Megawati Tanya ke KSAD: Kalau Ada Serangan, yang Maju Duluan Siapa?

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menyatakan penguatan militer Indonesia dapat dilakukan dengan melihat peta geopolitik dan geografis.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2023, 00:03 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2023, 00:03 WIB
Megawati saat menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran 58 judul buka dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lemhannas RI di Gedung Lemhannas Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
Megawati saat menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran 58 judul buka dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lemhannas RI di Gedung Lemhannas Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menyatakan penguatan militer Indonesia dapat dilakukan dengan melihat peta geopolitik dan geografis, di mana sebagai negara maritim sudah seharusnya memperkuat TNI Angkatan Laut (AL)

Hal itu disampaikan Megawati Soekarnoputri saat mengisi sambutan dalam acara peluncuran 58 buku dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) RI di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

“Kita itu negara kelautan. Tiga matra itu darat, laut, dan udara itu harus berpikir realistis-objektif, saya sering lihat ini apa maunya,” kata Megawati yang dilansir dari Antara.

Putri Proklamator RI itu menyatakan pernah berdiskusi dengan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Ia menanyakan apabila ada serangan datang maka siapa yang terdepan dalam melakukan perlawanan di Indonesia. 

“Pak, kalau kita umpamanya mau ada serangan, belum masuk itu entah itu kapal laut, pesawat, yang maju dulu siapa? Memangnya angkatan darat? Tidak lah. Jangan saya dibilang benci angkatan darat, ini saya ngomong benar, loh, realistis-objektif,” ujar Megawati.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menyampaikan kerap menyampaikan isu ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan Indonesia mendapat predikat dari internasional sebagai The Best Archipelago. Karena itu secara geopolitik, Indonesia harus mempertahankan kedaulatan dimulai dari sisi kelautan. 

“Kita ini masih suka egosentris, nah, itu yang tiga matra itu susah payah itu, loh,” tambah Megawati. 

Megawati juga menyampaikan bagaimana cikal bakal TNI didirikan. Para tokoh TNI pendahulu seperti antara lain Jenderal Gatot Soebroto dan Jenderal Sudirman begitu susah payah mendirikan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. 

“Dulu, kan, adanya laskar itu, loh, sekarang, kok, malah mencari saya yang lebih. Ini, ya, sudah, toh, saya bilang realistis saja, bukan saya belain AU, AL, atau apa. Lihat geopolitik bahwa kalau ada serangan, so what, mengantisipasinya,” kata Megawati

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Setuju Satuan di Kodam Diperbanyak

Ketua Umum PDI Perjuangan itu juga kurang sepakat apabila ada satuan yang diperbanyak di Kodam. Sebab, Megawati memandang pengadaan satuan tidak memiliki peran berarti dalam geopolitik pertahanan Indonesia. 

Megawati Tak Setuju Satuan di Kodam Diperbanyak,

“Ini tak ada peran, kedua apakah kita mau perang. Jadi, gimana cara menghindari perang, tetap angkatan harus bagus, polisinya, jangan mau-maunya sendiri memperkaya diri,” tandas Megawati. 

Dalam acara itu hadir Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Di jajaran menteri, hadir antara lain Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi Teten Masduki, Wamen Dalam Negeri John Wempi Wetipo.

Dalam acara tersebut, selain peluncuran 58 buku mengenai Lemhannas, ada juga agenda bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara'. Buku yang disusun Hasto yang kini juga tercatat sebagai dosen Universitas Pertahanan akan dibedah oleh Guru Besar Unhan RI Prof. Dr Ir. Purnomo Yusgiantoro.

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya