Liputan6.com, Jakarta Eks politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest resmi bergabung ke Golkar. Dia pun menuturkan, terinspirasi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Golkar, Ridwan Kamil berharap banyak tokoh muda yang terinspirasi.
Baca Juga
"Mudah-mudahan banyak tokoh-tokoh muda lain terinspirasi untuk gabung bersama saya, bersama Rian Ernest," kata dia, Selasa (1/2/2023).
Advertisement
Kang Emil menuturkan, berharap anak muda Indonesia bisa ikut perubahan, dengan salah satunya berpolitik di Golkar. Dia yakin kaum muda dan para milenial bisa bersama-sama membawa perubahan dan kebaikan untuk Indonesia.
"Karena perubahan itu harus dijemput, bukan ditunggu," ungkap dia.
Pria yang duduk sebagai Gubernur Jawa Barat ini menerangkan, partai politik tidak ubahnya sebuah kendaraan. Yang menentukan sukses atau tidaknya kendaraan itu sampai tujuan, maju atau tidaknya sebuah partai politik, kata terkantung orang-orang di dalamnya. Baik sopir maupun penumpang.
"Karena kendaraan partai politik ini bagaimana anggota-anggotanya. Makin berkualitas, partai politiknya makin berkualitas, keputusannya semakin berkualitas," kata Kang Emil.
Â
Rian Ernest Sebut Kang Emil Panutan
Sebelumnya, Rian menilai bahwa Ridwan Kamil adalah panutan bagi generasi muda dalam berpolitik. Hal ini disampaikan Rian dalam acara pengukuhannya sebagai kader Partai Golkar, di Gedung DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Selasa (31/1/2023).
"Saya melihat Golkar ini kan partai yang terbuka untuk semua orang, memang pada saat momentum saya sedang menimbang untuk masuk ke partai ini memang saya melihat sosok Kang RK, karena salah satu panutan juga bagi generasi muda politik Indonesia itu kan Kang RK," kata Rian.
Karenanya, ke depan Rian akan sering berdiskusi dengan pria yang akrab disapa Kang Emil itu untuk membahas sejumlah hal, terutama penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye.
"Saya akan sering koordinasi dengan Kang RK juga untuk belajar bagaimana caranya memaksimalkan sosial media menjadi tools untuk berkampanye," ungkapnya.
Hal ini mengingat secara nasional terdapat setidaknya 60 persen pemilih berusia muda, sehingga penggunaan media sosial dinilai akan efektif. Selain itu, menurut dia, DKI Jakarta juga seringkali dijadikan barometer politik nasional.
Advertisement