Harga BBM Naik, Wagub Jabar: Ada Manfaat dari Setiap Kebijakan

Uu mengatakan, kebijakan yang dianggap pahit oleh masyarakat itu pun harus dipahami karena ada kepentingan yang lebih besar untuk keutuhan bangsa dan negara

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2022, 20:10 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2022, 15:00 WIB
Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah resmi mengalihkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), Hal itu   menyebabkan harga BBM jenis Solar, Pertalite, hingga Pertamax mengalami kenaikan. Tak sedikit warga yang protes.

 Hal itu dianggap akan berbuntut terhadap kenaikan berbagai harga lainnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan, dirinya memahami keresahan masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Namun, ia meminta warga untuk tetap menaati keputusan pemerintah pusat.

“Yakinlah keputusan pemerintah untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Kebijakan dan kebijaksanaan pemerintah diutamakan untuk kemaslahatan rakyat, kebaikan bangsa dan negara bahkan agama,” tegas Pak Uu saat ditemui di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Kota Bandung, Jumat (9/9/2022). 

"Kebijakan yang dianggap pahit oleh masyarakat itu pun harus dipahami karena ada kepentingan yang lebih besar untuk keutuhan bangsa dan negara ini,” tambahnya.

Penyesuaian harga BBM diumumkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui konferensi pers pada Sabtu (3/9). Presiden menjelaskan, subsidi BBM terus meningkat sementara lebih dari 70 persen subsidi dinilai tidak tepat sasaran. 

Pemerintah pun mengalihkan subsidi  BBM untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) agar lebih tepat sasaran dan menyiapkan bantuan lainnya.

"Jelas keutuhan bangsa dan negara itu adalah tanggung jawab kita bersama bukan tanggung jawab pemerintah saja. Karenanya,  kenaikan BBM ini adalah salah satu keputusan yang dianggap terbaik dalam menghadapi situasi dan kondisi seperti hari ini,” imbuh Pak Uu.

"Jadi jangan hanya menjelek-jelekkan kebijakan Presiden. Penyesuaian harga BBM  merupakan salah satu instrumen APBN untuk menstabilkan skala negara,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kebutuhan Dasar Terpenuhi

Aksi Demo Mahasiswa Universitas Djuanda, Dorong Motor Tolak Kenaikan Harga BBM
Mahasiswi Universitas Djuanda memegang poster saat aksi demo berlangsung. Puluhan Mahasiswa Universitas Djuanda melakukan aksi tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan mendorong motornya sekitar 3 km dari Tugu Kujang hingga pintu 3 Istana Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/9/20222). (Merdeka.com/Arie Basuki)

Uu menegaskan, yang terpenting adalah pembangunan negara dan bangsa tidak terabaikan dan tidak terhenti, sehingga kebutuhan hidup masyarakat tetap terpenuhi.

"Akan ada manfaat-manfaat lain dari setiap kebijakan. Yang terpenting menurut saya terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Terpenuhinya pendidikan, kesehatan dan perekenomian.  Di Jabar juga hari ini sudah tidak ada lagi desa yang sangat tertinggal,” tutur Pak Uu.

"Kita harus mendukung program pemerintah. Yakinlah, Pak Jokowi tidak punya niat untuk memudaratkan (merugikan) rakyatnya. Karena pemimpin mengemvan amanah, punya  visi dan misi untuk menyejahterakan masyarakat,” pungkas dia. 

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya