KKB Tembak Pesawat Trigana Air di Dekai Yahukimo Papua, Polisi Tangkap 7 Orang

Akibat tembakan KKB, terdapat satu lobang di bawah pesawat Trigana Air. Polda Papua mamastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Mar 2023, 06:48 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 06:41 WIB
Pesawat di Bandara Oksibil
Ilustrasi Pesawat Trigana Air di Bandara Oksibil. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta - TNI-Polri menangkap tujuh warga yang diduga terlibat penembakan Pesawat Trigana  Air di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu 11 Maret 2023. Polda Papua mengakui menerima laporan terkait penembakan pesawat oleh KKB

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengungkapkan sebanyak tujuh orang yang ditangkap itu karena diduga terlibat aksi penembakan Pesawat Boeing 737-500 dengan Nomor Penerbangan PK-YSC. Ketujuh orang yang ditangkap, yaitu NN,EG,TS, DM, EW, NP, dan EG.

"Saat ini penyidik masih memeriksa mereka dan bila tidak terbukti nantinya mereka akan dilepaskan, kata dia yang dikutip dari Antara, Minggu (12/3/2023).

Pesawat Boeing 737-500 dengan kode penerbangan PK-YSC membawa 66 penumpang dari Dekai dan kondisi pesawat Trigana Air terdapat satu lobang bekas tembakan yang berada di bawah pesawat. "Seorang penumpang dilaporkan terkena serpihan kursi, namun belum diketahui identitasnya," kata dia.

Aviation Security and Safety Manager Trigana Air Kapten Alfred  membenarkan penghentian pelayanan penerbangan ke Dekai hingga batas waktu yang belum ditentukan. 

"Memang benar kami untuk sementara menghentikan penerbangan ke Dekai dan saat ini sedang konsolidasi internal, " kata Kapten Alfred. 

Sementara itu, salah satu penumpang pesawat  Trigana Air tersebut mengungkap bahwa sesaat setelah "take off" sempat terdengar bunyi tembakan satu kali. Bunyi tembakan diperkirakan saat pesawat masih berada di sekitar ujung landasan dan di atas sungai kecil. 

Penumpang sempat bertanya-tanya, namun tidak ada korban dalam insiden tersebut dan pesawat tiba dengan selamat di Bandara Sentani. "Alhamdulillah kami tiba dengan selamat di Sentani, " ungkap dia tanpa mau menyebutkan identitasnya.

Pesawat Trigana Pernah Ditembak KKB

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa saat ini kondisi keamanan di Bandara Oksibil belum kondusif, pasca accident penembakan pesawat cargo Trigana Air jenis caravan dengan registrasi PK-HVV milik PT. Ikairos, pada 9 Januari 2023 pukul 01.45 UTC atau 10.45 WIT.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni pada Rabu (11/1) ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan mengatakan kejadian penembakan pesawat cargo Trigana Air di Bandara Oksibil saat ini tengah diselidiki pihak berwenang.

Berdasarkan infomasi dari Pilot dan Petugas AirNav, penembakan oleh KKB terjadi didaerah short right base runway 11 atau turning short final runway 11 yang berjarak kurang lebih 2 Nm atau 3,6 km dari ujung runway 11. "Pilot melaporkan kepada Petugas Air Traffic Controller (ATC) dan langsung Return To Base (RTB) ke bandara asal Bandara Tanah Merah;

Pihak operator penerbangan yaitu PT Ikairos dan Petugas Bandara Tanah Merah menginformasikan sesudah pesawat mendarat didapati bekas tembakan pada bagian-bagian pesawat seperti bagian bawah depan yang tembus hingga ke ruang kokpit.

"Bersyukurnya, dalam kejadian penembakan pesawat ini, kondisi crew pesawat dalam kondisi baik, personel dan fasilitas bandara juga dalam kondisi baik," katanya, Rabu (11/1/2023). 

Demi keselamatan dan keamanan penerbangan maka mulai Selasa, 10 Januari 2023 kemaren, pesawat Trigana Air rute penerbangan dari dan ke Oksibil tidak beroperasi sampai kondisi keamanan dinyatakan aman oleh pihak berwenang. Dalam rangka penguatan keamanan dan evakuasi karena situasi darurat, maka dioperasikan pesawat Rimbun Air dan Smart Cakrawala Aviation.

Namun demikian, Kristi menegaskan Bandara Oksibil tidak aerodrome close atas pertimbangan kemanusiaan, supply chains, dan berdasarkan hasil koordinasi dengan direktorat teknis, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) serta AirNav Notam untuk peningkatan kewaspadaan karena alasan keamanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya