Liputan6.com, Jakarta Video seorang wanita menenggelamkan bayi ke dalam ember penuh air viral di media sosial. Kejadian itu pun sontak membuat Komnas Perlindungan Anak (PA) turun tangan memonitor kasus tersebut.
Pj Ketua Komnas PA, Lia Latifah, menyampaikan hasil monitoring yang dilakukan pada Jumat (13/10/2023) diketahui si ibu berinisial A diduga mengalami baby blues syndrome.
Baca Juga
"Kita sudah datang ke sana, ketemu ibu si bayi itu. Terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi pada saat diagnosa awal," kata Lia saat dikonfirmasi, Selasa (17/10/2023).
Advertisement
Diketahui, baby blues syndrome bisa menimpa mental kesehatan ibu menjadi tidak stabil. Kondisi itu biasa terjadi pasca-melahirkan yang kerap kali membuat mental cemas dan sedih berlebihan.
Temuan itu sejalan dengan kondisi A yang saat ini mempunyai tiga anak, satu perempuan dan dua laki-laki yang masih balita. Diduga, ibu korban mengalami kelelahan karena mengurus tiga anaknya yang membuat mentalnya mengalami ganguan.
"Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat ia harus merawat 3 bayinya tersebut," ungkap Lia.
"Jadi sebenarnya itu dia kayak bercanda. Jadi awalnya begini, karena dia mengalami kelelahan dan capek. Kaya bosan kelelahan urus bayinya, jadi saat dia melakukan hal itu dia dalam kondisi enggak sadar," sambungnya.
Adapun tindakan A yang menceburkan bayi laki-lakinya itu terjadi bulan Oktober saat ia sedang asik menelepon temannya. Tanpa sadar dia menceburkan bayinya ke dalam ember yang dipenuhi air.
"Terus waktu itu dia mengirim WA (video tersebut) itu kepada teman dia. Tapi dia enggak nyebutin temannya itu siapa. Namun, temannya disebutkan yang menyebarkan ke media sosial. Sehingga kita bisa dapatkan alamat ibu A dari temannya itu yang kasih tahu ke kita," bebernya.
Bayi Bakal Diasuh Orang Lain
Lia mengatakan tindakan A tidak diketahui keluarganya, khususnya suami dan ibu kandungnya, R. Hal itu pun membuat keluarganya kaget dan memutuskan pengasuhan ketiga bayinya diambil alih dari si A.
"Dia (suami dan ibunya) kaget dengan kejadian tersebut dan suaminya juga enggak tahu bahwa yang malam-malam itu kita datang kita minta diklarifikasi atas kejadian yang sudah tersebar di media sosial," kata Lia.
"Malam pada pembicaraan itu tadinya kita mau bawa bayi tersebut, mau kita amankan, tetapi si A bilang nanti anaknya yang tiga ini akan diambil alih pengasuhannya sama ibunya. Nanti ada tetangganya yang biasa mengasuh anak-anak," tambahnya.
Sementara itu, bayi yang diceburkan ke dalam ember saat ini sudah dalam kondisi sehat. Termasuk dua anak lainnya.
"Sehat, malam itu saya langsung melihat bayinya di kamar. Saya lihat si kakaknya yang pertama di kamar. Terus adiknya yang kedua sama bayi yang tiga bulan itu. Sehat sama neneknya, baik-baik saja, enggak demam. Saya lihat badannya juga tidak ada luka," kata Lia.
Viral Bayi Diceburkan ke Ember Penuh Air
Sebelumnya, beredar video seorang bayi ditenggelamkan di dalam ember bak berisi air. Kejadian itu direkam oleh terduga pelaku melalui telepon genggamnya.
Video viral berdurasi 40 detik memperlihatkan situasi di sebuah kamar mandi. Tampak sebuah ember bak berwana hijau di dekat keran air. Perekam video mengangkat bayi laki-laki.
Dia sambil mengucapkan beberapa kata lalu menjatuhkan bayi ke dalam ember.
"Hai guys kita berenang-berenang," kata perekam sambil tertawa kecil seperti terdengar dalam video yang dilihat, Senin (16/10).
Tak lama setelah itu, perekam lalu menghidupkan keran. Sementara bayi terus menangis. Namun, perekam seakan tak menghiraukan tangisan bayi tersebut. Dia malah membalikkan tubuh si bayi dengan posisi kepala berada di bawah.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement