Pernyataan Lengkap Ketua Umum NasDem Surya Paloh soal Kasus Johnny G. Plate

Kejaksaan Agung menetapkan Johnny G. Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kemenkominfo Tahun 2020-2022.

oleh Aries Setiawan diperbarui 18 Mei 2023, 03:35 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2023, 03:35 WIB
penjelasan Surya Paloh usai Johnny G. Plate Jadi Tersangka
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka Johnny G. Plate, Rabu (17/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kejaksaan Agung menetapkan Johnny G. Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kemenkominfo Tahun 2020-2022.

Tak hanya ditetapkan sebagai tersangka, menteri asal Partai NasDem itu juga langsung dijebloskan ke sel rumah tahanan Salemba, Jakarta, Rabu (17/5/2023). Sekjen Partai NasDem itu akan ditahan selama 20 hari ke depan.

Plate dijerat dengan Pasal 2 dan pasal 3 UU No. 20 Tahun 2001 Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 KUHP sebagai pasal turut serta. Dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara dan minimum 1 tahun penjara.

Alasan penetapan Johnny sebagai tersangka karena berkaitan perannya sebagai menteri dan pengguna anggaran yang mengakibatkan kerugian negara dalam kasus ini sebesar Rp8,32 triliun.

Usai penetapan tersangka Johnny G. Plate, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh langsung menggelar rapat mendadak bersama jajaran elite partainya. Mereka satu per satu datang ke NasDem Tower.

Usai rapat, Surya Paloh menggelar keterangan pers. Di hadapan wartawan, Surya Paloh mengaku prihatin, sedih, sekaligus kecewa atas kasus yang menjerat Sekjennya.

"Kami berupaya untuk menutupi ini. Kami berupaya untuk kami tetap tegar, bisa tersenyum dengan teman-teman semuanya, kami upayakan itu. Tapi kalau teman-teman bisa memahami sesungguhnya apa yang ada di nurani pribadi saya, ada kesedihan, keperihan hati. Tidak seperti biasanya," ujar Surya Paloh.

Surya Paloh mengaku terngiang jika kasus yang menjerat sejawatnya itu ada intervensi kekuasaan. Namun, Paloh masih menyangkal pikiran negatifnya itu.

"Semoga saja godaan-godaan yang mengatakan kepada saya ini tidak terlepas daripada intervensi politik, tidak benar. Ini tidak terlepas daripada intervensi kekuasaan, juga tidak benar. Ini godaan pada diri saya, dan saya sudah katakan tidak benar itu," kata Paloh.

"Kalau benar (ada intervensi), mungkin hukum alam nanti yang akan dihadapkan kepada itu. Jadi sekali lagi saya tegaskan kita menghargai proses hukum ini," Surya Paloh menegaskan.

Berikut pernyataan lengkap Surya Paloh:

Saudaraku-saudaraku, rekan-rekan pers yang saya hormati. Suasana sore hari ini pasti berbeda dengan suasana pertemuan-pertemuan kita di tempat ini dari beberapa kali pertemuan dengan kawan-kawan semuanya. Sejujurnya harus saya katakan dalam kapasitas saya, baik secara pribadi maupun selaku ketua umum DPP Partai Nasdem, beserta dengan seluruh jajaran DPP yang ada, dan tentu juga, tidak terlepaskan, baik dewan pimpinan wilayah, dewan pimpinan daerah sampai DPRD Partai Nasdem seluruh Indonesia, kami dalam suasana keprihatinan, kesedihan dan sukar untuk kami tutupi.

Kami berupaya untuk menutupi ini. Kami berupaya untuk kami tetap tegar, bisa tersenyum dengan teman-teman semuanya, kami upayakan itu. Tapi kalau teman-teman bisa memahami sesungguhnya apa yang ada di nurani pribadi saya, ada kesedihan, keperihan hati. Tidak seperti biasanya. Saya memahami kasus seperti ini bukan yang pertama kali dihadapi partai ini. Tapi untuk hal yang terjadi kali ini kepada Sekjen DPP Partai Nasdem, saudara kami, Johnny G. Plate, saya harus katakan sekali lagi, kami berduka untuk ini.

Saudara-saudaraku semuanya. Ditetapkannya saudara Johnny Plate sebagai tersangka itulah merupakan bagian dari proses hukum yang harus dilalui. Apa sikap Nasdem? Jelas tidak pernah berbeda. Dari komitmen awal partai ini didirikan, kami ingin tetap berada di garda terdepan. Ingin menegakkan prinsip-prinsip hukum yang berkeadilan untuk terus dari waktu ke waktu. Kita berikan penghormatan sebagaimana mestinya kita sebagai warga negara yang baik. Apalagi peran dari institusi partai politik yang berulang kali saya katakan, partai politik harus berada pada garda paling terdepan untuk memberikan kontribusinya dalam proses pendidikan politik yang berarti dan mengedepankan profesionalisme dan moralitas. Ini jelas.

Dari proses hukum ini harus kita hormati. Kami tetap menghormati ini. Tetapi sukar untuk mengusik apa yang terjadi di dalam perasaan emosi diri saya. Semoga saja godaan-godaan yang mengatakan kepada saya ini tidak terlepas daripada intervensi politik, tidak benar. Ini tidak terlepas daripada intervensi kekuasaan, juga tidak benar. Ini godaan pada diri saya, dan saya sudah katakan tidak benar itu. Kalau benar, mungkin hukum alam nanti yang akan dihadapkan kepada itu. Jadi sekali lagi saya tegaskan kita menghargai proses hukum ini.

Kedua, kepada Partai Nasdem, saya sudah ingatkan seluruhnya untuk tetap bekerja seperti biasa, tidak mudah terprovokasi. Jangan kasih tempat, siapa pun, untuk mengadu domba di antara kita satu sama lain. Karena kita lebih mengedepankan komitmen kita terhadap stabilitas nasional yang kita miliki. Ini jelas komitmen kami yang kedua.

Dan yang ketiga, mengingat tugas dan kesibukan posisi dan peran kesekjenan, maka pada hari ini kita telah menetapkan, memutuskan, saudara Haji Muhammad Taslim sebagai Pelaksana tugas Sekjen. Inilah yang bisa kami berikan keterangan kepada saudara-saudara semuanya.

Kasus Johnny G. Plate Ada Intervensi Kekuasaan?

Ditahan Kejagung, Menkominfo Johnny G. Plate Huni Rutan Salemba
Kejaksaan Agung menetapkan Johnny G. Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kemenkominfo Tahun 2020-2022, Rabu (17/5/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Sesi tanya jawab dengan wartawan:

Jadi ada dua peristiwa. Yang satu kasus 200 juta rupiah, dia masuk tahanan untuk sekian tahun. Kasus gratifikasi. Dia telah menyelesaikan kewajibannya. Dan sekarang sudah menjadi warga negara bebas. Yang kedua Johnny Plate. Terserah pendalaman pembuktian yang mungkin lebih dalam nantinya. Tapi hari ini saya simak baik-baik keterangan daripada Kapuspenkum Kejagung. Ada pengakuan yang menyatakan dia meminta agar diberikan 500 juta untuk anak-anak setiap bulan dengan proyek kerugian negara yang 8 triliun. Kalau tidak ada pendalaman lebih lain untuk menemukan bukti-bukti yang lebih memberatkan, ya semakin sedih lagi kita. Terlalu mahal dia untuk diborgol dalam kapasitas dirinya sebagai menteri, sebagai sekjen partai, terlalu mahal. Terlalu mahal. Kita tetap mengacu, menganut asas praduga tak bersalah. Tidak ada di antara diri kita yang memastikan diri kita terlepas dari kesalahan, kesilapan, kebodohan, bahkan dosa. Kita berupaya yang sebaik-baiknya, sekaligus menjawab pertanyaan teman-teman. Bahwa saya tidak pernah mampu untuk menjamin, pasti akan ada lagi terulang.

Tapi niat baik kita juga tidak pernah padam. Tidak pernah ada pers yang mengapresiasi partai ini dengan komitmen yang sesungguhnya menolak politik dengan mahal. Dan itu bukan 100 juta, 200 juta, mungkin triliunan dari perlaksanaan-pelaksanaan pilkada yang sudah berlalu. Ini catatan perbandingan. Mencari kesalahan, satu noktah di ujung pulau sana dibandingkan gajah di depan mata. Coba saudara-saudara pikir, itulah realita yang kita hadapi saat ini.

Bagaimana dengan Plt-nya Bung Johnny Plate di-reshuffle-nya? Kita terima. Kita konsisten, itu hak prerogatif presiden. Dan kita tidak pernah bergoyah untuk mengatakan apa yang telah kita utarakan. Konsistensi itu paling tidak itulah sumbangsih yang bisa kita berikan pada partai ini.

Akan mengajukan nama baru? Kalau kita konsisten ini hak prerogatif presiden, bagaimana kita mengajukan baru. Salah-salah presiden enggak suka. Enggak ada yang lebih bodoh dari NasDem untuk mengajukan nama baru, tanpa diminta oleh presiden. Sekali lagi, itu adalah hak prerogatif presiden.

