Ganjar soal Rakyat yang Diintimidasi: Mereka Bergerak Dalam Senyap, Mereka Sedang Melawan

Saat bertemu rakyat di lapangan, kata Ganjar, mereka ingin mengubah nasib mereka agar lebih baik sehingga mereka tak pernah takut dengan intimidasi.

oleh Nila Chrisna YulikaDelvira Hutabarat diperbarui 10 Jan 2024, 12:41 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 12:41 WIB
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dalam masa kampanye dirinya telah berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia seperti ke Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga.
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dalam masa kampanye dirinya telah berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia seperti ke Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga. (Sumber: Youtube PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dalam masa kampanye dirinya telah berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia seperti ke Cilacap, Banyumas, dan Purbalingga. Dalam kampanyenya, dia menemukan bahwa apa yang diucapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal rakyat adalah akar rumput yang memiliki kekuatan bisa diuji di lapangan.

 

Saat bertemu rakyat di lapangan, kata Ganjar, mereka ingin mengubah nasib mereka agar lebih baik sehingga mereka tak pernah takut dengan intimidasi. 

"Mereka melakukan dengan cara diam. Karena mereka sembunyikan keberanian itu di dalam hatinya. Dan mereka akan sampaikan oke, silakan anda tekan, anda paksa, kami nggih nggih saja, tapi keputusan kami akan ada di TPS," kata Ganjar di Acara HUT ke-51 PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, (10/1/2024).

Hal inilah, kata Ganjar yang dia temukan di lapangan saat bertemu dengan rakyat. "Bahwa yang disampaikan Ibu Ketum sebagai akar rumput ada, mereka bergerak dalam senyap, mereka bergerak dalam diam, tapi sebenarnya ya mereka sedang melawan," ujar dia.

 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum. Namun, kata dia, saat ini hukum justru dipermainkan.

"Sekarang hukum dipermainkan, kekuasaan dijalankan semau-maunya, no... no... no... Saya tiga kali karena nomor kita 3," ujar Megawati.

"Hayo, siapa yang enggak setuju? Pasti diem, tapi nanti kalau di belakang, ngoceh," lanjutnya.

Megawati kemudian mengatakan bahwa pemilu bukanlah alat elite politik untuk melambungkan kekuasaan dengan segala cara.

"Di dalam pemilu, pemilihan umum, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. Lo saya pernah presiden. Setelah pemilu, enggak ribut saya. Ya sudah, kalau memang betul rakyat itu memilih, ya sudah," ujarnya.

Megawati pun mengingatkan bahwa kekuasaan tidak akan langgeng.

"Yang langgeng itu yang di atas. Kekuasaan itu akan berhenti, apa pun jabatannya," ujar Megawati.

Ingatkan Rakyat Agar Jangan Tergiur Sosok

Ketua Umum PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri saat memberikan pidato di puncak acara HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Ketua Umum PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri saat memberikan pidato di puncak acara HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). (Tangkapan Layar Liputan6 SCTV)

Megawati pun mewanti-wanti agar rakyat jangan sampai tergiur hanya dengan melihat sosok calon presiden di Pilpres 2024. Namun, hal yang perlu dilihat adalah pikiran dan hatinya yang harus menjadi satu.

"Cermati rekam jejaknya, moral etika, tangggung jawabnya, memahami rakyat," kata Megawati.

Dalam keseluruhan syarat-syarat menjadi pemimpin, kata Megawati, PDIP, PPP, Perindo dan Hanura yakin, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md-lah yang memenuhi syarat tersebut. 

"Mereka kesatuan dwitunggal, tidak ada negara maju yang pemimpinnya tanpa memperjuangkan hukum, manunggal dengan rakyat," ujarnya.

Megawati mengatakan, kalau ada pemimpin yang tidak menjalankan kewajibannya, tidak melindungi rakyat pasti guncang.

"Rules of the game adalah partai yang memilih calonnya. Saya selalu lihat-lihat yang bagus, sampai saya kontemplasi, bicara sama bapak saya. Lihat lihat lihat trus harus ada keputusan. Bukannya asal oh kamu saja jadi pemimpin," ujarnya.

DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Partai pada Rabu, 10 Januari 2024.

Peringatan HUT ke-51, PDIP Sebut Bakal Ada Tamu Kejutan

Peringatan HUT ke-51 PDIP akan digelar di sekolah partai PDIP, Rabu (10/1/2024). HUT kali ini mengusung tema "Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang" dan akan dihadiri 51 tamu undangan.

Politisi PDIP Aryo Seno Bagaskoro mengatakan, di antara tamu-tamu tersebut, akan hadir kejutan di HUT ke-51 PDIP.

“Itu kejutannya nanti besok akan disampaikan dan tamu-tamu yang hadir. Yang pasti nanti semua tamu ini hanya 51 orang,” kata Aryo di sekolah partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Juru bicara muda Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini memastikan, bahwa dalam HUT PDIP yang menjadi tamu utamanya adalah tetap rakyat Indonesia.

“Tamu utama kami, tamu-tamu VVIP kami adalah bersama masyarakat dan rakyat Indonesia yang berada di pintu-pintu rakyat bersama dengan semua caleg, termasuk juga para pengurus struktural partai. Jadi unsur tiga pilar partai akan semuanya hadir, meskipun ada yang hadir fisik dan hadir secara hybrid,” ungkap Aryo.

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya