Liputan6.com, Jakarta - Insiden penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa 2 Mei 2023. Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah telah membenarkan adanya penembakan di Kantor MUI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat itu. Itulah top 3 news hari ini.
Selain membenarkan adanya insiden penembakan Kantor MUI, Iksan mengatakan, pelaku Orang Tak Dikenal (OTK) itu mengaku sebagai tuhan. Menurut dia, tidak ada yang mengenal orang tersebut. Adapun aktivitas di Kantor MUI Jakarta ada rapat pimpinan (Rapim) dan kegiatan silaturahmi.
Baca Juga
Ikhsan mengatakan, pelaku telah dibawa ke Polsek Menteng. Ada tiga korban penembakan Kantor MUI yakni petugas keamanan, staff, dan front officer.
Advertisement
Sementara itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membela Ganjar Pranowo yang menolak kehadiran Isreal di Piala Dunia U-20.
Menurut Megawati, ada upaya mempolitisasi isu itu untuk mempertanyakan elektabilitas Ganjar Pranowo, yang kini menjadi capres dari PDIP.
Penolakan PDIP dan Ganjar Pranowo berujung turunnya elektabilitas di berbagai survei. Megawati mengaku ikut memantau hasil survei dan yakin elektabilitas Ganjar akan kembali naik.
Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Bareskrim Polri yang menetapkan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanudin sebagai tersangka ujaran kebencian yang disebarkan melalui media sosial. Dalam narasi ujaran kebenciannya itu, dikatakan 'Halalkan Darah Muhammadiyah'.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pihaknya menghormati atas proses yang telah ditetapkan sebagai polisi. Dia menyebut akan melakukan proses sidang internal terhadap AP Hasanuddin tanpa menunggu tindak pidana dari kepolisian.
Handoko menyebut terkait dengan pelaksanaan sidang oleh Majelis Hakim Disipilin ASN direncanakan akan digelar pada 9 Mei 2023.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Selasa 2 Mei 2023:
1. Penembakan di Kantor MUI Jakarta, Wasekjen: Pelaku Mengaku Tuhan
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah membenarkan telah terjadi penembakan di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat. Pelaku Orang Tak Dikenal (OTK) itu mengaku sebagai tuhan.
“Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah, ada korban dari pihak kita, sudah dibawa ke rumah sakit. Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang ngaku Tuhan,” tutur Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa 2 Mei 2023.
Menurut Ikhsan, tidak ada yang mengenal orang tersebut. Adapun aktivitas di Kantor MUI Jakarta ada rapat pimpinan (Rapim) dan kegiatan silaturahmi.
“Nggak ada yang kenal (pelaku), di atas sedang halal bi halal,” jelas dia.
Ikhsan mengatakan, pelaku telah dibawa ke Polsek Menteng. Ada tiga korban penembakan yakni petugas keamanan, staff, dan front officer.
Advertisement
2. Elektabilitas Ganjar Melorot Gegara Piala Dunia U-20, Megawati: Nanti Sebentar Saja Naik Lagi
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membela Ganjar Pranowo yang menolak kehadiran Isreal di Piala Dunia U-20.
Menurut Megawati, ada upaya mempolitisasi isu itu untuk mempertanyakan elektabilitas Ganjar Pranowo, yang kini menjadi capres dari PDIP.
“Untuk main bolanya, (saya) setuju banget. Tapi ada yang lebih dipikirkan. Itu konstitusi kita. Karena konstitusi kita itu adalah (kita harus) tetap berjuang untuk (kemerdekaan) suatu bangsa,” kata Megawati dalam keterangannya, dikutip, Senin 1 Mei 2023.
Penolakan PDIP dan Ganjar berujung turunnya elektabilitas di berbagai survei. Megawati mengaku ikut memantau hasil survei dan yakin elektabilitas Ganjar akan kembali naik.
“Jadi bukan urusan, Pak Ganjar surveinya melorot. Saya terus bilang, saya bisa statistik. Nanti deh lihat, sebentar saja (elektabilitas Ganjar) rebound,” kata Megawati.
3. AP Hasanuddin Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, BRIN Akan Lanjutkan Sidang Disiplin
Bareskrim Polri menetapkan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanudin sebagai tersangka ujaran kebencian yang disebarkan melalui media sosial. Dalam narasi ujaran kebenciannya itu, dikatakan 'Halalkan Darah Muhammadiyah'.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya menghormati atas proses yang telah ditetapkan sebagai polisi.
Dia menyebut akan melakukan proses sidang internal terhadap AP Hasanuddin tanpa menunggu tindak pidana dari kepolisian.
"BRIN akan terus melanjutkan proses sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk kasus APH tanpa harus menunggu tindak pidana yang saat ini ditangani Polri memiliki kekuatan hukum tetap," ucap Handoko dalam keterangannya yang dikutip, Selasa 2 Mei 2023.
"Majelis yang dibentuk BRIN untuk kasus ini fokus pada indikasi pelanggaran atas pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 dan Pasal 11 Peraturan Pemerintah nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS," sambung dia.
Advertisement