Liputan6.com, Jakarta Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato di Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu (15/7/2023) pagi ini.
Anas bakal bicara soal pernyataan siap digantung di Monas saat kasus korupsi Hambalang bergulir. Anas dijadwalkan menyampaikan pidato sekitar pukul 8.30-09.00 WIB.
Baca Juga
"Anas mengambil tempat di Monas untuk berpidato karena dia pernah berjanji siap digantung di situ jika terbukti mengambil uang proyek Hambalang," kata Bendahara Umum PKN, Mirwan Amir, Sabtu (15/7/2023).
Advertisement
Anas sendiri telah didapuk sebagai Ketum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan dikukuhkan secara resmi pada Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) PKN yang berakhir pada Jumat, 14 Juli 2023 lalu menggantikan Gede Pasek Suardika.
Menurut Mirwan, dalam pidatonya Anas juga akan mengungkapkan kasus korupsi pembangunan wisma atlet Hambalang. Diketahui Anas mendekam di penjara karena dijatuhi vonis 8 tahun penjara atas kasus tersebut.
"Ia akan membeberkan kasus itu untuk membuktikan dia tidak bersalah. Anas bebas murni pada 10 Juli lalu setelah mendekam di bui, berdasarkan vonis 8 tahun atas kesalahannya dalam kasus korupsi pembangunan wisma atlet Hambalang," jelas Amir.
Diketahui, Ketua Umum PKN sebelumnya Gede Pasek Suardika berharap Anas Urbaningrum akan menyampaikan pidato politik sebagai ketua umum baru pada Sabtu, 15 Juli 2023 mendatang.
"Tapi 15 (Juli) saya harapkan beliau sudah pidato sebagai ketua umum (PKN) yang baru," kata Gede Pasek di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2023.
Namun, Gede Pasek enggan membeberkan terkait pidato apa yang nantinya akan disampaikan oleh mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu. Dia hanya menegaskan bahwa dirinya menyerahkan secara tulus dan ikhlas posisinya sebagai Ketua Umum PKN kepada Anas Urbaningrum.
"Agar beliau punya tempat, standing untuk memperjuangkan yang selama ini beliau sampaikan," ujarnya.
Duduki Kursi Ketua Umum PKN
Menurut dia, dengan menduduki kursi Ketua Umum PKN maka Anas Urbaningrum mempunyai tempat untuk dapat mengartikulasikan klarifikasi yang ingin disampaikannya secara lebih cepat kepada publik.
"Nanti kan ketika beliau sudah punya posisi bisa menyampaikan banyak hal lah. Sambil keliling ke seluruh daerah bisa disampaikan nanti itu, sehingga nanti lebih bagus sambil ke daerah urusan partai, bisa mengartikulasikan apa yang sebenarnya terjadi," tuturnya.
Dia juga mengaku tak mempersoalkan terkait posisinya nanti di PKN setelah tak lagi menjabat sebagai ketua umum.
"Saya di mana saja enggak masalah, gampang lah. Karena politik saya kan lebih pada politik ide dan gagasan, bukan politik kejar jabatan," ucapnya.
Advertisement