Doa Aqiqah Anak: Lengkap Dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya

Doa aqiqah anak menjadi bagian penting dalam prosesi aqiqah, pelajari doa lengkap saat penyembelihan, cukur rambut, hingga doa untuk kebaikan anak.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 13 Mar 2025, 19:20 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 19:20 WIB
Doa Aqiqah Anak dalam Islam
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dalam tradisi Islam, doa aqiqah anak merupakan bagian penting dari rangkaian prosesi aqiqah yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia kelahiran seorang anak. Sebagai orang tua Muslim, memahami dan melantunkan doa aqiqah anak dengan baik dan benar menjadi salah satu wujud kasih sayang dan harapan agar sang buah hati tumbuh menjadi pribadi yang saleh atau salehah, serta senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.

Momen aqiqah seringkali menjadi kesempatan berkumpulnya keluarga besar untuk merayakan kehadiran anggota keluarga baru, dan pembacaan doa aqiqah anak menjadi puncak dari prosesi sakral ini. Dalam pelaksanaannya, doa aqiqah anak biasanya dilantunkan setelah penyembelihan hewan aqiqah yang merupakan sunnah Rasulullah SAW yang dianjurkan bagi setiap Muslim yang dikaruniai anak.

Dengan memahami dan mengamalkan doa aqiqah anak sesuai tuntunan syariat Islam, diharapkan agar pelaksanaan aqiqah dapat menjadi lebih bermakna dan membawa keberkahan bagi anak yang baru lahir maupun seluruh keluarga.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum  makna, manfaat, serta tata cara pelaksanaan aqiqah beserta bacaan doa-doa aqiqah anak yang perlu dilafalkan, pada Kamis (13/3).

Promosi 1

Aqiqah dalam Islam

Aqiqah merupakan salah satu tradisi sunnah dalam Islam yang memiliki nilai spiritual dan sosial yang sangat tinggi. Secara istilah, aqiqah diartikan sebagai penyembelihan hewan kurban karena kelahiran seorang bayi dalam suatu keluarga, sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Ini merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh orang tua muslim setelah dikaruniai seorang anak.

Sunnah aqiqah ini telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Samurah bin Jundab. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: كُلُّ غُلامٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُخْلَقُ وَ يُسَمَّى

"Dari Sumurah bin Jundab dia berkata: Rasulullah bersabda: 'Setiap bayi dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari tujuh, dicukur dan diberi nama." (HR Abu Daud, Tirmidzi, dan lain-lainnya)

Berdasarkan hadits tersebut, dapat dipahami bahwa aqiqah sebaiknya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran sang bayi. Namun, jika karena suatu hal tidak memungkinkan untuk melaksanakan pada hari ketujuh, maka dapat dilakukan pada hari keempat belas atau dua puluh satu. Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa aqiqah tetap sah dilaksanakan kapan saja selama anak tersebut belum baligh.

Dalam pelaksanaan aqiqah, jumlah hewan yang disembelih untuk anak laki-laki adalah dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing. Hal ini sesuai dengan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Namun, jika karena keterbatasan ekonomi tidak mampu menyembelih dua ekor untuk anak laki-laki, maka satu ekor kambing pun sudah cukup.

 

Bacaan Doa Niat Aqiqah

Dalam pelaksanaan aqiqah, membaca doa niat aqiqah merupakan salah satu rangkaian yang sangat penting. Doa niat aqiqah ini biasanya dibacakan oleh orang tua atau wali dari sang bayi saat hendak menyembelih hewan aqiqah. Bacaan niat aqiqah yang dilafalkan oleh Rasulullah SAW untuk cucunya saat hendak menyembelih hewan aqiqah adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ [ اللهم مِنْكَ وَلَكَ ] هَذِهِ عَقِيْقَةُ

Bismillâhi wallâhu akbar allahumma minka wa laka hadzihi 'aqiqatu (sebutkan nama bayi yang hendak dilakukan aqiqah)

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Allah Maha Besar. Ya Allah, milik-Mu lah hewan aqiqah ini. Inilah aqiqahnya" (sebutkan nama bayi yang hendak dilakukan aqiqah)

Doa niat aqiqah ini mengandung makna yang sangat dalam, di mana orang tua menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan aqiqah ini kepada Allah SWT, mengakui bahwa segala sesuatu termasuk hewan kurban dan anak yang baru lahir adalah milik Allah SWT. Dengan membaca niat ini, diharapkan agar aqiqah yang dilaksanakan mendapatkan ridha dari Allah SWT.

Selain itu, doa niat aqiqah juga menjadi pengingat bagi orang tua bahwa anak yang telah dikaruniakan kepada mereka merupakan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga, dididik, dan dibimbing sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian, pembacaan niat ini juga menjadi bentuk komitmen orang tua untuk membesarkan anaknya dengan pendidikan yang baik dan berakhlak mulia.

 

Doa Walimah Aqiqah

Setelah penyembelihan hewan aqiqah, biasanya dilanjutkan dengan walimah aqiqah atau acara syukuran atas kelahiran anak. Dalam acara walimah aqiqah ini, terdapat doa khusus yang bisa dibacakan untuk sang bayi. Doa walimah aqiqah ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar sang bayi senantiasa dilindungi dari segala macam kejahatan dan dianugerahi kehidupan yang baik. Berikut ini adalah bacaan doa walimah aqiqah:

اللَّهُمَّ احْفَظْهُ مِنْ شَرِّ الْحِنِّ وَالْإِنْسِ وَأُمِّ الصِّبْيَانِ وَمِنْ جَمِيعِ السَّيِّئَاتِ وَالْعِصْيَانِ وَاحْرِسْهُ بِحَضَانَتِكَ وَكَفَالَتِكَ الْمَحْمُودَةِ وَبِدَوَامِ عِنَايَتِكَ وَرِعَايَتِكَ النَّافِذَةِ نُقَدِّمُ بِمَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتِنَا مِنْ حُقُوقِ رُبُوْبِيَتِكَ الْكَرِيمَةِ نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَلْقِكَ مِنْ مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَأَطْيَبُ مَا فَضَّلْتَنَا مِنَ الْأَرْزَاقِ اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَأَهْلِ الْخَيْرِ وَأَهْلِ الْقُرْآنِ تَجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِ وَالضَّيْرِ وَ الظُّلْمِ وَالطَّغْيَانِ

Allaahummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyaani wa min jamii'is sayyiaati wal 'ishyaani wahrishu bihadhaanatika wa kafaalatika al-mahmuudati wa bidawaami 'inaayatika wa ri'aayatika an-nafiidzati nuqaddimu bihaa 'alal qiyaami bimaa kalaftanaa min huquuqi rububiyyaatika al-kariimati nadabtanaa ilaihi fiimaa bainanaa wa baina khalqika min makaarimil akhlaaqi wa athyabu maa fadhdhaltanaa minal arzaaqi. Allaahummaj'alnaa wa iyyaahum min ahlil 'ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur'aani wa laa taj'alnaa wa iyyaahum min ahlisy syarri wadh dhairi wadz dzalami wath thughyaani.

Artinya: "Ya Allah, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummi shibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada di antara kami makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al-Qur'an. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela."

Doa walimah aqiqah ini mengandung berbagai permohonan yang sangat baik untuk kehidupan sang bayi di masa depan. Di antaranya adalah permohonan perlindungan dari segala macam kejahatan, baik yang berasal dari jin maupun manusia, permohonan agar sang bayi dianugerahi akhlak yang mulia, dan permohonan agar sang bayi kelak menjadi ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al-Qur'an.

Dengan membacakan doa walimah aqiqah ini, diharapkan agar sang bayi tumbuh menjadi pribadi yang saleh atau salehah, berakhlak mulia, mencintai ilmu dan Al-Qur'an, serta terhindar dari segala macam keburukan dan kemaksiatan. Doa ini juga menjadi pengingat bagi orang tua tentang tanggung jawab mereka dalam mendidik dan membimbing anak-anak mereka agar senantiasa berada di jalan yang lurus.

