Ma’ruf Amin Ungkap Rencana Usai Pensiun Jadi Wapres: Kembali Ke Habitat Jadi Kiai

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan rencananya usai pensiun dari posisi wapres pada Oktober 2024 mendatang. Ma’ruf mengaku akan kembali ke habitatnya sebagai kiai atau dunia pesantren dan pendidikan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Jan 2024, 08:40 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2024, 08:40 WIB
Wakil Presiden (wapres) Ma’ruf Amin
Wakil Presiden (wapres) Ma’ruf Amin

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan rencananya usai pensiun dari posisi wapres pada Oktober 2024 mendatang. Ma’ruf mengaku akan kembali ke habitatnya sebagai kiai atau dunia pesantren dan pendidikan. 

"Saya kembali ke habitat saya, ke habit saya. Saya dipinjam saja kok, saya ini pinjaman, nanti saya kembali lagi ke tempat saya sebagai kiai, mengembangkan pesantren," kata Ma'ruf di Istana Wapres, Jumat (5/1/2024).

Saat ini, Ma'ruf mengaku tengah menyiapkan universitas di lingkungan Pondok Pesantrennya, yakni An Nawawi, Tanara, Banten.

"Saya lagi kembangkan universitas dengan berbagai juga pendidikan-pendidikan vokasi, bekerja sama dengan berbagai pihak, menyiapkan tenaga kerja," kata dia.

Tak hanya di Tanara, Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini juga berencana membangun pondok pesantren di berbagai daerah dan membangun pusat peradaban dan pendidikan.

"Jadi saya ingin membangun pusat peradaban nanti di daerah-daerah," ujar Ma'ruf.

Diketahui, masa jabatan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan berakhir pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Harapan Ma'ruf Amin

Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenakan pakaian adat Demang khas adat Betawi saat mengikuti Sidang Tahunan MPR, Rabu Pagi, 16 Agustus 2023. Di acara ini, Wapres didampingi istrinya, Wury Ma’ruf Amin yang tiba di Gedung Nusantara sekitar pukul 08.27 WIB. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengharapkan, Wapres yang akan menggantikannya kelak adalah sosok yang mampu membantu tugas Presiden sebagaimana diamanatkan konstitusi. Namun demikian, ia mengingatkan kedudukan dan kapasitas Wapres dalam pemerintahan tetap di bawah Presiden.

“Wapres itu ya Wapres, gitu ya. Jangan Wapres rasa Presiden, itu akan menjadi masalah nantinya. Artinya Wapres itu membantu Presiden secara keseluruhan dan mengerjakan yang memang ditugaskan oleh Presiden,” kata Ma’ruf saat diminta tanggapan oleh awak media di Semarang, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (28/12/2023).

Untuk itu, Ma’ruf menginginkan, usai Pilpres 2024, terpilih sosok Wapres yang lebih baik dari dirinya untuk melaksanakan berbagai program pemerintah ke depan, termasuk bidang tugas yang diembankan secara khusus oleh Presiden.

“Saya harap tentu Wapres yang lebih baik dari saya. Kalau sama itu namanya tidak ada peningkatan kan? Harus lebih baik lagi dari saya dalam tugas-tugas yang diberikan,” ujarnya.

Tegaskan Kedudukan Wapres Bukan Ban Serep Presiden

Lebih lanjut, Ma’ruf menegaskan bahwa kedudukan Wapres bukan seperti “ban serep” bagi Presiden, karena Wapres juga memiliki porsi tugas tersendiri meskipun dalam kapasitasnya membantu Presiden.

“Bukan ban serep. Ya artinya fungsinya disesuaikan dengan memang posisi dia sebagai Wapres, jangan Wapres mau jadi Presiden. Tapi Wapres juga harus berfungsi sesuai dengan porsi yang seharusnya dilakukan,” kata dia

Sebagai contoh, sambung Ma’ruf, dirinya aktif mengambil peran dalam berbagai program pemerintah dengan memberikan masukan-masukan kepada Presiden, seperti dalam sidang kabinet. Di luar itu, ia juga terus melaksanakan dengan baik seluruh bidang tugas yang diembankan kepada dirinya.

“Paling tidak di sidang-sidang kabinet itu menyampaikan pandangan-pandangan. Nah dalam hal yang diserahkan oleh presiden, ya itu yang harus fokus dikerjakan oleh Wapres,” terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya