Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berpotensi sebagai calon wakil presiden dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, Wasekjen PKB Saiful Huda mengamini bahwa keinginan menjadikan Muhaimin sebagai capres atau cawapres merupakan sikap politik PKB. Kini PKB yang tengah berkoalisi dengan Gerindra yakin hanya menunggu waktu kapan deklarasi.
Baca Juga
"Itu kata Prabowo gampang soal deklarasi," kata Huda, Kamis (3/11).
Advertisement
PKB tidak bisa menawar lagi posisi Muhaimin yang dimandatkan dalam Muktamar sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Menurut Huda sulit untuk menganulir keputusan politik tersebut.
"Artinya mandatory levelnya paling tinggi di partai ini tidak bisa dinego itu hanya forum yang dianulir ketika dilaksanakan forum yang sama dan itu tidak mungkin. Agak tidak mungkin dalam proses politik," ujarnya.
Maka itu, sampai hari ini di internal koalisi Gerindra dan PKB belum ada nama calon presiden atau calon wakil presiden lain. Kecuali Prabowo dan Muhaimin.
"Belum ada nama lain, selain pak Prabowo dan Gus Muhaimin," ujar Huda.
Prabowo Cari Cawapres
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tengah mencari calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi pada Pilpres 2024. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang berpotensi untuk berpasangan dengan Prabowo.
"Ya sampai sekarang Pak Prabowo masih terus mendengarkan pandangan-pandangan masyarakat, tetapi sekali lagi koalisi Gerindra dan PKB adalah koalisi capres dan koalisi cawapres," kata Muzani, saat diwawancarai di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11).
Advertisement
Paling Potensial
"Secara material kalau mau, yang paling berpotensi untuk mendampingi Pak Prabowo ya Pak Muhaimin, beliau tentu Ketua Umum PKB yang bisa berdaulat atas dirinya," sambungnya.
Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com