Jakarta Semakin Macet di Ramadhan Ini, Dishub DKI Ungkap Penyebabnya

Jalanan di Jakarta semakin macet pada Ramadhan tahun ini. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo mengakui semakin macetnya arus lalu lintas di Jakarta tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2023, 20:54 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 20:54 WIB
Jelang Libur Akhir Pekan dan Perayaan Imlek, Kemacetan Warnai Jalanan Jakarta di Jam Pulang Kantor
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di ruas Jalan Gatot Subroto dan Tol Dalam Kota di Jakarta, Jumat (20/1/2023). Menjelang libur panjang akhir pekan dan tahun baru Imlek sejumlah ruas jalan Ibu Kota terutama yang mengarah keluar kota dipadati kendaraan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Jalanan di Jakarta semakin macet pada Ramadhan tahun ini. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo mengakui semakin macetnya arus lalu lintas di Jakarta tersebut.

Dia menjelaskan, ada sejumlah hal yang menjadi penyebab macet Jakarta. Salah satunya, karena jam pulang kantor warga hampir serupa sehingga mengakibatkan kepadatan lalu lintas.

“Pada saat Ramadan semua masyarakat pulang ke rumah secara bersamaan sehingga seluruh kendaraan bermotor itu tumpah ruah ke jalan. Sementara kapasitas jalan kita itu penambahannya kurang dari 0,01 persen setiap tahun,” lata Syafrin soal macet Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).

Menurut dia, penambahan jalan yang minim tak sebanding dengan penambahan kendaraan bermotor. Sebut saja untuk sepeda motor yang kenaikannya bisa mencapai 500 ribu unit.

"Penambahan jumlah kendaraan bermotor itu demikian masifnya. Sebagai ilustrasi saja, di tahun 2020-2021 jumlah penambahan kendaraan bermotor di Jakarta itu lebih kurang 600 ribu. Terbanyak memang roda dua, 500-an ribu lebih," ujar Syafrin.

Oleh karena itu, Syafrin mengimbau seluruh warga Jakarta untuk menggunakan transportasi umum. Sebab, pihaknya sudah berusaha dengan maksimal membuat angkutan umum nyaman dan aman.

“Artinya bahwa memang di sisi lain ekonomi masyarakat membaik pascapandemi tetapi kita juga mengimbau masyarakat untuk mari kita gunakan layanan angkutan umum yang sudah dibangun ini secara baik. Angkutan umum massal dan juga sudah diintergrasikan,” ucap Syafrin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Lain Macet Jakarta

Sebelumnya, Syafrin juga mengakui Jakarta semakin macet meskipun jam kerja ASN dibedakan dengan pekerja lain. Hal itu, kata Syafrin, disebabkan oleh kebiasaan warga yang masih menggunakan kendaraan pribadi.

"Ya kita melihat memang tingkat kemacetan semakin tinggi. Kenapa? karena masyarakat masih tetap mengandalkan kendaraan pribadi sebagai alat mobilitas utama," kata Syafrin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/3).

Maka dari itu, Syafrin kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk beralih ke transportasi umum. Syafrin mengklaim, pihaknya telah memperluas cakupan transportasi umum sehingga mudah dicapai oleh warga.

"Jika tidak ingin berada di tengah-tengah kemacetan, maka gunakan angkutan umum yang ada. Kan pelayanan angkutan umum di Jakarta sudah diperluas," ujar Syafrin.

"Berdasarkan data kami dengan diintegrasikannya angkot menjadi Mikrotrans, medium bus menjadi Minitrans dengan jaringan utama PRT juga termasuk layanan kereta, saat ini cakupan layanan di Jakarta sudah mencapai 92 persen, dari tahun lalu sekitar 86 persen. Artinya ada peningkatan yang signifikan," sambungnya.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya