Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menitipkan sejumlah pesan kepada para relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP). Salah satunya Presiden Jokowi berpesan untuk tidak salah dalam memilih pemimpin.
Mengingat, tahun depan seluruh masyarakat Indonesia akan melakukan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Pasalnya, menurut Presiden Jokowi, kondisi dunia saat ini masih dalam ketidakpastiaan.
Baca Juga
Bahkan, kata dia, para ahli dan pakar memprediksi ketidakpastiaan ini masih akan terjadi pada 5 hingga 10 tahun kedepan.
Advertisement
"Saya wanti-wanti di mana-mana dalam keadaan ketidakpastian global masih menyelimuti dunia. Para ahli, para pakar, menyampaikan bisa 5—10 tahun yang akan datang masih belum bisa dipulihkan," ujar Presiden Jokowi dalam Rapimnas Bara JP di Bogor Jawa Barat, Minggu 18 Juni 2023.
Tak hanya itu, lanjut dia, krisis keuangan dan krisis pangan juga akan makin mengerikan sehingga banyak negara yang penduduknya kelaparan karena harga kebutuhan pokok naik.
"Oleh sebab itu, jangan salah memilih pemimpin karena keadaan dunia tidak normal. Geopolitiknya karena perang, juga geoekonominya bergeser," ucap Jokowi.
Dia pun belum bisa memprediksi negara-negara mana saja yang akan menjadi kawan. Yang jelas, Jokowi menekankan Indonesia tak boleh salah menentukan pilihan.
"Ini nanti enggak tau kawan ini jadi kawan ini atau tidak. Yang dulu musuhan menjadi sambung ndak. Karena kita lihat mungkin masih dalam jangka 3 tahun. Bisa dua tahun, bisa tiga tahun, bisa lima tahun. pergeserannya ke mana," terang dia.
"Siapa akan berkawan dengan siapa. Negara gede dengan negara gede. Nanti negara gede dan negara kecil atau posisi ini yang kita harus tahu dan jangan sampai salah menentukan," sambung Jokowi.
Ingatkan Tahun Krusial bagi Indonesia, Pemilu 2024 Sangat Penting untuk Bangsa
Lalu Jokowi menilai, 13 tahun kedepan merupakan tahun yang sangat krusial bagi Indonesia. Dia menuturkan Indonesia bisa terjebak sebagai negara berkembang dan middle income trap apabila keliru mengarahkan haluan.
"Negara di Amerika Latin tahun 60-an, tahun 50-an itu sudah menjadi negara berkemabng, tapi sampai saat ini tetap masih menjadi negara berkembang. Ada siklus surut, ini yang kita tidak, karena dari para pakar global menyampaikan Indonesia memiliki kesempatan dalam 13 tahun ini ke depan," tutur Jokowi.
Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa kepemimpinan 2024 hingga 2029 sangat menentukan nasib Indonesia kedepannya. Sehingga, dia mengingatkan Indonesia harus bisa mengambil peluang agar dapat melompat menjadi negara yang lebih baik.
"Kepemimpinan 2024 sangat menentukan. Kepemimpinan 2029 sangat menentukan, kepemimpinan di 2034 sangat menentukan. Kita diberi kesempatan. Kita diberi kesempatan, tapi kalau enggak bisa mengambil peluang dan kesempatan ini. Ini yang perlu saya ingatkan agar kita semuanya bekerja keras," jelas Jokowi.
Advertisement
Jokowi ke Relawan: Berbeda Dukungan Tidak Apa-apa, tapi Jangan Berantem
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta relawannya tidak pecah dan tetap kompak, menjelang Pemilu 2024. Jokowi mengatakan perbedaan pilihan politik adalah hal biasa, asal jangan sampai memunculkan pertikaian dan perpecahan.
"Saya titip, yang namanya dalam organisasi, perbedaan itu biasa. Saya tahu di Bara JP ini ada perbedaan-perbedaan. Saya ngerti 100 persen. Berbeda itu enggak apa-apa, tapi jangan sampai berantem yang menyebabkan perpecahan, jangan," jelas Jokowi dalam Rakernas Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Hotel Salak Bogor Jawa Barat, Minggu 18 Juni 2023.
Dia mengingatkan perbedaan dukungan tak boleh menyebabkan perpecahan antara relawan. Jokowi menekankan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi sehingga perbedaan dukungan tidak dipersoalkan.
"Saya perlu ingatkan, kita ini kawan sejak awal loh. Saudara-saudara juga kawan semua sejak awal," ujarnya.
"Jangan soal dukung-mendukung, menjadi perpecahan, jangan. Kalau berbeda nggak apa-apa, ini alam demokrasi enggak apa-apa," sambung Jokowi.
Jokowi tak mau perbedaan pilihan justru membuat para relawannya menjadi terpecah. Menurut dia, para relawan bebas menentukan pilihannya.
"Perbedaan itu tidak apa-apa, tapi jangan menyebabkan perpecahan, apalagi nanti terjadi benturan besar, jangan, ini saling kenal semua kok gitu. Mau dukung sana, sini, itu demokrasi, nggak masalah. Tapi jangan sampai sekali lagi, jangan sampai menyebabkan perpecahan, titipan saya itu aja," tutur Jokowi.