Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 15 Maret 2024: Hujan Guyur Sebagian Wilayah Siang hingga Malam

Jelang akhir pekan, Jumat (15/3/2024), pagi hari di Indonesia langitnya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, dan hujan ringan. Demikianlah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Mar 2024, 13:23 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2024, 07:30 WIB
Jelang akhir pekan, Jumat (15/3/2024), pagi hari di Indonesia langitnya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, dan hujan ringan. Demikianlah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.
Jelang akhir pekan, Jumat (15/3/2024), pagi hari di Indonesia langitnya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, dan hujan ringan. Demikianlah prakiraan cuaca Indonesia hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang akhir pekan, Jumat (15/3/2024), pagi hari di Indonesia langitnya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, dan hujan ringan. Demikianlah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Hujan dengan intensitas ringan pagi ini diprediksi guyur Jambi, Samarinda, Ambon, Kupang, dan Kota Jayapura, seperti laporan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Cuaca Indonesia siang nanti sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Wilayah Denpasar, Jakarta Pusat, Gorontalo, Bandung, Semarang, Samarinda, Mataram, dan Manokwari diprediksi turun hujan berintensitas ringan, serta hujan sedang di Yogyakarta dan Kupang siang hari nanti.

Waspada siang nanti diprakirakan wilayah Surabaya dan Bandar Lampung bakal hujan petir.

Untuk malam hari nanti diprediksi BMKG langit Indonesia sebagiannya bakal berawan, cerah berawan, hujan ringan, dan hujan sedang.

Beberapa wilayah Indonesia yang diprakirakan diguyur hujan ringan malamm nanti di antaranya Denpasar, Bengkulu, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bandar Lampung.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah  Cerah  Cerah Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Serang  Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu  Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Yogyakarta   Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Gorontalo   Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jambi   Hujan Ringan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bandung   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Semarang   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Surabaya   Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Pontianak   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Palangkaraya  Berawan  Berawan  Berawan
 Samarinda  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Tarakan   Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Pangkal Pinang  Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Tanjung Pinang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Kabut  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Ambon   Hujan Ringan  Berawan  Berawan
 Ternate   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Mataram   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kupang   Hujan Ringan  Hujan Sedang  Hujan Ringan
 Kota Jayapura  Hujan Ringan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Manokwari   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Pekanbaru   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Mamuju   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Makassar   Berawan  Berawan  Hujan Sedang
 Kendari   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Manado    Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Palembang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Medan   Cerah  Cerah  Cerah Berawan

BRIN Ungkap Penyebab Hujan Awet di Wilayah Indonesia

Cuaca Ekstrem Diperkirakan hingga Akhir Oktober
Kendaraan melintas saat hujan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, hujan awet yang mengguyur sebagian wilayah Indonesia dipicu vorteks (091S) yang berubah jadi bibit siklon 18S cenderung bergerak lambat, karena tekanan rendah di timur yang kini telah menjadi dua vorteks.

Hal itu diungkapkan Periset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin.

"Inilah yang telah memicu propagasi hujan yang kuat dan maraknya pembentukan badai squall line pemicu hujan persisten berhari-hari, bahkan intensitas hujan bisa ekstrem yang disertai angin kencang," ujar Erma.

Erma mengungkapkan efek pergerakan bibit siklon 18S dari barat ke timur (selatan Jawa Timur) menyebabkan hujan deras persisten di Jawa (Demak, Kudus, Pati, Semarang), Madura, dan Kupang. Hujan yang persisten dipicu oleh squall line efek dari vorteks.

Dia mengingatkan agar wilayah Semarang dan Kupang waspada mengantisipasi dampak fenomena tersebut.

Kemunculan bibit siklon 91S yang berada di Samudra Hindia bagian tenggara, tepatnya sebelah barat daya Banten telah menimbulkan hujan di Banten dan Jabodetabek.

Ada 3 Bibit Siklon Tropis

Minggu Pagi, Jakarta Diguyur Hujan
Warga bersepeda saat hujan turun di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021, sehingga perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Erma, bibit siklon 91S yang kian mendekat ke Jabodetabek merupakan momen langka.

Fenomena itu mengulang penyebab banjir besar Jakarta 2002, karena vorteks telah menyebabkan hujan dini hari yang persisten selama berhari-hari alias hujan awet di Jakarta.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan ada tiga bibit siklon tropis di wilayah Indonesia.

"Bibit siklon tropis 91S yang berada di sebelah tenggara Samudera Hindia memiliki kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 997 hPa bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia," ucap Erma.

Kemudian, bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Laut Timor bagian selatan, tenggara Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1.000 hPa bergerak ke arah timur.

Ada pun bibit Siklon Tropis 93P masih terpantau di Teluk Carpentaria, bagian timur laut Australia, Tenggara Papua dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1004 hPa bergerak ke arah timur hingga tenggara.

Kemunculan tiga bibit siklon tropis sekaligus itulah yang menyebabkan cuaca basah masih menyelimuti Indonesia.

Potensi Cuaca Jabodetabek

Cuaca Ekstrem Melanda Jakarta
Pengendara motor menggunakan jas hujan saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan, secara umum wilayah Jabodetabek akan didominasi kondisi cuaca hujan ringan hingga sedang.

Potensi hujan dengan intensitas hingga sedang dapat terjadi terutama di wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, dan Kab. Tangerang.

"Penurunan potensi intensitas hujan di Jabodetabek akan terjadi mulai tanggal 17 Maret 2024," ujar dia.

Peningkatan curah hujan hingga kategori lebat pada wilayah tersebut memicu potensi dampak bencana hidrometeorologi untuk tanggal 14 - 16 Maret 2024 dengan Kategori siaga di wilayah Banten, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur.

"Kategori waspada Bengkulu- Lampung - Jawa Barat- Jawa Tengah- DI Yogyakarta- Jawa Timur- Bali- Nusa Tenggara Barat- Kalimantan Tengah- Sulawesi Selatan - Maluku- Papua," kata dia.

Potensi Gelombang Tinggi dan Banjir Pesisir Bibit Siklon Tropis 91S di selatan Jawa dan Bibit Siklon Tropis 94S di Laut Timor - tenggara NTT memberikan dampak signifikan berupa peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knot.

"Kondisi itu mempengaruhi peningkatan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Indonesia. Kemudian fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) memberikan dampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah pesisir Indonesia," terang Guswanto.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait dengan informasi Bibit Siklon Tropis 91S 94S, dan 93P namun tetap waspada akan kemungkinan potensi cuaca ekstrem yang ditimbulkannya.

"BMKG terus melakukan pemantauan berkelanjutan secara 24/7 untuk perkembangan kondisi cuaca serta potensi pembentukan bibit siklon tropis di dekat/sekitar wilayah Indonesia. Masyarakat juga diimbau terus melakukan monitoring perkembangan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG," tandas Guswanto.

Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya