Survei Indikator Politik Indonesia: Masyarakat Jateng Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya, yang salah satunya memotret kepuasan kinerja presiden Joko Widodo atau Jokowi bagi masyarakat Jawa Tengah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Jul 2024, 20:05 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2024, 20:05 WIB
Petani Apresiasi Bantuan Pompa Air
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau realisasi bantuan pompa air di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Rabu, 19 Juni 2024.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil surveinya, yang salah satunya memotret kepuasan kinerja presiden Joko Widodo atau Jokowi bagi masyarakat Jawa Tengah.

Hasilnya, secara umum masyarakat Jateng puas akan kinerja Presiden Jokowi.

“Ditanyakan seberapa puas responden dengan hasil kerja Presiden Joko Widodo, maka mayoritas menjawab sangat atau cukup puas,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida, dalam paparannya secara daring, Minggu (7/7/2024).

Adapun dalam hasil survei tersebut, tercatat sebanyak 66,5 persen masyarakat Jawa Tengah cukup puas dengan kinerja presiden Jokowi. Kemudian 18,7 persen sangat puas.

Sedangkan masyarakat yang merasa kurang puas ada 12,5 persen. Kemudian tidak puas sama sekali 1,8 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab 0,5 persen.

Di sisi lain, masyarakat Jateng punya masalah yang mendesak yang harus diselesaikan oleh pemimpin nasional.

Diambil dari tiga tertinggi, yang pertama adalah mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok, ini 31,1 persen masyarakat ingin segera diselesaikan. Kemudian, 15,8 persen masyarakat ingin masalah pengangguran juga dituntaskan. Yang ketiga adalah mengurangi kemiskinan, di mana sebanyak 15,1 persen masyarakat menghendaki diselesaikan.

Adapun, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Tengah yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 800 orang.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-- MoE) sekitar ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang terdistribusi secara proporsional.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut pengaruh Presiden Joko Widodo atau Jokowi atau 'Jokowi Effect' yang dapat mempengaruhi suara pemilih di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2024.

Masyarakat Jateng yang puas terhadap kinerja Jokowi cenderung memilih calon gubernur (cagub) yang deket dengannya.

"Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam konferensi pers, Minggu (30/6/2024).

Dia lalu mencontohkan salah satu temuan survei LSI soal peta politik Pilkada Jateng2024. Sebanyak 33,8 persen dari 85,1 persen masyarakat Jateng yang puas dengan kinerja Jokowi, memilih Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep sebagai Gubernur Jateng.

Kaesang sendiri merupakan putra bungsu Jokowi. Sementara itu, 29,1 persen masyarakat memilih Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, 14,8 persen memilih Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Pacul, dan sisanya 22, 3 persen belum menentukan pilihan.

"Kaesang dan Ahmad Luthfi bertarung pengaruh Jokowi," kata Djayadi.

Jika nama Kaesang dihilangkan, sebanyak 37,5 persen masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi memilih Ahmad Luthfi.

Kemudian, 19,9 persen memilih Bambang Pacul, 14, 7 persen memilih Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, dan 27,9 persen belum menentukan pilihan.

"Ada pengaruh afiliasi hubungan Gubernur Jateng dan pengaruh Jokowi," ujar dia.

Empat Nama

Kendati begitu, Djayadi menyampaikan peta kompetisi Pilgub Jawa Tengah 2024 masih cair dan semua kandidat berpeluang saling mengungguli. Hal ini dikarenakan tidak adanya petahana yang maju di Pilgub Jawa Tengah 2024.

"Jawa Tengah tidak ada incumbentsehingga peta politik masih cair," tutur Djayadi.

Disisi lain, dia mengatakan ada empat nama yang bertarung cukup ketat di Pilkada Jawa Tengah. Mereka yakni, Kaesang, Ahmad Luthfi, Bambang Pacul, dan mantan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin.

"Di antara nama-nama, belum ada nama yang memiliki keunggulan cukup dominan," ucap Djayadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya