Survei Indikator: 75,8 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi

Peneliti Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi ditopang oleh kelompok masyarakat yang bekerja sebagai petani, peternak, atau nelayan.

oleh Mevi Linawati diperbarui 12 Nov 2023, 19:15 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2023, 19:15 WIB
Bantuan untuk palestina
Jokowi sempat berbincang-bincang terlebih dahulu dengan Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, lalu mengecek sejumlah bantuan yang akan dikirim ke Palestina. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa 75,8 persen masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi.

“Yang menyatakan sangat puas, angkanya mencapai 16 persen. Sementara yang cukup puas, sebesar 59,8 persen," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" secara virtual yang dipantau di Jakarta, Minggu (12/11/2023).

Burhanuddin mengatakan, persepsi masyarakat yang menyatakan kurang puas dengan kinerja Presiden Jokowi mencapai 21,6 persen.

Sementara kelompok masyarakat yang menyatakan tidak puas sama sekali dengan kinerja Jokowi, angkanya kian kecil yaitu 2,1 persen.

"Mayoritas masyarakat menyatakan puas atas kinerja Joko Widodo sebagai presiden. Angkanya mencapai 75,8 persen," ujar Burhanuddin seperti dilansir dari Antara.

Dia mengatakan, jika dibedah secara demografi, terutama dalam profil pekerjaan, tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi ditopang oleh kelompok masyarakat yang bekerja sebagai petani, peternak, atau nelayan.

Dari basis responden tersebut mencapai 15,9 persen, yang mengapresiasi kinerja Jokowi mencapai 79,7 persen dan tidak puas 19,8 persen.

Dalam kelompok ibu rumah tangga, dari basis responden mencapai 29,5 persen, yang puas dengan kinerja Jokowi sebesar 74,5 persen.

Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

Jokowi Bertolak ke Amerika Serikat Setelah Hadiri KTT OKI di Arab Saudi

Bertemu di KTT OKI, Jokowi Rangkul Presiden Palestina dan Sampaikan Keprihatinan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memeluk Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023). Jokowi menyampaikan keprihatinan atas krisis kemanusiaan di Palestina akibat agresi Israel. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi bertolak menuju Amerika Serikat (AS) setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (12/11/2023).

Berdasarkan keterangan dari ​​​​​Sekretariat Presiden, Presiden dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional King Khalid sekitar pukul 09.40 waktu setempat. Demikian dilansir dari Antara.

Keberangkatan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat dilepas Wakil Gubernur Riyadh Amir Mohammad bin Abdurrahman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen TNI Putut Witjaksono.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam keterangan persnya di Riyadh pada Sabtu 11 November 2023 mengatakan, KTT Luar Biasa OKI sangat penting untuk menunjukkan soliditas negara-negara OKI dan untuk menemukan upaya tambahan agar kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina dapat segera dihentikan.

"Dalam pernyataan nasionalnya, Bapak Presiden antara lain menyampaikan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian situasi di Gaza," ujarnya.

Menurut Retno, KTT OKI telah menghasilkan resolusi yang berisi 31 keputusan dengan pesan-pesan yang sangat kuat dan sangat keras atas situasi kemanusiaan yang terjadi di Palestina. 

Isi Resolusi dalam KTT OKI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. Pertemuan itu terjadi di sela-sela KTT Luar Biasa OKI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. Pertemuan itu terjadi di sela-sela KTT Luar Biasa OKI. (Dok. biro pers sekretariat presiden)

Retno Marsudi mengatakan, resolusi tersebut juga menunjukkan kesatuan posisi OKI terhadap situasi Gaza yang sangat memprihatinkan.

Beberapa isi keputusan antara lain mengecam agresi Israel di Gaza, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman dapat segera diakhiri, bantuan dapat masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional.

Khusus untuk paragraf 11 di dalam resolusi, kata Retno, para pemimpin memberikan mandat kepada Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia, dan Nigeria untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab untuk menghentikan perang di Gaza dan memulai proses politik untuk mencapai perdamaian.

"Paragraf 11 ini merupakan pengakuan dari OKI terhadap keaktifan atau kontribusi aktif Indonesia dalam terus mencoba menyelesaikan masalah Palestina, terutama terakhir-terakhir ini adalah situasi di Gaza," ujar Retno.

Selain menghadiri KTT Luar Biasa OKI, Presiden Jokowi juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Riyadh.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju AS yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, dan Plh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana.

 

Infografis Jokowi Akan Cawe-Cawe Urusan Politik demi Kepentingan Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi Akan Cawe-Cawe Urusan Politik demi Kepentingan Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya