Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan kejadian kematian massal ikan sapu-sapu di Kali Baru Jakarta Timur, Senin (11/7) lalu. Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bersama dengan para ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah menganalisa hasil uji lab terhadap air yang menjadi sampel.
"Hasilnya sudah ada, tapi kita mau menganalisa hasil lab-nya terlebih dahulu dengan melibatkan ahli dari IPB," kata pejabat humas Dinas Lingkungan Hidup, Yogi Ikhwan.
Yogi mengatakan bahwa hasil lab, sudah keluar pada Senin (25/7). Untuk mendapatkan penjelasan kuat perihal sumber-sumber kandungan yang terdalam air tersebut, maka perlu untuk melibatkan ahli yang berkompeten.
Advertisement
"Supaya kita tahu, ini dari mana saja, berkaitannya dengan apa," pungkasnya.
Direncanakan, pada Kamis (28/7) penyebab sekaligus hasil lab dari sampel air yang menjadi lokasi kematian masal ikan sapu-sapu akan dipublikasi.
Butuh 12 Hari
Sebelumnya Yogi pernah menyampaikan, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membutuhkan 12 hari untuk menentukan penyebab kematian ikan-ikan tersebut.
"Kita masih analisa sampel airnya di lab, 12 hari kerja keluar hasilnya, baru kita bisa menentukan sumbernya," ujar pejabat Humas Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, Yogi Ikhwan, Selasa (12/7).
Yogi menegaskan bahwa, sebelum adanya kejadian ikan-ikan mati di sepanjang Kali Baru, Dinas Lingkungan Hidup secara rutin melakukan pengawasan kegiatan masyarakat di sepanjang kali tersebut. Namun ia tidak menjelaskan detil ada tidaknya kejadian serupa.
"Pengawasan tetap kami lakukan," pungkasnya.
Advertisement
Laporan
Laporan tentang peristiwa ikan mati masal ini diterima Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, pada Senin (11/7) pukul 07.20 WIB, di aliran sungai Kali Baru di depan RT 001 RW 008 Kelurahan Tengah. Ikan-ikan di aliran Kali Baru mati dan terbawa arus arah utara.
Kejadian ikan-ikan mati ini juga dipublikasi melalui akun instagram @jakartainformasi. Dalam keterangan unggahan tersebut dijelaskan ikan-ikan tersebut adalah ikan sapu-sapu yang mati di kali sepanjang
Kejadian itu kemudian memantik kekhawatiran warga. Pada kolom komentar, banyak netizen meyakini kandungan air di kali tersebut mengandung limbah bahkan beracun.