Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Provinsi Maluku Utara mengimbau kepada seluruh pengguna jasa transportasi laut untuk mewaspadai terjadinya gelombang tinggi di perairan Maluku Utara dalam sepekan.
Menurut Petugas Prakirawan Cuaca BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate Dewi Makhrantika Madiong, pihaknya telah menyampaikan kondisi di perairan Maluku Utara, terutama bagi pengguna jasa laut untuk waspada potensi terjadi peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan mencapai 50 km/jam.
Baca Juga
"Tentunya, dengan peningkatan kecepatan angin seperti itu dapat menyebabkan peningkatan ketinggian gelombang, terutama di wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu," ujar Dewi, melansir Antara, Minggu (14/7/2024).
Advertisement
Dia mengatakan, kondisi tersebut terjadi di perairan Pulau Obi, Ternate-Jailolo-Batang Dua, Loloda-Morotai, dan sekitarnya dengan tinggi gelombang mencapai dua meter.
"Di samping itu, untuk pagi hari ini umumnya berawan dengan potensi hujan ringan disertai angin kencang di wilayah Patani, Ternate, dan sekitarnya," ucap Dewi.
Sedangkan pada sore hari, lanjut dia, diprediksi cerah berawan dengan potensi hujan ringan-sedang di wilayah Morotai, Ibu, Kedi, Tobelo, Kao, Galela, Malifut, Wasile, Ekor, Maba, Buli, Gane, Weda, Oba, Obi, Taliabu, dan sekitarnya.
Sementara itu, Kantor Kesyahbandaraan dan otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate menyebut saat ini cuaca di perairan provinsi tersebut masih normal, sehingga pelayaran kapal rute antar-pulau masih diizinkan.
Â
Jika Cuaca Buruk, Semua Pelayaran Dihentikan
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas II Ternate Sugandi mengatakan apabila terjadi cuaca buruk, maka seluruh pelayaran dihentikan.
Menurut dia, pihaknya memantau ketinggian gelombang di perairan Maluku Utara berkisar 1 hingga 2 meter.
"Jika terjadi cuaca buruk yang disampaikan dari BMKG maka aktivitas pelayaran akan dihentikan. Hal itu bertujuan demi keselamatan penumpang dan barang saat pelayaran," tandas Sugandi.
Sebelumnya, curah hujan di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan yang signifikan, Kamis 11 Juli 2024. Hujan yang terus menerus mengguyur ini, mengakibatkan banjir hingga tanah longsor di beberapa titik di Gorontalo.
Berikut update terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bone Bolango mengenai cuaca hujan mengguyur wilayah Provinsi Gorontalo.
Forecaster (Pemantau Cuaca), Dimas Yudistira melaporkan, dari tanggal 10 Juli 2024 pukul 18.45 Wita, berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat petir dan angin kencang.
Â
Advertisement
Tetap Waspada, Begini Kondisi Cuaca di Gorontalo Menurut BMKG
Wilayah berpotensi diterjang hujan dari Kabupaten Gorontalo: Danau Limboto, Limboto, Telaga, Batudaa, Tibawa, Batudaa pantai, Bolihutuo, Telaga Biru, Bongomeme, Mootilango, Pulubala, Limboto Barat, Tilango, Tabongo, Biluhu, Asparaga, Telaga Jaya, Dungaliyo.
Untuk Kabupaten Boalemo hanya pada daerah Botumoito. Untuk Kabupaten Bone Bolango: Tapa, Kabila, Suwawa, Bonepantai, Bulango (Utara, Selatan, Timur), Tilongkabila, Botupingge, Kabila Bone, Suwawa (Timur,Selatan,Tengah), Bulango Ulu, Pinogu.
Untuk Kabupaten Gorontalo Utara: Atinggola, Kwandang, Anggrek, Gentuma Raya, Tomolito, Monano. Sementara Kota Gorontalo: Kota (Barat, Selatan, Utara, Timur, Tengah), Dungingi, Sipatana, Dumbo Raya, Hulonthalangi, dan sekitarnya.
Â
Wilayah Selanjutnya
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 22.00 WITA. Bahkan, dapat meluas pada beberapa wilayah lainya, seperti di Kabupaten Gorontalo (Tolangohula, Bilato), Kabupaten Boalemo (Paguyaman, Wonosari, Dulupi, Tilamuta, Monanggu, Paguyaman Pantai).
Kabupaten Bone Bolango akan meluas pada wilayah (Bone, Bone Raya, Bulawa), untuk Kabupaten Pohuwato (Paguat, Patilanggio,Taluditi, Dengilo, Buntulia, Wanggarasi), dan Kabupaten Gorontalo Utara (Sumalata, Tolinggula, Ponelo Kepulauan, Biau, Sumalata Timur).
Menurut Dimas Yudistira, saat ini terpantau di citra satelit, siklon yang berada pada wilayah Filipina masih dalam situasi aktif. Sehingga, akan mengakibatkan peningkatan awan-awan konvektif pada wilayah Provinsi Gorontalo.
"Akibat adanya siklon di laut Filipina, mengakibatkan curah hujan yang signifikan pada daerah Gorontalo," ia menandaskan.
Advertisement