Prabowo Subianto: Budaya Mark Up, Bohong dan Menipu Harus Kita Hilangkan

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut, budaya korupsi maupun pemborosan masih menjadi momok di Indonesia. Menurutnya, setiap pemimpin mesti mengatasi tantangan ini sebaik-baiknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2023, 07:20 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2023, 07:20 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat menghadiri forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023). (Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut, budaya korupsi maupun pemborosan masih menjadi momok di Indonesia. Menurutnya, setiap pemimpin mesti mengatasi tantangan ini sebaik-baiknya.

"Masih banyak budaya tidak baik, budaya pemborosan, kebocoran, korupsi, budaya macem-macem, setiap pemimpin Indonesia akan menghadapi tantangan ini dan harus kita atasi sebaik-baiknya," kata Prabowo saat pidato di The 1st DEFEND ID’s Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).

Prabowo menyatakan, bahwa Presiden Jokowi sudah tidak ragu dalam menindak praktik-praktik itu. Maka, budaya-budaya seperti itu harus dihilangkan khususnya dalam industri pertahanan.

"Jokowi tak ragu bertindak, dan saya pun tidak ragu bertindak, budaya mark up yang kelewatan luar biasa, budaya bohong dan menipu harus kita hilangkan dari industri pertahanan kita," ujarnya.

Lewati Dampak Krisis

Menhan RI Prabowo Subianto di Shangri-La Dialogue 2023 (dok. Kemhan RI)
Menhan RI Prabowo Subianto di Shangri-La Dialogue 2023 (dok. Kemhan RI)

Lebih lanjut, Prabowo bersyukur Indonesia telah bisa melewati dampak krisis dunia akibat pandemi Covid-19 hingga invasi Rusia kepada Ukraina.

"Kita bersyukur di saat krisis dunia, krisis akibat covid, perang Ukraina yang dasyat, harga barang penting naik, harga energi naik, harga pupuk naik, harga pangan naik, kita bersyukur di Indonesia inflasi kita salah satu paling rendah di dunia," kata Ketum Gerindra ini.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya