Polisi Pastikan Temuan Botol Mineral di Blok G Pasar Tanah Abang Bukan Alat Isap Sabu

Polisi menggandeng Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk mendalami temuan botol air mineral diduga bong di kawasan Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 12 Jul 2023, 22:49 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2023, 22:36 WIB
Mati Suri Blok G Pasar Tanah Abang
Suasana Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (30/11/2022). Datangnya pandemi Covid-19 pada 2020 memperparah kondisi Blok G Pasar Tanah Abang. Menurut pedagang, sejak satu tahun lalu semua pedagang yang berada di lantai 2 dan 3 terpaksa dipindahkan ke lantai bawah akibat sepinya pedagang yang membuka atau menyewa kios. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menggandeng Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk mendalami temuan botol air mineral diduga bong di kawasan Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut hasil pemeriksaan, temuan botol tersebut dipastikan bukan alat isap sabu.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menerangkan, tidak ditemukan kandungan narkotika dalam botol air mineral.

"Kalau dari kandungan dari hasil laboraturium hasilnya negatif," kata Komarudin dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).

Komarudin menyampaikan, hasil labfor terkait botol mineral bukan menjadi fokus utama. Yang terpenting adalah menjaga agar lingkungan tidak disalahgunakan, termasuk di kawasan Blok G.

"Kan ada beberapa titik beberapa tempat di wilayah kita yang memang rentan dijadikan tempat kumpul. Rumah kosong bangunan kosong disalahgunakan oleh orang-orang tersebut," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wanti-wanti Pihak Pengelola

Blok G Pasar Tanah Abang diduga jadi tempat nyabu
Blok G Pasar Tanah Abang diduga jadi tempat nyabu (Ady Anugrahadi)

Komarudin menyebut, pihaknya telah mewanti-wanti pengelola untuk mengawasi kawasan Blok G. Menurut dia, ini menjadi perhatian bersama karena tempat seperti itu rentan disalahgunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Apalagi disitu aktivitas cukup ramai, aktivitas pasar. Kita pantau sebulan. Kita pantau juga termasuk atensi ke pihak pengelola. Karena itu terbuka, siapa saja boleh masuk," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya