Liputan6.com, Jakarta - Memastikan kelangsungan alam yang lebih baik menjadi salah satu cara mewujudkan nilai Pancasila di kalangan pelajar. Salah satunya SMP Tarakanita 2, sebagai Sekolah Penggerak yang kembali menyelenggarakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Ketua Pelaksana Kegiatan, Bernadus Dwi Antara mengatakan, kali ini SMP Tarakanita 2 menggandeng Pluit Village Mall untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan Eco-enzyme. Diketahui, Eco-enzyme adalah hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai bahnyak manfaat untuk alam dan manusia.
“Acara inti dari kegiatan P5 adalah peserta didik kelas VII dari fermentasi limbah dapur organik seperti kulit buah-buahan maupun sayuran,” kata Bernadus dalam keterangan diterima, Kamis (6/4/2023).
Advertisement
Bernadus melanjutkan, kegiatan P5 ini diikuti oleh peserta didik kelas VII, dengan mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Selain itu, kegiatan P5 ini bertujuan meningkatkan dimensi bernalar kritis dan gotong royong serta Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) pada peserta didik sebagai perwujudan pembelajaran dengan paradigma baru.
Jansen Kelas 7D sebabai salah satu peserta mengaku senang dengan kegiatan kali ini. Menurut dia, banyak pengalaman baru didapat dari praktik membuat Eco-enzyme.
"Hari ini saya sangat senang karena mendapat pengalaman baru belajar di luar kelas dan bekerjasama dengan teman-teman P5. Paling menarik bagi saya adalah saat membuat Eco-enzyme (membuat sabun cair)," kata Jensen dalam kesempatan tersebut.
Diketahui, Eco-enzyme bermanfaat untuk kelestarian bumi dengan mengurangi penggunaan zat kimia dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, kali ini peserta didik dilatih membuat Eco-enzyme sekaligus hasil turunannya seperti pembuatan sabun, pembersih lantai, dan penyubur tanaman.
Menguji Pembelajaran Inovatif bagi Pelajar
Wakil Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum, Erna Wijayanti menambahkan, Sekolah Penggerak P5 berkomitmen mengorganisasikan pembelajaran bermakna Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Cc5 Tarakanita yang inovatif. Sehingga, peserta didik dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila khususnya dimensi gotong royong dan bernalar kritis.
“Bagi sekolah-sekolah lain, jangan takut mencoba dan berinovasi lewat implementasi P5. Pasti bisa untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik," Erna menutup.
Advertisement