Imbas BBM Naik, Pemprov DKI Ambil Langkah Antisipasi Kenaikan Harga Sembako

Imbas BBM Naik, Pemprov DKI Ambil Langkah Antisipasi Potensi Kenaikan Harga Sembako

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2022, 18:06 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 18:06 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Wawancara tim Liputan6.com dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/8/2022). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tengah mengupayakan berbagai program untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Riza mengupayakan harga produk-produk konsumsi di pasar dapat dikendalikan.

Adapun salah satu cara pengendalian harga ini dengan melakukan operasi pasar.

"Kita upayakan terus dan juga nanti dibantu juga agar harga-harga produk konsumsi kita di pasar dapat dikendalikan dengan berbagai program, termasuk operasi pasar dan sebagainya," kata Riza kepada wartawan, Kamis (15/9/2022).

Lebih lanjut, Riza mengatakan bahwa hal ini butuh kerja sama dengan berbagai pihak.

"Prinsipnya kita upayakan untuk itu. Memang diperlukan kerja sama semua pihak bersinergi berkolaborasi dari pemerintah pusat, kita langsung mengambil langkah-langkah konkrit dalam rangka mengantisipasi potensi terjadinya kenaikan harga-harga barang khususnya sembako," tambah Riza.

Selain itu, Riza juga mengatakan telah memberikan subsidi untuk Transjakarta guna meringankan beban imbas kenaikan BBM.

"Kita sendiri sudah mengambil beberapa kebijakan untuk mengurangi beban masyarakat Jakarta. Kita subsidi angkutan umum yaitu Transjakarta Rp62 miliar lebih. Juga angkutan kapal ke Pulau Seribu lebih dari Rp4 miliar," tambah Riza.

 

Kurangi Beban Masyarakat

Kebijakan tersebut ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait antisipasi kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan upaya pengendaliannya. Rapat diselenggarakan di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat 9 September 2022.

Dalam keterangan tertulisnya, Anies menjelaskan perkembangan dan gejolak ekonomi dunia telah menyebabkan keluarnya kebijakan penyesuaian harga BBM di Indonesia. Sebagai antisipasi, Anies menyebut Pemprov DKI mengeluarkan rekomendasi sebagai upaya pengendaliannya.

"Dampak dari kenaikan tersebut akan diserap oleh Pemprov DKI Jakarta dengan mengucurkan Rp 62,1 miliar sebagai tambahan PSO untuk Transjakarta dan Rp 4,255 miliar untuk angkutan laut. Sehingga, harapannya akan membuat pengguna angkutan umum tidak merasakan dampak kenaikan BBM," kata Anies.

 

Subsidi Tambahan

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu memastikan pemberian subsidi tambahan itu, segera dijalankan. Dengan penambahan subsidi, dia mengklaim tidak akan ada perubahan tarif angkutan TransJakarta maupun angkutan laut.

"Jadi publik yang naik bus TransJakarta (TJ) tak perlu merasakan kenaikan harga tarif angkutan umum karena itu amat dibutuhkan. Ini segera dieksekusi dengan Ro 62,1 untuk TJ dan Rp 4,2 untuk angkutan umum laut. Jadi, pengguna angkutan laut dan TJ tidak ada perubahan (tarif)," jelas Anies.

Selain itu, upaya tersebut dilakukan Pemprov DKI Jakarta guna meningkatkan penggunaan transportasi umum. Pasalnya, tarif transportasi umum terintegrasi milik Pemprov DKI dipastikan tak terdampak kenaikan BBM.

"Ayo, pindah ke kendaraan umum karena lebih murah dan jangkuannya sudah 92 persen wilayah Jakarta," ujar Anies.

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya