Tempat Jualan Nasi Padang Babi Ternyata Sudah Lama Tutup

Voky menekankan, lokasi yang sempat menjual Nasi Padang Babi bukanlah restoran, melainkan tempat tinggal Saat ini, kata dia, rumah itu tidak lagi dipakai untuk menjual makanan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 10 Jun 2022, 22:21 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 22:17 WIB
Ilustrasi Daging Babi.
Ilustrasi Menu makanan dengan Daging Babi. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Menu makanan bernama Nasi Padang Babi menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Sebuah tempat di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang diketahui menjual nasi Padang Babi didatangi polisi.

Banyak pihak yang keberatan dengan nama Nasi Padang Babi tersebut. Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Voky Sagala, mengaku telah mengecek langsung ke lokasi pada Jumat (10/6/2022). Voky mengatakan, pemilik tempat usaha itu telah dimintai keterangan.

Pemilik tempat mengakui sempat memanfaatkan rumahnya untuk menjual makanan, di mana salahh satu menu yang ditawarkan adalah olahan daging babi.

"Tadi setelah kita melakukan penyelidikan kita datang ke rumah yang bersangkutan, rumah tersebut adalah rumah tinggal. Jadi bukan restoran atau toko melainkan rumah tinggal," kata Voky di Polsek Kelapa Gading, Jumat (10/6/2022).

Voky menekankan, lokasi yang sempat menjual Nasi Padang Babi bukanlah restoran, melainkan tempat tinggal Saat ini, kata dia, rumah itu tidak lagi dipakai untuk menjual makanan.

"Itu memang tempat tinggal, bukan tempat usaha atau restoran. Pada saat kita datang kita lihat sudah tidak beroperasi lagi," jelasnya.

"Keterangan awal (tidak beroperasi lagi) yang kita dapat secara lisan demikian," imbuhnya.

Voky memaparkan, pihaknya masih mendalami terkait kemungkinan sanksi yang dijatuhkan ke penjual. Polisi masih akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Sebelumnya, Polsek Kelapa Gading menindaklanjuti adanya laporan perihal adanya restoran homemade atau restoran yang berjualan online yang menjual menu Nasi Padang Babi.

Secara terpisah, S selaku penjual menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi. S menegaskan sama sekali tak memiliki niat melecehkan suku tertentu.

"Saya pribadi mewakili brand sebelumnya yang disebut Babiambo yang pernah beroperasi selama berapa bulan, ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya buat teman-teman yang mungkin merasa tersinggung. Ini pure hanya saya mencoba usaha. Jadi, bukan maksud saya buat menghina siapapun," ujar S.

 

Pengakuan Pedagang Nasi Padang Babi

Polsek Kelapa Gading meminjamkan tabung oksigen untuk pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Polsek Kelapa Gading. (dokumentasi Polsek Kelapa Gading)

Dia mengakui pernah menjual olahan babi pada awal 2020. S memang menawarkan menu seperti masakan Padang, namun ada yang menggunakan olahan babi. Itu dijual secara online. S berdalih usaha hanya berjalan sekitar 3 bulan.

"(konsep) Hanya online bukan restoran itu hanya melalui Grabfood dan Gofood. Akhirnya tutup," ucap dia.

S menuturkan bahwa dia sama sekali tak menyinggung suku tertentu. Ia hanya mencoba inovasi. Adapun, nama Padang atas dasar kesukaan terhadap masakan Padang.

"Mungkin kenapa ide ini seputar Padang karena saya pribadi suka banget sama Masakan Padang, seminggu minimal sekali saking cintanya," ujar dia.

Sementara itu, penulisan kata babi pada menunya sesungguhnya supaya masyarakat tak terkecoh dan mengetahui ada kandungan babi dalam menu masakan tersebut.

"Kita tidak mau nanti ada orang yang makan enggak tau itu ada mengandung babinya. Jadi, kita mau tak mau secara menu harus secara eksklusif ditulis ada babinya," bebernya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya