Apel Siaga Perubahan, Nasdem Tegas Tak Undang Jokowi dan Partai di Luar Koalisi

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memantau kesiapan venue Apel Siaga Perubahan. Apel siaga tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2023, 01:35 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2023, 01:35 WIB
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memantau kesiapan venue Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memantau kesiapan venue Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

 

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memantau kesiapan venue Apel Siaga Perubahan. Apel siaga tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

Pada Sabtu 15 Juli 2023, Surya Paloh hadir di lokasi acara dengan memakai seragam Nasdem lengkap dengan baret berlogokan partai bentukannya itu.

Turut hadir pula, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, Rachmad Gobel, Sugeng Suparwoto hingga Siti Nurbaya. Mereka langsung duduk dan melihat sejumlah persiapan yang tengah berlangsung.

Menurut pengamatan, di lokasi acara telah terpasang ornamen-ornamen partai, juga panggung megah lengkap dengan hiasan lampu.

Parade Nusantara hingga tarian dari sejumlah daerah juga ditampilkan di depan Surya Paloh dalam checking kesiapan venue itu. 

Wakil Ketua Nasdem, Ahmad Ali, mengatakan acara Apel Siaga Perubahan merupakan agenda internal partai, sehingga tidak ada pengumuman mengenai bacawapres.

"Saya pastikan besok enggak ada pengumuman bacawapres. Ini acara adalah acara konsolidasi Partai Nasdem menyongsong Pemilu 2024," ucap Ali saat ditemui di GBK Senayan, Sabtu (15/7).

 

Fokus ke Pemenangan Anies Baswedan

Ali juga menyebut agenda itu pun hanya turut mengundang partai koalisi KPP seperti Demokrat dan PKS saja sehingga tidak ditujukan kepada partai lain. Hal itu juga berlaku bagi presiden Joko Widodo yang juga tidak diundang.

"Pak jokowi tidak diundang," ujar Ali.

Dia juga menegaskan pada agenda ini akan berfokus kepada pemenangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Mengingat dari salah satu survei, popularitas Anies telah menurun.

"Turunnya survei Anies ini menjadi pertanyaan besar yg harus dijawab oleh Koalisi. Bukan justru kita mendorong mengumumkan cawapresnya, bisa jadi blunder," tutur dia.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya