Gibran Fokus Urus Persis Solo Usai FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan, pihaknya kini fokus mengurus Persis Solo usai FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Mar 2023, 12:37 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2023, 12:35 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyindir sejumlah kepala daerah yang menolak kehadiran Timas Israel di Piala Dunia U-20 2023, Selasa (28/3).(Liputan6.com/Fajar Abori)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa pihaknya kini fokus mengurus Persis Solo usai FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Enggak apa-apa dijadikan pelajaran. (Saat ini) kami fokus Persis saja ya, mainnya lagi bagus, kami dukung, kami dorong agar bisa main lagi di Manahan," kata Gibran dilansir dari Antara, Kamis (30/3/2023).

Menurut Gibran, Stadion Manahan yang sudah direnovasi dan direncanakan untuk Piala Dunia U-20, bisa dimanfaatkan Persis Solo untuk menggelar pertandingan sepak bola.

"Insyaallah tahun ini. Apa yang dianggarkan kemarin, renovasi Stadion Manahan yang sudah kami jalankan tidak mubazir," ucap Gibran.

Mengenai potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang bisa diraup melalui penyelenggaraan Piala Dunia U-20, ia mengaku, tidak mempermasalahkan.

"Kami cari event (ajang) lain, enggak usah dipermasalahkan," katanya.

Gibran menambahkan, dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, sejumlah stadion yang rencananya untuk bertanding, saat ini sudah bisa dibuka untuk ajang lain.

"Bisa, kemarin Persebaya langsung menghubungi saya agar laga Persis dan Persebaya bisa dilaksanakan di Manahan," tambah Gibran.

Sebelumnya, Federasi sepak bola dunia, FIFA, secara resmi memastikan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keputusan tersebut disampaikan langsung melalui rilis resmi mereka pada Rabu (29/3/2023) malam WIB.

Posisi Indonesia sebagai lokasi penyelenggara sejak awal memang sudah terancam menyusul adanya gelombang penolakan partisipasi Israel di FIFA World Cup U-20 2023.

FIFA bahkan langsung mengambil sikap tegas dengan membatalkan drawing yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada Jumat (31/3/2023) setelah Gubernur I Wayan Koster menyampaikan surat penolakan Israel kepada Kemenpora.

“Menyusul adanya pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketum PSSI Erick Thohir, FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 akibat situasi saat ini,” tulis FIFA melalui rilis resminya.

“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal pelaksanaan turnamen tetap tidak berubah. Potensi sanksi untuk PSSI juga akan diputuskan setelahnya,” sambung federasi sepak bola dunia.

Ketum PSSI Terima Keputusan FIFA Batalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Perawatan Lapangan Stadion GBK Jelang Piala Dunia U20
Aktivitas pekerja saat perawatan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023). Perawatan kebersihan Stadion berkapasitas 88.083 penonton tersebut dilakukan secara rutin jelang pertandingan Internasional Sepakbola U-20 di Indonesia yang diikuti 24 negara untuk ajang bergengsi sepak bola yang akan berlangsung 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

FIFA akhirnya mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ketua umum PSSI, Erick Thohir pun menyatakan sudah berjuang semaksimal mungkin saat bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023) untuk memperjuangkan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap berjalan di tanah air.

Namun, posisi Indonesia yang menjadi salah satu anggotanya, menurut Erick Thohir harus tunduk pada kewenangan dan keputusan yang diberikan FIFA yang membatalkan ajang sepakbola nomor dua bergengsi itu di Indonesia.

"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir dari Doha, Qatar, diikutip Kamis (30/3/2023).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya