Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, berhasil finish pada ajang Tour de Borobudur ke-22 hari kedua dengan rute Stadion Manahan, Solo menuju Candi Borobudur, Magelang yang berjarak 104 km.
Banyak momen menarik yang tercipta saat pelaksanaan Tour de Borobudur hari pertama dan kedua. Namun, ada satu momen yang menyita perhatian yaitu saat Ganjar bertemu anak berkebutuhan khusus (ABK) saat meninjau booth UMKM Tour de Borobudur di kawasan Candi Borobudur.
Saat Ganjar menghampiri salah satu anak ABK yang sedang menggambar, anak tersebut tidak mengenalinya lantaran Ganjar masih mengenakan topi sepeda.
Advertisement
Akan tetapi pada saat Ganjar melepas topinya, anak tersebut seketika langsung mengenali Ganjar dengan ciri khas rambut putih. Ia histeris dan kegirangan sambil tak henti-hentinya memeluk orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Baca Juga
"Saya mencoba untuk mengerti, maka tadi anaknya teriak-teriak, dia tanya 'Pak Ganjar mana?' dan ketika dia melihat dia tidak yakin kemudian dia histeris. Yang seperti ini lah kita harus bisa memahami mereka," kata Ganjar dalam keterangannya, Senin (7/11/2022).
"Mungkin karena Ganjar uwanen (ubanan) gitu lho hahaha. Sehingga itu sinyalnya ada di sana (rambut putih)," sambung Ganjar.
Ganjar sengaja melibatkan para ABK pada event Tour de Borobudur agar para ABK memiliki ruang untuk berkreasi. Bahkan, pada jersey resmi Tour de Borobudur ke-22, terdapat coretan tangan para ABK.
"Desainnya ngga kalah lho, jadi kalo kita bikin baju, jaket, topi tentu karya mereka sangat bagus. Salah satu karya mereka ini, tulisan Borobudur ini," ucap Ganjar.
Â
Libatkan ABK
Ke depannya, Ganjar menyebutkan bakal terus melibatkan para ABK untuk event-event besar agar mereka juga mendapatkan kesetaraan.
Ganjar juga tak lupa untuk mempromosikan karya para ABK agar masyarakat lebih tertarik untuk membeli dan dengan bangga mengenakan karya-karya mereka.
"Kalo kita ajak terlibat di event begini kan jadi menarik, bangga dong kita menampilkan karya dari kawan-kawan berkebutuhan khusus yang bisa memberikan karya yang bisa ditonton, dibeli, dipakai," ujar Ganjar.
Advertisement