Ini Dia Salah Satu Bandara Tersibuk saat Libur Lebaran 2025, Tahan Gempa hingga Banjir

Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi salah satu bandar udara (bandara) tersibuk saat libur Lebaran 2025 dengan traffic penumpang yang tinggi

oleh Septian Deny Diperbarui 10 Apr 2025, 21:20 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 21:20 WIB
Yogyakarta International Airport (YIA)
Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi salah satu bandar udara (bandara) tersibuk saat libur Lebaran 2025 dengan traffic penumpang yang tinggi. (Dok. Semen Indonesia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi salah satu bandar udara (bandara) tersibuk saat libur Lebaran 2025 dengan traffic penumpang yang tinggi. YIA telah melayani hingga ratusan ribu pengguna transportasi udara, mulai dari arus mudik hingga arus balik Lebaran 2025.

Tercatat sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia, YIA merupakan mahakarya yang dibangun dengan produk semen dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, YIA merupakan infrastruktur penting yang menjaga kelancaran dan kenyamanan transportasi dari dan menuju Yogyakarta, khususnya pada masa libur Lebaran. 

“Kami memahami, bahwa setiap konstruksi memiliki kebutuhan khususnya masing-masing. YIA tidak hanya bandara berkapasitas besar, namun rancang bangunnya juga berfungsi memberikan kenyamanan bagi para penumpang yang akan bepergian. Karena itu, aplikasi produk SIG turut menunjang fungsi kenyamanan yang dihadirkan YIA,” tutur Vita Mahreyni.

Dengan total luas area mencapai 587 hektare (ha) di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, YIA memiliki terminal penumpang seluas 219.000 m2 dengan daya tampung hingga 20 juta penumpang per tahun.

YIA juga memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 3.250 meter, serta apron (area parkir, bongkar muat, dan pemeliharaan pesawat) yang bisa menampung 45 pesawat. Hal ini memungkinkan YIA melayani pesawat berbadan lebar (wide body) seperti Air Bus A380 dan Boeing 777. 

Selain memiliki kapasitas besar, YIA juga dirancang dengan ketahanan terhadap gempa 8,8 Magnitudo, serta tsunami dengan proyeksi ketinggian maksimum setinggi 12,8 meter di atas rerata muka air laut (mean sea level/MSL).

YIA juga dirancang untuk dapat mengantisipasi banjir dengan saluran yang dapat menampung potensi banjir, seperti pond atau penampung air sementara dengan volume 43.300 m3, serta saluran bandara yang dapat difungsikan sebagai penampung air (long storage) dengan kapasitas 180.000 m3.

Selain itu, YIA juga dilengkapi dengan gedung Crisis Centre 4 lantai seluas 5.284 m2, sebagai tempat evakuasi sebanyak 1.000 orang.

Periode Pembangunan Fisik

Yogyakarta International Airport (YIA)
Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi salah satu bandar udara (bandara) tersibuk saat libur Lebaran 2025 dengan traffic penumpang yang tinggi. (Dok. Semen Indonesia)... Selengkapnya

Vita Mahreyni menambahkan, selama periode pembangunan fisik, atau sejak Desember 2018 hingga Mei 2019, SIG memasok lebih dari 150 ribu ton semen untuk pembangunan YIA. Produk semen dari SIG digunakan pada konstruksi landasan pacu yang membutuhkan kekuatan maksimal, serta konstruksi gedung terminal penumpang dan bangunan pendukung. 

Sementara pada tahap pengembangan kawasan YIA, SIG memasok produk semen tipe khusus untuk proyek pengendali banjir, dengan daya tahan tinggi untuk lingkungan ekstrem. Semen dengan formula ramah lingkungan ini menghasilkan beton dengan panas hidrasi rendah dan ketahanan optimal terhadap sulfat serta klorida di area yang terpapar air laut.

“SIG memiliki rentang spesifikasi produk yang lengkap serta solusi layanan pendukung untuk memenuhi persyaratan kondisi bangunan sesuai kebutuhan dan mendukung kelancaran proyek pembangunan. Dengan segala keunggulan yang ada, SIG siap menjadi garda terdepan dalam pembangunan di Indonesia,” ujar Vita Mahreyni.  

 

InJourney Airports Layani 9,16 Juta Penumpang Selama Libur Lebaran 2025

InJourney Airports Pastikan Seluruh Bandaranya Bakal Siaga 24 Jam
PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memastikan, bila selama musim angkutan lebaran 2025, bandara di seluruh Indonesia akan siaga 24 jam.... Selengkapnya

PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airport melayani 9,16 juta penumpang selama periode angkutan Lebaran 2025. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono menjelaskan masa angkutan libur lebaran dimulai sejak 21 Maret 2025 lalu dan akan berakhir pada 11 April 2025 mendatang. Sejauh ini, sudah ada 9,16 juta pergerakan penumpang di 37 bandara yang dikelola.

"Selama 19 hari masa angkutan Lebaran pada periode 21 Maret hingga 8 April 2025, jumlah penumpang mencapai 9,16 juta penumpang, meningkat 2,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan pergerakan pesawat mencapai 64.732 pergerakan pesawat," ungkap Maya dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

Adapun, selama periode tersebut, tercatat ada lima bandara tersibuk. Pertama, Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dengan 3,05 juta pergerakan penumpang dan 20.126 pergerakan pesawat.

Kedua, Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS) dengan 1,18 juta pergerakan penumpang dan 7.050 pergerakan pesawat. Ketiga, Bandara Juanda (SUB) dengan 801 ribu pergerakan penumpang dan 5.165 pergerakan pesawat.

Keempat, Bandara Sultan Hasanuddin (UPG) dengan 542 ribu pergerakan penumpang dan 3.946 pergerakan pesawat. Kelima, Bandara Kualanamu (KNO) dengan 448 ribu pergerakan penumpang dan 2.983 pergerakan pesawat. "Pada periode tersebut, tercatat sebanyak 2.913 extra flight yang terdiri dari 2.783 extra flight penerbangan domestik dan 130 extra flight untuk penerbangan rute internasional," ucap Maya.

InJourney mencatat, trafik tertinggi pada periode sebelum Lebaran terjadi pada H-3, yakni Jumat, 28 Maret 2025 dengan jumlah penumpang sebanyak 565.000 penumpang, dengan pergerakan pesawat mencapai 3.905 pesawat. Sementara trafik tertinggi pada periode setelah Lebaran terjadi pada H+5 atau Minggu, 6 April 2025, dengan catatan 597.000 penumpang dan 3.652 pergerakan pesawat.

 

Transformasi Bandara Soekarno-Hatta

Hari Pertama Periode Mudik Lebaran, Diprediksi Bandara Soekarno Hatta Dipadati 125.993 Penumpang
Hari pertama periode angkutan lebaran 2025, terpantau di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, masih sepi pemudik. Meski begitu, Angkasa Pura Indonesia (API) atau Injourney Airports cabang Bandara Soekarno Hatta mencatat, adanya peningkatan lintasan penumpang dan pergerakan pesawat.... Selengkapnya

InJourney Airports juga telah melakukan serangkaian program transformasi bandara khususnya pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta, baik di Terminal 1, 2 dan 3. Program rezoning terminal dilakukan untuk mengatasi penumpukan penumpang. Sementara pada Terminal 2F dilakukan revitalisasi untuk penanganan penumpang umrah.

Kehadiran umrah lounge diharapkan mampu menampung jemaah umrah dan haji yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Lounge ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti musala, ruang tunggu khusus, layanan kesehatan, hingga area penanganan bagasi. Infrastruktur dan teknologi terbaru juga diterapkan untuk memperlancar pelayanan, sehingga tidak terjadi kepadatan dan antrean dari jemaah umrah.

“Program transformasi bandara yang telah dilakukan merupakan upaya dan komitmen kami untuk menghadirkan layanan yang berkualitas sehingga para pengunjung merasa nyaman menggunakan angkutan udara, termasuk pada musim mudik Lebaran tahun ini yang berjalan dengan baik dan lancar," urai Maya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya