Projo Tolak Figur yang Berpotensi Bawa Polarisasi Pemilu 2024

Handoko menegaskan, Projo tidak ingin menghilangkan potensi Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju hanya karena figur capres. Menurutnya keberhasilan Indonesia hanya akan didapat dengan kerja keras seluruh elemen bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2022, 15:25 WIB
Diterbitkan 28 Des 2022, 15:25 WIB
projo
Bendahara Umum DPP Pro Jokowi (Projo) Panel Barus (kiri) bersama Presiden Jokowi dan Kepala KSP Moeldoko.(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Jokowi (Projo), Handoko, mengatakan, Projo menolak calon-calon  yang berpotensi membawa polarisasi pada Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, polarisasi politik karena figur tokoh capres dapat menyebabkan kegagalan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

"Kami pasti akan melawan  polarisasi, keterbelahan, karena konsen kami sebetulnya, seperti yang saya sampaikan tadi, bangsa ini harus menyudahi keterbelahan-keterbelahan hanya karena kontestasi pilpres," tutur Handoko dalam konferensi pers Membaca Dinamika Tahun Politik 2023-2024: Selamatkan Jokowi, Tolak Penundaan Pemilu, di DPP Projo, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2022). 

Handoko menuturkan, Indonesia kedepannya memiliki proyeksi yang sangat cerah, terutama dari segi ekonomi.

Dia menegaskan, Projo tidak ingin menghilangkan potensi Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju hanya karena figur capres. Menurutnya keberhasilan Indonesia hanya akan didapat dengan kerja keras seluruh elemen bangsa. 

"Jangan nunggu muncul common enemy dari luar untuk kita bersatu, tapi ayo ini bersatu, karena apa? Proyeksi-proyeksi ke depan itu sangat cerah. Kita akan menjadi salah satu bangsa yang besar nanti. Jangan sampai potensi ini hilang hanya karena kita kebelah. Apalagi kebelahnya cuma soal figur capres," tegas Handoko. 

Selain itu, dalam pandangan Projo, situasi ekonomi Indonesia ke depan akan lebih membaik ketimbang tahun-tahun sebelumnya, yang mengalami depresi akibat pandemi COVID-19.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dorong Pemerataan

Sambil Berlari, Jokowi Sapa Ribuan Pendukung di Stadion GBK
Capres 01 Joko Widodo mengacungkan jari saat kampanye akbar bertajuk 'Konser Putih Bersatu' di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/4). Dalam kampanyenya Jokowi mengajak untuk mencoblos pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf Amin saat Pemilu 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Handoko, pertumbuhan ekonomi yang stabil akan menopang kondisi sosial dan politik, sehingga tahun-tahun politik ke depan tidak akan terganggu, karena ditopang oleh stabilnya pertumbuhan ekonomi.

Kestabilan ekonomi Indonesia tersebut pun dijadikan landasan oleh Projo, agar Indonesia tidak perlu menunda keberlangsungan pemilu yang akan datang. Bagi Projo, pemilu harus memungkinkan terjadinya sirkulasi elit agar regenerasi berlanjut. 

Handoko menuturkan, pembangunan yang sudah sangat baik di masa kepemimpinan Jokowi harus berlanjut dalam kerangka mendorong pemerataan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan saya saing Indonesia. 

"Dengan demikian, warisan Jokowi kepada bangsa Indonesia akan terus dikenang dan dijadikan tolak ukur dalam membanhun sebuah bangsa yang besar dan bermartabat," tutup Handoko.

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya