Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo turut membahas IKN atau Ibu Kota Nusantara sebagai topik diskusi bilateral, saat bertemu Presiden Republik Islam Iran, Seyyed Ebrahim Raisi. Jokowi mengaku, turut mengajak Presiden Raisi untuk bisa berinvestasi di kawasan IKN melalui jalur business to business atau B to B.
"Saya dan Presiden Raisi menjajaki pembentukan kesepakatan B to B kemudian investasi pembangunan IKN," kata Jokowi saat jumpa pers usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/5/2023).
Baca Juga
Selain ajakan berinvestasi di IKN, dia juga mengajak Iran untuk berinvestasi di sektor minyak dan gas (migas). Menurutnya, kerja sama ekonomi antara kedua negara sudah lebih kuat dari sebelumnya karena memiliki preferencial trade agreement (PTA).
Advertisement
"Terkait ekonomi, hari ini Indonesia dan Iran telah menandatangani PTA. Semoga dapat makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran," harap Jokowi.
Selain kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, Presiden Jokowi dan Presiden Republik Islam Iran, Seyyed Ebrahim Raisi juga sudah bersepakat soal dukungan untuk Palestina dan Afganistan yang terkait dengan kemanusiaan.
"Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina," kata Jokowi.
Atasi Masalah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan
Selain soal kemerdekaan untuk rakyat Palestina, Jokowi melanjutkan, Indonesia dan Iran juga bersepakat untuk ambil bagian dalam krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di Afghanistan.
Sebab, sejak pemerintahannya diambil oleh Kelompok Taliban, mayoritas rakyatnya semakin sulit mendapatkan akses khususnya kelompok perempuan.
"Kami sepakat terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan," ujar Jokowi.
Advertisement