Aliran dana? Ini bagus. Ini memang yang dikehendaki oleh partai ini. Partai ini menginginkan transparansi yang seutuhnya. Sekali lagi saya katakan, transparansi yang seutuhnya. Periksa seluruh kemungkinan. Dari ujung kiri ke ujung kanan. Dari barat, timur, atas, bawah siapa saja yang terlibat. Periksa juga seluruh unsur yang ada di institusi mana pun, termasuk partai ini. NasDem welcome. Kita menyambut itu. Dan berikan juga hukuman yang setimpal tanpa ada lex spesialis dalam pengertian prvilage, si A boleh diperiksa, si C tidak boleh diperiksa. Semakin sedih lagi kita. Tapi kalau transparansi itu dilakukan dengan kemampuan profesionalisme Kejaksaan Agung kita, yang bebas dari intervensi siapa pun, dan juga kepentingan politik dari mana pun, kenapa kita tidak berikan dukungan sepenuhnya. Jadi kalau kawan-kawan tanya NasDem beri dukungan sepenuhnya atau tidak, saya bilang totalitas kita berikan. Kalau enggak sia-sialah kita untuk menginginkan dan memperjuangkan suatu misi besar membawa kemajuan bangsa dan negara, menjaga demokrasi di negeri ini dan menghujamkan rasa keadilan yang sesuai dengan komitmen kebangsaan kita.

(Isu adanya intervensi kekuasaan di kasus Plate karena perbedaan sikap politik) Tanggapan saya ini harus mengkaji ulang, apakah itu benar. Dalam proses itu saya. Berkontemplasi. Sejauh ini saya berpikir positive thinking, enggak ada itu intervensi. Sejauh ini. Tapi kita tidak tahu esok hari. Kita kan enggak tahu siapa yang garansi bahwa kasus ini tidak diintervensi. Mungkin sekarang saat ini tidak, besok, lusa, minggu depan bisa saja terjadi. Itu tanggapan saya. Semuanya, apabila kita sayang pada negeri ini, buanglah kepentingan-kepentingan subjektivitas, buanglah kepentingan-kepentingan sesaat jika memang kepentingan strategis yang lebih besar menunggu kehadiran kita.

(Pencalegan Plate dan elektabilitas Anies) Pengaruh pasti ada. Isu-isu partai politik yang dibangun oleh kekuatan persepsi dan keyakinan publik salah satu faktor atau key factor, menentukan sekali. Barangkali kalau wartawan punya opini, 'Nasdem itu memang udahlah emang partainya bulshit itu, enggak ada artinya, lemah itu, bohong itu, memang perlu kita hukum itu. Rusak itu elektoral itu. Tergantung bagaimana kita membangun persepsi publik. dan itulah peran rekan-rekan institusi pers yang saya nantikan, saya harapkan pers yang bebas dan tetap mempunyai rasa tanggung jawab pada profesional dan etik yang kita miliki.

Pertama, sebagai Sekretaris Jenderal dan saya sebagai Ketua Umum, tentu saya wajib mendalami kasus ini. Toh ini sudah cukup menjadi konsumsi publik dalam beberapa waktu. Johnny juga sudah diperiksa berapa kali. Pertanyaan saya sederhana. Bung tahu, saya ketua umum di sini menyerahkan semua energi dan idealisme saya, waktu dan pikiran saya. Saya tidak punya interest apa pun untuk duduk dalam suprastruktur dalam kekuasaan dan pemerintahan. Saya ingin mengabdikan diri saya untuk membangun negeri ini. Satu hal yang saya minta dari Anda, jujurlah, Anda ada terlibat? Hal yang sangat prinsipil sekali. Kalau ada urusan tetek bengek saya enggak campuri. Hal yang prinsipil sekali yang bisa merusak kita semua. Dialog ini satu kali, dua kali, tiga kali. Dia menyatakan tidak. Itu yang pertama. Maka saya confident untuk dia sebenarnya tidak terserat dalam situasi seperti apa yang dialaminya hari ini, yang diborgol tadi. Saya membayangkan bukan hanya anaknya, istrinya, cucunya. Itu barangkali yang menyentuh rasa human hati saya. Tapi itulah konsekuensi yang juga harus dibayar.

Kedua, mengenai masalah pencalegan. Ini akan kita konsultasikan kepada KPU. Kalau KPU mengatakan oke, kita masih menganut praduga tak bersalah.

Bantuan hukum, wajib. Kawan-kawan di luar partai saja kalau minta bantuan hukum kita kasih. Apalagi ini Sekjen.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya