ICW Pertanyakan Motif Massa Demo Depan Kantor: Diajak Dialog, Pendemo Malah Menolak

ICW sempat meminta klarifikasi perihal adanya dugaan rasisme. Namun upaya itu ditolak sepihak.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 27 Feb 2024, 08:08 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 07:45 WIB
Sejumlah massa yang mengatasnamakan 'Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI' melakukan demo di depan kantor Indonesia Corruption Watch (ICW). Massa sempat membakar ban bekas di depan kantor ICW. (Merdeka.com/Rahmad Baihaqi
Sejumlah massa yang mengatasnamakan 'Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI' melakukan demo di depan kantor Indonesia Corruption Watch (ICW). Massa sempat membakar ban bekas di depan kantor ICW. (Merdeka.com/Rahmad Baihaqi)

Liputan6.com, Jakarta Kantor Indonesia Coruption Watch (ICW) digeruduk massa yang mengatasnamakan koalisi masyarakat sipil. Mereka datang melakukan aksi unjuk rasa menyuarakan dan menuding ICW yang diduga melakukan tindakan rasisme. 

Tudingan rasisme semulanya mereka dapatkan berdasarkan video dari grup WA yang didapatkan.

Koordinator Divisi Pengelolaan Pengetahuan ICW, Wana Alamsyah mempertanyakan perihal masyarakat yang secara tiba-tiba menggelar demo di halaman kantornya. Demonstran bahkan mengorasikan agar pihak ICW meminta maaf karena diduga mengucapkan kata bernada rasisme.

"Mereka menginginkan adanya permintaan maaf dari lembaga-lembaga yang mereka tuduh melakukan tindakan atau ucapan dengan bernada rasisme begitu," kata Wana kepada wartawan, Senin, 26 Februari 2024.

Di satu sisi, kata Wana pihak ICW pun juga sempat meminta klarifikasi perihal adanya dugaan rasisme. Namun upaya itu ditolak sepihak.

"Kami coba untuk berupaya secara terbuka mengajak mereka untuk mengklarifikasi mereka sangat menolak dengan keras begitu ya sehingga kesimpulan yang bisa kami dapatkan dari apa yang tadi telah para demonstran tersebut lakukan kami mempertanyakan motivasinya," pungkas dia.

 

Massa Ogah Berdialog

Sejumlah massa yang mengatasnamakan 'Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI' melakukan demo di depan kantor Indonesia Corruption Watch (ICW). Massa sempat membakar ban bekas di depan kantor ICW
Sejumlah massa yang mengatasnamakan 'Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI' melakukan demo di depan kantor Indonesia Corruption Watch (ICW). Massa sempat membakar ban bekas di depan kantor ICW. (Merdeka.com/Rahmad Baihaqi)

Pihak ICW pun menegaskan tidak meladeni pernyataan para demonstran yang menuding pihak ICW melakukan kata-kata bernarasikan rasisme terhadap satu kelompok.

Di sisi lain juga dengan tidak dibukanya ruang dialog, menurut Wana pihak demonstran bersikap defensif.

"Secara sederhana kami ingin menanyakan jika memang ICW dituduh melakukan upaya atau memberikan statement mengenai rasisme, siapa yang melakukan atau siapa yang menyatakan hal tersebut. Lalu kemudian kapan dan apa konteksnya pada saat tersebut begitu," tuturnya.

Meskipun demikian ia menghargai upaya demo yang dilakukan oleh koalisi masyarakat hari ini. Mengingat hal itu merupakan hak semua orang dan akan menjadi catatan bagi ICW.

Massa Bakar Ban, Protes Dugaan Tindakan Rasis

Sebelumnya, massa yang menamakan diri 'Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur Cinta NKRI' melakukan demo di depan kantor Indonesia Corruption Watch (ICW). Massa sempat membakar ban bekas di depan kantor ICW .

Dalam aksi itu, salah satu orator meminta agar tak ada satu pihak pun yang mengatasnamakan masyarakat timur. "Anda jangan sok pintar, Anda jangan memanfaatkan masyarakat timur untuk kepentingan kalian," ucap salah satu orator. Massa membakar ban bekas di depan kantor ICW. 

Sejumlah spanduk yang meminta agar ICW meminta maaf atas tindakan rasis ditunjukkan oleh massa. Ada juga spanduk bertuliskan 'Kami Timur cintai damai, persatuan dan Bhinneka Tunggal Ika' serta 'anti rasisme, apa kulit hitam, rambut keriting dan preman bukan manusia'.

Aksi massa itu sendiri mendapatkan kawalan dari pihak kepolisian.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya