Polisi Temukan Gundukan Sampah di Rumah Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres

Temuan tumpukan sampah dinilai menjadi salah petunjuk penting untuk mengungkap kasus tewasnya satu keluarga.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 16 Nov 2022, 20:05 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 20:05 WIB
Polisi Olah TKP Kasus Satu Keluarga Meninggal di Kalideres
Penyidik dari Polsek Kalideres bersama tim yang mengenakan baju Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri datang ke lokasi rumah tempat penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat,Rabu (16/11/2022). Hingga sampai saat ini Polisi belum mengungkapkan penyebab kematian korban melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah temuan baru didapat kepolisian saat menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penemuan jenazah satu keluarga di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat yang berlangsung Rabu (16/11/2022). 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi  membeberkan, salah satu temuan terbaru yaitu adanya gundukan sampah di ruangan belakang rumah.

"Sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam," kata Hengki di Kalideres, Rabu (16/11/2022).

Hengki menerangkan, temuan tumpukan sampah dinilai menjadi salah petunjuk penting untuk mengungkap kasus tewasnya satu keluarga.

"Bisa kita asumsikan sementara nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar, artinya ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya, apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," papar Hengki.

Hengki tak menyebut secara gamblang  jenis sampah-sampah yang ditemukan. Dia menyampaikan, salah satunya sampah bekas makanan.

"Ada beberapa bungkus makanan. Tapi kan nanti yang bisa menyimpulkan kedokteran forensik," ujar dia.

Hengki menerangkan, proses penyelidikan masih berjalan. Tentunya, nanti pelbagai temuan akan disusun untuk mendapat sebuah kesimpulan.

"Nanti tim ahli yang akan menyimpulkan dari berbagai disiplin ilmu, ya namanya interkolaborasi profesi dalam rangka scientific crime investigation saling melengkapi," ujar dia.

9 Dokter Forensik Dilibatkan

Polisi Olah TKP Kasus Satu Keluarga Meninggal di Kalideres
Penyidik dari Polsek Kalideres bersama tim yang mengenakan baju Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri datang ke lokasi rumah tempat penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat,Rabu (16/11/2022). Hingga sampai saat ini Polisi belum mengungkapkan penyebab kematian korban melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebanyak sembilan dokter spesialis forensik diterjunkan dalam Tim Gabungan untuk melakukan pendalaman pemeriksaan empat jenazah di perumahan kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022) hari ini.

Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Hery Wijatmoko menyebut kesembilan dokter forensik terdiri dari tim dokter RS Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto atau RS Polri Kramat Jati, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Universitas Indonesia (UI) 

"Tiga ahli SpFM (spesialis forensik dan medikolegal) RSCM, UI dan enam dari RS Bhayangkara Said Sukanto," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (16/11).

Mereka dilibatkan dalam Tim penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya selama proses pemeriksaan di RS Polri Kramat Jati. Termasuk, Jajaran Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Metro Jaya pun turut terlibat.

Sementara, Hery mengatakan, proses uji laboratorium forensik dengan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh sampel organ tubuh keempat jenazah hingga kini masih berjalan di Puslabfor Polri Sentul.

"Uji laboratorium forensik dilakukan di Puslabfor Polri yang ada di Sentul," ujar Hery.

Selain tim dokter forensik gabungan yang melakukan pemeriksaan terhadap empat jenazah, proses penyelidikan juga melibatkan ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).

 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya