Liputan6.com, Jakarta - Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan puisi di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno pada Sabtu 24 Juni 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dalam puisinya, Butet menyinggung sejumlah hal, salah satunya soal adanya kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan'.
"Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan," ucap Butet di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu 24 Juni 2023.
Advertisement
Kemudian, Butet bicara soal banjir yang disebut sebagai 'air yang parkir'.
"Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir," tutur dia.
Selain itu, Butet menyebut ada orang yang dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tetapi berkoar-koar mau dijegal.
"Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lah kok koar-koar mau dijegal," ungkap Butet.
Butet lalu mengulas sosok yang dijagokan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk maju Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Namun kemudian, disusul kekhawatiran adanya presiden yang disebut punya rekam jejak menculik.
"Jagoan Pak Jokowi rambutnya warna putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," papar Butet.
Berikut sederet isi puisi yang dibacakan Butet Kartaredjasa dalam acara Puncak Peringatan Bulan Bung Karno pada Sabtu 24 Juni 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Singgung Ada yang Ingin Perubahan dan Masalah Banjir
Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan puisi di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Butet menyinggung soal adanya kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan'.
"Disini semangat meneruskan, disana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan," ucap Butet di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu 24 Juni 2023.
Butet kemudian bicara soal banjir yang disebut sebagai 'air yang parkir'.
"Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir," tutur Butet.
Â
Advertisement
2. Sebut Ada Sosok Dibidik KPK Malah Koar-koar Dijegal
Butet kemudian melantunkan puisi dengan salah satu baitnya yang menyebut ada sosok yang dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun berteriak langkahnya akan dijegal.
"Ya begitulah kalau otaknya pandir. Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eeehhh lah koar-koar kok mau dijegal," ucap dia.
Â
3. Ulas Sosok Presiden yang Didukung Jokowi
Butet juga mengulas sosok yang dijagokan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk maju Pilpres 2024. Namun kemudian, disusul kekhawatiran adanya presiden yang punya rekam jejak menculik.
"Jagoan Pak Jokowi rambutnya warna putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," terang dia.
Â
Advertisement
4. Singgung soal Pemimpin Transaksional
Selain itu, Butet juga menyindir sosok pemimpin yang diusung dengan mengutamakan politik transaksional.
"Ini yang terakhir, cucu komodo mengkerek kadal. Tak lezat digulai walaupun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuma transaksional, dijamin bukan tauladan," Butet menandaskan.