Liputan6.com, Jakarta Polri telah memetakan titik krusial yang berpotensi jadi masalah saat terjadi lonjakan mudik Lebaran 2023.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, hal ini sesuai hasil pengecekan lapangan dan evaluasi pelaksanaan operasi Ketupat.
Jalur mudik tersebut yakni, Jalur Tol Trans Jawa, jalur tol ke arah Jawa Tengah. Dimana titik krusial baik arus mudik maupun arus balik ada di Tol Cipali yang menjadi lintasan utama.
Advertisement
Selain itu titik krusial juga ada di lokasi rest area atau peristirahatan seperti jalur Jawa Timur di Tol Cipali. Kemudian, lintas Sumatera dan Jawa, ada di jalur Sumatera ada di Indralaya-Palembang yang padat kendaraan.
"Sementara untuk di Pelabuhan Merak dari pengalaman tahun lalu, angkutan lebaran sempat terjadi kepadatan," ujar Sandi di Jakarta, Senin, (3/4/2023).
Selain di jalur tol Jawa dan Sumatera, titik krusial lainnya adalah jalur arteri di Jawa. Menurutnya jalur utama yang digunakan roda dua dan alternatif roda empat juga berpotensi terjadinya kepadatan.
"Hal itu bisa terjadi kecelakaan dan gangguan kamtibmas," sebutnya.
Berlakukan One Way saat Mudik Lebaran
Sementara Polri juga akan memberlakukan skema sistem one way atau satu jalur untuk mengantisipasi kemacetan di jalan tol. Langkah itu akan dilakukan ketika memasuki masa puncak arus mudik lebaran 2023 yang diprediksi berlangsung dari 19-21 April 2023.
"Pihak kepolisian akan memberlakukan sistem oneway pada tanggal 18 April mulai dari KM 72 hingga KM 414. Karena puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 dan H-1," kata Sandi.
Skema ini, kata Sandi, juga kemungkinan akan kembali diberlakukan saat puncak arus balik yang diprediksi akan terjadi dua kali yakni pada 24 - 25 April 2023 atau H+2 dan H+3 lebaran, dan 29 - 1 Mei 2023.
" Nanti juga akan diberlakukan sistem oneway untuk arus balik, mulai dari KM 414 hingga KM 72," terangnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka
Advertisement