Kominfo Ingatkan Generasi Muda Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Guna menekan angka stunting pada anak, pemahaman 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau HPK generasi muda sangat penting.

oleh Fachri pada 16 Nov 2023, 09:40 WIB
Diperbarui 16 Nov 2023, 09:38 WIB
Kominfo.
Diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Nutrisi 1000 Hari Pertama, Untuk Remaja Prima” di Gresik, Rabu (15/11/2023). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Gresik Guna menekan angka stunting pada anak, pemahaman 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau HPK generasi muda sangat penting. Kurun waktu tersebut pun terjadi sejak masa kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari) dan merupakan masa kritis anak tumbuh dan berkembang.

Ketua Tim Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Marroli J Indarto mengungkapkan bahwa dalam masa ini, kebersihan lingkungan, pemenuhan nutrisi ibu dan anak, serta pola asuh orang tua sangat memengaruhi pertumbuhan anak.

"Jika tidak terpenuhi maka anak rentan terinfekasi dan kekurangan gizi hingga terganggu pertumbuhannya atau terkena stunting," ungkapnya dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Nutrisi 1000 Hari Pertama, Untuk Remaja Prima” di Gresik, Rabu (15/11/2023).

Tak hanya itu, Marroli juga mengatakan, anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.

"Anak yang terlahir stunting tidak hanya akan memiliki tubuh pendek, namun juga berisiko memiliki tingkat kecerdasan rendah yang dapat menurunkan tingkat produktivitas sehingga tidak kompetitif," katanya.

"Selain itu, anak yang terlahir stunting di usia tua juga rentan memiliki penyakit komorbid seperti darah tinggi ataupun diabetes," jelas Maroli.

Perhatikan Kualitas Kesehatan

Ilustrasi anak stunting
Ilustrasi anak stunting. (Photo created by rawpixel.com on www.freepik.com)

Dokter yang juga influencer, Gia Pratama Putra menegaskan bahwa caln pengantin (catin) wajib memahami dan memperhatikan kualitas kesehatan.

“Catin harus memiliki kualitas kesehatan prima agar menghasilkan kualitas bayi dalam kandungan yang bagus. Kualitas kesehatan anak ditentukan sejak anak ada dalam kandungan pada nol bulan hingga 1000 hari berikutnya saat pertumbuhan,” tegasnya.

“Komposisi makro nutrisi masing-masing yakni karbohidrat, protein, dan lemak sehat harus seimbang,” imbuh Gia.

Sedangkan untuk mikro nutrisi, Gia menyebut pentingnya memberi asupan vitamin dan mineral.

“Vitamin ada di buah-buahan dan sinar matahari, sedangkan mineral ada di sayur mayur,” sebutnya.

Gia juga menganjurkan agar masyarakat mengikuti program “Isi Piringku” yang merupakan panduan dari Kementerian Kesehatan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang. 

"'Isi Piringku' menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50% buah dan sayur, dan 50% sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein," ujarnya.

Cegah Stunting di Gresik

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Mukhibatul Khusnah mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik terus mengampanyekan pencegahan stunting kepada masyarakat. Ia menyebut, hasil pengamatan di lapangan sejak 2002 hingga 2023, penyebab masalah stunting yang paling mendominasi yakni pola makan dan pola asuh pada anak-anak terutama balita.

“Kurang peduli, banyak orangtua belum memahami bagaimana cara memberi makanan yang baik pada anaknya," katanya.

Khusnah mengungkapkan, banyak orangtua terutama ibu-ibu pada saat memberi makan anak sambil menggunakan gawai. Selain itu, variasi menu juga menjadi potensi masalah yang paling dominan untuk mencegah stunting. 

“Hasil pantauan memperlihatkan masih ada orangtua yang hanya memberi makan balita dengan nasi, kerupuk, dan kecap,” ungkapnya.

Terlepas dari fakta tersebut, Khusnah menyebut bahwa angka stunting di Gresik turun menjadi 10,7% pada 2022.

“Keberhasilan berkat kerja sama semua elemen masyarakat, mulai dari melibatkan institusi swasta hingga akademisi,” sebutnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya