Ganjar Bicara di Acara Wisuda Unas: Kalangan Intelektual Harus Lebih Kolaboratif

Meski Indonesia tergolong negara yang mampu bertahan ditengah ketidakstabilan ekonomi dunia akibat perang, namun perubahan geopolitik yang begitu cepat dapat menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2022, 09:10 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2022, 22:51 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memberikan pembekalan pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang diselenggarakan di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memberikan pembekalan pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang diselenggarakan di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memberikan pembekalan pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang diselenggarakan di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat.

Di hadapan 1.300 wisudawan dan wisudawati UNAS tahun ajaran 2021/2022, Ganjar menyampaikan dewasa ini yang terpenting dalam mempraktikkan sebuah ilmu adalah dengan melakukan kolaborasi untuk menghadapi ancaman resesi global 2023.

"Seluruh ilmu yang didapat di Kampus UNAS, saatnya untuk dipraktikkan. Tapi ingat, dunia sudah berubah maka saya ingatkan polanya tidak lagi kompetisi tetapi kolaborasi, maka bakat atau talenta menjadi penting," ujar Ganjar dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022). 

Meski Indonesia tergolong negara yang mampu bertahan ditengah ketidakstabilan ekonomi dunia akibat perang, namun perubahan geopolitik yang begitu cepat dapat menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. 

Terlebih, mata seluruh penduduk dunia saat ini sedang tertuju ke Indonesia yang menjadi tuan rumah KTT G20. Ganjar menyebut, kesempatan itu harus mampu dimanfaatkan seoptimal mungkin, salah satunya dengan menunjukkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompetitif.

"Saya kira dalam menyongsong situasi yang tidak mudah, maka penting membangun kemandirian. Dunia sedang tidak baik-baik saja dan kita harus antisipasi. Ilmu yang biasa-biasa saja tidak akan cukup, maka agar menjadi luar biasa harus berkolaborasi, pendekatannya multi disiplin," jelas Ganjar.

Peran institusi pendidikan, lanjut Ganjar, menjadi sangat penting untuk melahirkan kalangan intelektual. Sebab, institusi pendidikan sangat berperan dalam menentukan sikap dan karakter anak bangsa ke depannya.

Ganjar menambahkan, pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga terus berupaya mendukung langkah-langkah seluruh pihak, termasuk pelajar dan mahasiswa agar mampu berdikari di banyak sektor kebangsaan dan kenegaraan.

 

Harus Lebih Fleksibel

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memberikan pembekalan pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang diselenggarakan di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memberikan pembekalan pada acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS) Jakarta yang diselenggarakan di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta Pusat.

Selain itu, konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digulirkan pemerintah juga harus diterapkan menjadi lebih fleksibel, adaptif dan dapat menyatu dengan perkembangan zaman untuk menuju Indonesia Emas 2045.

"Menuju 2045 menurut saya konsep Merdeka Belajar harus dipraktikkan, kurikulum lebih lincah, adaptif, metodenya harus baru dan praktik juga harus lebih banyak," ucap Ganjar.

"Perguruan tinggi harus bagaimana? Beri saja penugasan sektor, sub sektor. Mereka juga tidak bisa sendiri maka pemerintah memberikan stimulus, kolaborasinya dengan dunia usaha. Maka berdikari dalam bidang ekonomi bisa dilaksanakan dari kontribusi perguruan tinggi," sambung Ganjar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya