Liputan6.com, Jakarta - Kelancaran arus mudik Lebaran 2025 mendapat apresiasi banyak kalangan. Pemerintah dinilai berhasil melakukan pengaturan pola perjalanan para pemudik sehingga mampu meminimalkan potensi kemacetan dan gangguan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.
“Kami menilai pemerintah tahun ini berhasil menyelenggarakan Mudik Lebaran 2025 dengan sangat baik. Tidak ada kemacetan luar biasa yang dialami mayoritas pemudik. Dan salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan Mudik Lebaran 2025 adalah pengaturan pola perjalanan yang tepat seperti adanya kebijakan work from anywhere (WFA), work from home (WFH) hingga cuti lebaran yang relatif panjang,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda, Rabu (9/3/2025).
Baca Juga
Huda menjelaskan keberhasilan pengaturan pola perjalanan ini berdampak pada pergerakan pemudik yang relatif merata dan tidak tekonsentrasi pada hari-hari tertentu. Menurutnya situasi ini agak berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di mana pergerakan mayoritas pemudik terkonsentrasi pada hari-hari tertentu sehingga memicu kemacetan panjang selama berhari-hari.
Advertisement
“Tahun ini dengan kebijakan WFA pergerakan pemudik bisa mulai dilakukan H-7 sehingga mengurangi kepadatan di puncak arus mudik yang biasa terjadi di H-4 atau H-3 Lebaran. Situasi ini juga sama terjadi di arus balik di mana pemudik tidak terkonsentrasi pada hari tertentu,” ujarnya.
Kebijakan pengaturan pola perjalanan yang tepat, lanjut Huda memudahkan pola pengaturan Lalu Lintas. Berbagai strategi rekayasa lalu lintas mulai dari penerapan ganjil genap, contraflow, hingga one way nasional bisa diterapkan dengan baik. Responsifnya aparatur Polri juga menjadi catatan positif karena mampu menerapkan strategi rekayasa lalu lintas sesuai dengan kondisi lapangan.
“Seperti perpanjangan strategi one way nasional yang harusnya hanya pada Sabtu-Minggu tetapi diperpanjang hingga Senin (7/3/2025) karena Langkah ini membuat strategi yang diterapkan benar-benar berimbas pada penurunan potensi kemacetan dan meminimalkan dampak negatif kemacetan bagi para pemudik,” katanya.
Persiapan Matang
Dia mengungkapkan tahun ini persiapan pemerintah dalam menyelenggarakan arus mudik dan balik relatif lebih matang. Tidak lagi terjadi kasus-kasus kemacetan panjang yang dikeluhkan pemudik seperti kasus kemacetan di tol Serang arah Pelabuhan Merak atau terjebaknya pemudik hingga belasan jam saat arus balik di Lebaran 2024.
“Layanan transportasi di darat, laut, maupun udara juga relatif lancar. Tidak ada cerita pemudik yang terjebak di Bandara atau Pelabuhan hingga belasan jam seperti tahun sebelumnya,” katanya.
Politisi PKB ini juga mengapresiasi penurunan angka kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran. Hingga kemarin Dirlantas Mabes Polri mencatat terjadinya penurunan angka kecelakaan dari 3.728 di tahun 2024 menjadi 2.627 di tahun 2025 atau turun sekitar 30%. Jumlah korban meninggal juga turun sebanyak 47%.
“Turunnya angka kecelakaan ini menjadi indikator jika penyelenggaraan mudik tahun ini berjalan relatif lebih baik,” katanya.
Advertisement
