Kurangi Emisi, Jerman Dorong Indonesia Beri Insentif untuk Pengguna Kendaraan Listrik

Pemerintah Jerman mendorong Indonesia untuk memberikan insentif kepada para pengguna kendaraan listrik. Hal ini untuk meningkatkan jumlah pengguna kendaraan listrik sehingga mengurangi emisi di Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Okt 2022, 13:20 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2022, 13:20 WIB
Acara Sustainable Transportation Forum di Nusa Dua Bali, Kamis (20/10/2022) (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Acara Sustainable Transportation Forum di Nusa Dua Bali, Kamis (20/10/2022) (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jerman mendorong Indonesia untuk memberikan insentif kepada para pengguna kendaraan listrik. Hal ini untuk meningkatkan jumlah pengguna kendaraan listrik sehingga mengurangi emisi di Indonesia.

Deputi Kepala Kedutaan Besar Republik Federal Jerman Thomas Grafel menyampaikan strategi pemberian insentif tersebut telah dilakukan di negara. Adapun insentif diberikan untuk mencapai target penggunaan 7 sampai 10 juta kendaraan listrik pada 2030.

"Kami mendorong mobilitas menggunakan kendaraan listrik yang didukung oleh sistem insentif, termasuk enviromental bonus yang dilakukan untuk mencapai target penggunaan 7 hingga 10 juta kendaraan listrik pada tahun 2030," jelas Thomas dalam acara Sustainable Transportation Forum di Nusa Dua Bali, Kamis (20/10/2022).

Dia menjelaskan bahwa di Indonesia, sektor transportasi merupakan sumber emisi terbesar ketiga. Transportasi menyumbang 27 persen dari total emisi karbondioksida yang dihasilkan dari konsumsi energi.

"Dan didorong oleh meningkatnya urbanisasi dan meningkatnya level kemakmuran ekonomi. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang," jelasnya.

Selain itu, Jerman mendorong pemerintah Indonesia untuk menggunakan kendaraan bus listrik di perkotaan. Misalnya, bus berbahan bakar hidrogen atau biogas yang digunakan oleh angkutan umum lokal.

Pasalnya, perkotaan menjadi penghasil emisi terbesar yakni, sebesar 75 persen. Thomas menyebut transformasi perkotaan menjadi kota yang berkelanjutan merupakan kunci untuk mengurangi emisi.

"Di Jerman, pengurangan emisi telah ditetapkan di revisi UU terkait perubahan iklim. Hal ini juga dilakukan di sektor transportasi," ucap dia.

Bantu Danai

Menurut dia, pemerintah Jerman akan membantu mendanai proyek-proyek yang berkaitan denhan transportasi di berbagai negara di dunia termasuk, Indonesia. Total dana yang disiapkan pemerintah Jerman sebesar 60 juta euro per tahun.

"Pemerintah Jerman membantu mendanai proyek-proyek yang berhubungan dengan transportasi di berbagai belahan dunia dengam total lebih dark 60 juta euro per tahun, termasuk di Indonesia," tutur Thomas.

Sektor Transportasi Penting

Sementara itu, Dubes Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz menyampaikan sektor transportasi memegang peranan penting dalam mencapai target nol emisi karbon global. Di Indonesia, sektor transportasi menyumbang 3 persen persen dari keseluruhan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan.

"Maka dari itu, reformasi untuk mewujudkan transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi sangat penting untuk mencapai target penurunan emisi di Indonesia sebesar 41 persen pada tahun 2030 dengan dukungan Internasional," pungkas dia.

Infografis: Bumi Makin Panas, Ancaman Nyata Bagi Manusia (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Bumi Makin Panas, Ancaman Nyata Bagi Manusia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya