Pemkab Kukar Beri Beasiswa untuk Santri Berprestasi dalam Program Satu Desa Satu Hafidz

Program Satu Desa Satu Hafidz yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah dibuka sejak 30 Oktober dan akan ditutup pada 1 Desember 2023 mendatang.

oleh Fachri pada 07 Nov 2023, 07:15 WIB
Diperbarui 06 Nov 2023, 14:43 WIB
Pemkab Kukar.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Tenggarong Program Satu Desa Satu Hafidz yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah dibuka sejak 30 Oktober dan akan ditutup pada 1 Desember 2023 mendatang. Pelaksanaan program kali ini pun menggandeng pihak yang kredibel, yakni Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ).

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza mengatakan bahwa jumlah peserta yang dibutuhkan sebanyak 50 orang. Dirinya menyebut, santri yang diterima akan tinggal di asrama selama setahun, namun sejumlah persyaratan harus dipenuhi terlebih dahulu. 

“Mereka nanti akan menjalani masa karantina selama satu tahun untuk pemusatan dan pelatihan agar dapat menghafalkan Al-Quran minimal 10 juz,” katanya.

"Persyaratan yang perlu dipenuhi setiap peserta, yakni putra-putri asal Kutai Kartanegara, lancar mengaji, berusia minimal 17 tahun dan maksimal 30 tahun," jelas Dendy.

Dirinya pun mengungkapkan, para santri harus bersedia melakukan karantina dan mengikuti program serta aturan asrama selama setahun. Dendy melanjutkan, santri berstatus belum menikah, tidak sedang sekolah atau kuliah dan bekerja, tidak merokok, dan berakhlak baik serta taat aturan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fasilitas yang Didapatkan

Pemkab Kukar memberikan fasilitas kepada para santri, berupa uang saku sebesar Rp950 ribu per bulan, makan tiga kali sehari, laundry, asrama full AC, kesehatan, dan program beasiswa kuliah di Penguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) dan Institut Ilmu Quran (IIQ) Jakarta untuk santri berprestasi.

“Pemerintah juga memberikan beasiswa untuk lulusan santri berprestasi yang berminat melanjutkan ke PTIQ bagi wanita dan laki-laki, dan IIQ bagi perempuan di Jakarta,” ujar Dendy.

Selain itu, dirinya menjelaskan, para santri yang tidak berminat melanjutkan ke perguruan tinggi akan direkomendasikan mengikuti seleksi Baitul Quran Idaman (BQI) agar bisa membuka Rumah Quran dan setiap bulannya akan mendapat insentif dari pemerintah sebesar Rp1 juta.

“Dari tiga generasi yang sudah lulus, kurang lebih 20 orang sudah membuka rumah Quran yang tersebar di 18 kecamatan. Tapi itu masih gabungan, artinya ada lulusan dari program 1 Desa 1 Hafidz dan Dai Masuk Desa,” jelas Dendy.

 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya