3 Hal yang Disampaikan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta Saat Hadiri Acara FPCI

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menghadiri acara Policy Speech Presiden Ramos Horta yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Kamis 21 Juli 2022 di Jakarta.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 22 Jul 2022, 12:31 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2022, 12:31 WIB
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di acara FPCI di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di acara FPCI di Jakarta, Kamis (21/7/2022). Dok: Tommy Kurnia Rony/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menghadiri acara Policy Speech Presiden Ramos Horta yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Kamis 21 Juli 2022 di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, ada sejumlah hal yang disampaikan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta. Salah satunya ia memuji Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi atas kunjungannya ke Rusia dan Ukraina yang sedang berperang. Langkah itu disebut bisa membantu mengurangi ketegangan.

Selain itu, Presiden Ramos-Horta menilai Presiden Jokowi dapat melaksanakan kunjungan yang biasanya dimainkan oleh pihak ketiga yang intelektual untuk mediasi.

"Saya sepenuhnya memuji Presiden Jokowi karena pergi ke Ukraina dan Rusia. Jika saya tidak salah ia adalah satu-satunya pemimpin sejauh ini yang bisa mengunjuni ke kedua sisi," ujar Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta dalam acara Policy Speech Presiden Ramos Horta yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis 21 Juli 2022.

Tak hanya itu, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta juga menyampaikan harapannya untuk bisa bergabung dengan ASEAN, apabila RI memegang keketuaan di tahun 2023 mendatang.

"Timor Leste berharap bisa bergabung dengan ASEAN saat Indonesia memegang keketuaan," kata Jose Ramos-Horta.

"Indonesia tetap berkomitmen terhadap keanggotaan Timor Leste di ASEAN," sambung dia.

Berikut sederet hal yang disampaikan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta saat menghadiri acara Policy Speech Presiden Ramos Horta yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

1. Puji Jokowi Kunjungi Rusia-Ukraina

Jokowi Terima Presiden Timor Leste Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bogor
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berbincang dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta saat menerima kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). Jokowi dan Ramos Horta menuju beranda Istana untuk melakukan pembicaraan atau veranda talk. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta memberikan pujian hangat kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) atas kunjungannya ke Rusia dan Ukraina yang sedang berperang. Langkah itu disebut bisa membantu mengurangi ketegangan.

Selain itu, Presiden Ramos-Horta menilai Presiden Jokowi dapat melaksanakan kunjungan yang biasanya dimainkan oleh pihak ketiga yang intelektual untuk mediasi.

"Saya sepenuhnya memuji Presiden Jokowi karena pergi ke Ukraina dan Rusia. Jika saya tidak salah ia adalah satu-satunya pemimpin sejauh ini yang bisa mengunjuni ke kedua sisi," ujar Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta dalam acara Policy Speech Presiden Ramos Horta yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis 21 Juli 2022.

Sejauh ini, para pemimpin negara-negara Barat memilih hanya mengujungi Ukraina.

Kunjungan Presiden Jokowi disebut Presiden Ramos-Horta sebagai langkah inkremental untuk Confidence-Building Measures (CBMs). Ia juga berkata penting untuk memastikan dunia terjaga dari masalah pangan yang dipicu oleh konflik Rusia dan Ukraina.

Lebih lanjut, Presiden Timor Leste menyebut kedua belah pihak pasti memiliki argumen terkait kenapa Rusia menyerang Ukraina, namun tetap saja yang rugi adalah seluruh dunia.

"Bagaimanapun faktanya adalah kita menderita, selain karena pandemi Covid-19," ujar Presiden Ramos-Horta.

Meski mengambil posisi retorika yang netral, Presiden Timor Leste mengingatkan akan ada konsekuensi bagi masyarakat Rusia akibat dampak invasi yang sedang terjadi ini.

"Akan ada konsekuensi jangka panjangnya," kata Presiden Timor Leste.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

2. Berharap Bisa Masuk ASEAN

Jokowi Terima Presiden Timor Leste Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bogor
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta (kiri) berbincang dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menerima kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). Rencananya, ada empat naskah kesepahaman atau MoU yang akan diteken kedua negara, mulai dari bidang pertanian, pergerakan lintas batas bis, standarisasi dan meteorologi, serta kerja sama teknis di bidang perdagangan. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta juga menyampaikan harapannya untuk bisa bergabung dengan ASEAN, apabila RI memegang keketuaan di tahun 2023 mendatang.

"Timor Leste berharap bisa bergabung dengan ASEAN saat Indonesia memegang keketuaan," kata Jose Ramos-Horta.

"Indonesia tetap berkomitmen terhadap keanggotaan Timor Leste di ASEAN," sambung dia.

 

3. Sebut Lebih Mudah Masuk Surga Ketimbang ASEAN

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di acara FPCI di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di acara FPCI di Jakarta, Kamis (21/7/2022). Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta memberikan sindiran halus kepada rumitnya proses masuk menjadi anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Ia pun membuat pengandaian bahwa lebih mudah ke surga ketimbang masuk ASEAN.

"Sepertinya jalan ke surga, untuk mencapai kesempurnaan surga, lebih mudah ketimbang mencapai gerbang ASEAN. Sepertinya untuk mencapai ASEAN kamu harus memenuhi semua kriteria untuk masuk surga," ujar Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta.

Ia menyebut masuk ASEAN juga lebih banyak tuntutan ketimbang masuk Uni Eropa bagi negara-negara eks-Soviet, seperti Rumania atau Bulgaria.

Dihadapan para tokoh diplomasi yang hadir di acara FPCI, Presiden Ramos-Horta berkata selama 10 tahun terakhir negaranya sudah berkembang pesat secara ekonomi, sehingga bisa masuk ke ASEAN.

"Kami lebih dari siap untuk bergabung ASEAN," ujar Presiden Jose Ramos-Horta.

Terkait komunikasi bilateral untuk bergabung dengan ASEAN, ia menyatakan telah membangun jalinan yang baik, terutama dengan Indonesia, supaya negaranya bisa masuk ASEAN.

Presiden Timor Leste berkata negara-negara ASEAN sudah meraih konsensus agar negaranya menjadi anggota, tetapi ia tak tahu kapan waktu pastinya.

"Pertanyaannya: Kapan? Bisa saja 2023, kami harap, bisa saja lima tahun lagi, 10 tahun lagi. Saya harap bisa mendapat penjelasan jelas dari Sekretariat ASEAN, pemimpin-pemimpin ASEAN, secepatnya, terkait kapan kita bisa gabung ke ASEAN," tegas Presiden Timor Leste.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya