususnya dalam pengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan tatap muka. Termasuk pada pesantren yang kini sudah mulai berjalan normal, harus meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyakit tersebut.

"Para Kepala Sekolah, Kepala Pesantren serta para guru di lingkungan sekolah untuk meningkatkan kewaspadaannya, terapkan peraturan prilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Terus ajak anak-anak kita untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, kebersihan sekolah dijaga, untuk pesantren kebersihan peralatan makan harus dijaga, usahakan anak-anak memiliki peralatan makan sendiri," tutur Arief.

 

Disosialisasikan

Arief juga mengintruksikan kepada para camat se-Kota Tangerang untuk segera mensosialisasikan waspadanya terkait penyakit hepatitis akut ini di lingkungannya.

"Lakukan langkah preventif di segala lini terkait menjaga kebersihan dan pola hidup bersih di tengah masyarakat, karena pola hidup bersih dan sehat menjadi salah satu tindakan preventif yang bisa kita lakukan sejak dini," ujar dia.

Dengan begini, semua pihak bisa saling bahu membahu dan terus saling menguatkan satu sama lain untuk lebih waspada terhadap penyakit hepatitis akut tersebut.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya