Liputan6.com, Jakarta - Pada Kamis malam 6 April 2023, tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Meranti Muhammad Adil dan puluhan pejabat negara serta pihak swasta dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Bupati Adil menjadi OTT KPK pertama di tahun 2023. Hal tersebut diungkap Ketua KPK Firli Bahuri.
"Selama tiga bulan sejak Januari sampai dengan 31 Maret 2023, tidak ada tangkap tangan. Hari ini kita berhasil tangkap tangan bupati Meranti," ujar Firli Bahuri saat dikonfirmasi, Jumat (7/4/2023).
Advertisement
Penangkapan terhadap Bupati Meranti ini terjadi tak lama setelah dirinya disorot lantaran memberhentikan Direktur Penyelidikan (Dirlidik) KPK Brigjen Pol Endar Priantoro beberapa waktu lalu.
Terkait penangkapan Bupati Adil, Firli Bahuri mengeklaim dirinya bekerja profesional sesuai undang-undang.
"Saya selalu menyampaikan bahwa saya bekerja profesional sesuai ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan. Tidak boleh ada cacat hukum di akhir masa jabatan pimpinan KPK, karena kami berlima selalu hati-hati, proden, dan kompak dalam membuat keputusan. Setiap keputusan diambil secara bulat," kata Firli.
Tak hanya itu, Firli juga diduga membocorkan penyelidikan dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM).
Berikut sederet pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri usai tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Meranti Muhammad Adil dan puluhan pejabat negara serta pihak swasta dalam OTT dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Klaim Jadi OTT KPK Pertama di 2023
Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dan beberapa pihak lainnya dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis malam 6 April 2023.
Bupati Adil menjadi OTT KPK pertama di tahun 2023.
"Selama tiga bulan sejak Januari sampai dengan 31 Maret 2023, tidak ada tangkap tangan. Hari ini kita berhasil tangkap tangan bupati Meranti," ujar Ketua KPK Firli Bahuri saat dikonfirmasi, Jumat (7/4/2023).
Penangkapan terhadap Bupati Meranti ini terjadi tak lama setelah dirinya disorot lantaran memberhentikan Direktur Penyelidikan KPK Brigjen Pol Endar Priantoro.
Â
Advertisement
2. Klaim Selalu Bekerja Profesional Meski Tengah Disorot
Terkait penangkapan Bupati Adil, Firli Bahuri mengeklaim dirinya bekerja profesional sesuai undang-undang.
"Saya selalu menyampaikan bahwa saya bekerja profesional sesuai ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan. Tidak boleh ada cacat hukum di akhir masa jabatan pimpinan KPK, karena kami berlima selalu hati-hati, proden, dan kompak dalam membuat keputusan. Setiap keputusan diambil secara bulat," kata Firli.
Firli tengah disorot lantaran memberhentikan Direktur Penyelidikan Brigjen Endar Priantoro. Tak hanya itu, dia juga diduga membocorkan penyelidikan dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM).
Â
3. Tegaskan Tak Pernah Ambil Keputusan Sendiri di KPK
Firli Bahuri yang masa tugasnya di KPK akan berakhir di tahun ini berharap tak meninggalkan cacat hukum di lembaga antirasuah.
Firli juga menampik dirinya selalu mengambil keputusan sendiri di KPK. Dia mengeklaim setiap keputusan di lembaga antirasuah dilakukan secara kolektif kolegial.
"Setiap keputusan diambil secara bulat," tegas Firli Bahuri.
Advertisement