AHY Hadiri BOAO Forum di China, Singgung Prioritas Prabowo soal Infrastruktur-Ketahanan Energi

AHY menjadi pembicara kunci atau keynote speaker dalam diskusi panel BOAO 2025 dengan sub tema 'Dialog tingkat tinggi: mencapai pembangunan berkelanjutan di dunia yang sedang bertransformasi'.

oleh Winda Nelfira Diperbarui 26 Mar 2025, 17:05 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 17:05 WIB
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara kunci atau keynote speaker di BOAO Forum for Asia (BFA) yang dihelat di Hainan, China, Rabu (26/3/2025). (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara kunci atau keynote speaker di BOAO Forum for Asia (BFA) yang dihelat di Hainan, China, Rabu (26/3/2025). (Liputan6.com/Winda Nelfira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri BOAO Forum for Asia (BFA) yang dihelat di Hainan, China, Rabu (26/3/2025).

AHY menjadi pembicara kunci atau keynote speaker dalam diskusi panel BOAO 2025 dengan sub tema 'Dialog tingkat tinggi: mencapai pembangunan berkelanjutan di dunia yang sedang bertransformasi'.

Pada kesempatan ini, AHY menyinggung soal kerja sama strategis di antara negara-negara ASEAN dan Asia-Pasifik terkait dengan pembangunan berkelanjutan.

Menurut AHY, pembangunan berkelanjutan di dunia yang terus bertransformasi merujuk pada kondisi dunia yang tidak dapat diprediksi, kompleks, dan sering kali penuh tantangan.

"Kita menghadapi gangguan global, ketegangan geopolitik, pergeseran ekonomi, revolusi teknologi, dan perubahan iklim semuanya terjadi sekaligus," kata AHY.

AHY menerangkan, di saat kondisi dunia dipenuhi dengan ketidakpastian, kerja sama yang lebih erat antar negara di Asia harus lebih dipererat.

"Indonesia percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang bertahan dalam krisis, tetapi tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melindungi lingkungan, dan membangun ketahanan jangka panjang," ungkap AHY.

"Ketahanan ibarat investasi yang baik, tidak selalu menghasilkan keuntungan instan, tetapi dalam jangka panjang menentukan apakah kita akan berkembang atau tertinggal," sambungnya.

AHY menerangkan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia mengedepankan pendekatan terpadu terkait pembangunan berkelanjutan. Hal itu meliputi infrastruktur, ketahanan pangan, pengelolaan air, dan keberlanjutan energi.

"Keempat hal ini bukanlah tantangan yang terpisah, melainkan saling berkaitan erat. Jika kita bersatu, kita akan maju. Jika kita berdiri bersama, kita menciptakan fondasi bagi stabilitas jangka panjang," kata AHY.

 

Promosi 1

AHY: Kita Harus Kerja Sama Melintasi Batas Negara

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara kunci atau keynote speaker di BOAO Forum for Asia (BFA) yang dihelat di Hainan, China, Rabu (26/3/2025). (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara kunci atau keynote speaker di BOAO Forum for Asia (BFA) yang dihelat di Hainan, China, Rabu (26/3/2025). (Liputan6.com/Winda Nelfira)... Selengkapnya

AHY menekankan, infrastruktur harus melayani masyarakat, bukan sebaliknya. Dia berujar, Indonesia mengembangkan pendekatan yang terintegrasi dan berpusat pada manusia dalam pembangunan berkelanjutan.

"Kami berinvestasi pada sistem irigasi yang lebih kuat untuk melindungi dari kekeringan dan banjir, kebijakan pertanian yang lebih tangguh agar petani terhubung dengan pasar, serta ekspansi energi terbarukan," ucapnya.

Meski begitu, kata AHY, Indonesia bukanlah sebuah pulau terisolasi. Indonesia juga menghadapi tantangan semisal risiko iklim, ketahanan energi, dan ketahanan pangan.

Oleh sebab itu, AHY menyebut pembangunan berkelanjutan sejatinya memerlukan kerja sama. Dia berujar, konektivitas infrastruktur, transisi energi dan transformasi digital sebagai tiga bidang penting di mana kerja sama regional bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

"Tidak ada satu negara pun yang dapat menyelesaikan tantangan ini sendirian. Jika kita ingin keberlanjutan lebih dari sekadar kata-kata dalam konferensi, kita harus bekerja sama melintasi batas negara, sektor, dan industri," ujar AHY.

Infografis

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya