Liputan6.com, Jakarta - Senior Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muhammad Irsal mengatakan adanya hujan disertai angin kencang di beberapa wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya hari ini, Kamis (9/2/2023) disebabkan sejumlah faktor.Â
Menurut Irsal, berdasarkan analisis Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) salah satunya disebabkan faktor Siklon Tropis Freddy yang terpantau di Samudera Hindia selatan Bali dengan kecepatan angin maksimum 75 knot.
"Sesuai dengan analisis dari TCWC Jakarta pagi hari ini, Siklon Tropis Freddy memberikan dampak berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta," kata Irsal kepada Liputan6.com, Kamis (9/2/2023).
Advertisement
Selain itu, kata dia juga ada beberapa faktor lainnya yang meyebabkan hujan disertai badai melanda wilayah Indonesia. Terpantau, kata dia ada Tropical Cyclone (TC) Gabrielle di Australia bagian timur dan pusat.
Tak hanya itu, ada pula tekanan rendah di sekitar Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan angin memanjang dari Lampung hingga Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.Â
"Dilihat dari kondisi dinamika atmosfer terkini adalah juga terpantau TC Gabrielle di Australia bagian timur dan pusat, tekanan rendah di sekitar Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan angin memanjang," terang Irsal.
Menurut Irsal ada kondisi lain seperti Outgoing Longwave Radiation (OLR), gelombang Kelvin aktif, hingga kelembapan atmosfer yang turut mempengaruhi ketidakstabilan cuaca di sekitar Pulau Jawa bagian barat.
"Kondisi OLR dan gelombang Kelvin yang aktif, kelembapan atmosfer dan juga kondisi labilitas di sekitar Jawa bagian barat terpantau signifikan juga mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Jawa bagian barat," kata dia.
Cuaca Ekstrem selama Sepekan
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia selama sepekan ke depan. Potensi cuaca ekstrem ini terjadi karena kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia.
"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," kata Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring BMKG di Jakarta, Minggu 5 Februari 2023 seperti dilansir Antara.
Tiga bibit siklon tropis tersebut masing-masing Bibit Siklon Tropis 94S, Bibit Siklon Tropis 95S, dan Bibit Siklon Tropis 97S.
Dwikorita menjelaskan Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb.
"Sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang," ujar Dwikorita.
Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb.
Sistem tersebut bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.Â
Advertisement