 

Hikmah Disyariatkannya Aqiqah

Aqiqah sebagai salah satu syariat Islam tentu memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik bagi anak yang diaqiqahi maupun bagi orang tua dan masyarakat sekitar. Berikut ini adalah beberapa hikmah disyariatkannya aqiqah yang perlu kita ketahui:

1. Wujud Pengorbanan dan Dedikasi Orang Tua

Aqiqah merupakan wujud pengorbanan dari kedua orang tua bayi untuk mendedikasikan diri mereka kepada Allah SWT, terutama pada saat-saat pertama ketika bayi mereka lahir ke dunia. Melalui aqiqah, orang tua menunjukkan kesediaan mereka untuk berkorban demi anak mereka, sama seperti mereka akan berkorban dalam mendidik dan membesarkan anak tersebut di masa mendatang.

2. Tebusan dan Perlindungan bagi Sang Bayi

Aqiqah dipercaya sebagai fidyah atau tebusan untuk menyelamatkan sang bayi dari segala penyakit ataupun bencana. Dalam tradisi Arab jahiliyah, darah hewan aqiqah dioleskan ke kepala bayi. Namun, setelah Islam datang, praktik ini diubah menjadi penyembelihan hewan yang dagingnya dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga sebagai bentuk sedekah.

3. Pembuka Gadaian Anak

Aqiqah diyakini sebagai pintu pembuka gadaian anak, supaya sang anak dapat memberikan syafa'at kepada kedua orangtuanya di akhirat kelak. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya.

4. Perwujudan Kebahagiaan dan Suka Cita dalam Syariat Islam

Aqiqah menjadi perwujudan dari kebahagiaan, keriangan, kegembiraan, dan suka cita dengan cara menegakkan syariat Islam. Diharapkan agar bayi yang baru lahir akan senantiasa berada dalam keimanan dan selalu menegakkan syari'at Islam dalam kehidupannya.

5. Bentuk Syukur kepada Allah SWT

Menyembelih hewan aqiqah atas kelahiran anak mengandung pengertian kurban, syukur atas nikmat, dan bersedekah. Hal tersebut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia anak yang telah diberikan. Dengan bersyukur, diharapkan nikmat tersebut akan bertambah sesuai dengan janji Allah SWT.

6. Memperkuat Ikatan Kekeluargaan dan Persaudaraan

Aqiqah hendaknya dilakukan demi menguatkan tali ikatan kekeluargaan dan persaudaraan di antara anggota masyarakat. Dengan mengundang kerabat, tetangga, dan fakir miskin untuk menikmati hidangan dari daging aqiqah, terjalin hubungan silaturahmi dan persaudaraan yang lebih erat dalam masyarakat.

7. Mengenalkan Anak pada Nilai-nilai Sosial dan Kemanusiaan

Meskipun bayi yang baru lahir belum memahami makna aqiqah, namun ritual ini menjadi langkah awal untuk mengenalkan anak pada nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Orang tua mengajarkan anak tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama sejak dini melalui praktik aqiqah.

8. Implementasi Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

Aqiqah menjadi contoh nyata implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Melalui aqiqah, anak-anak yang sudah lebih besar dapat belajar tentang praktik ibadah qurban dan nilai-nilai keislaman lainnya yang terkandung dalam ritual tersebut.

Dengan memahami hikmah-hikmah tersebut, diharapkan pelaksanaan aqiqah tidak hanya menjadi tradisi yang dijalankan tanpa makna, tetapi benar-benar menjadi ibadah yang penuh dengan nilai-nilai spiritual dan sosial yang sangat tinggi. Aqiqah juga menjadi momentum penting bagi orang tua untuk memulai pendidikan agama bagi sang bayi sejak dini, dengan harapan agar sang anak tumbuh menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

Aqiqah merupakan salah satu sunnah dalam Islam yang memiliki makna dan hikmah yang sangat dalam. Melalui pelaksanaan aqiqah, orang tua tidak hanya menjalankan sunnah Rasulullah SAW, tetapi juga menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia anak yang telah diberikan. Selain itu, aqiqah juga menjadi media untuk mendoakan kebaikan bagi sang anak agar tumbuh menjadi pribadi yang saleh atau salehah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya