Dishub DKI Bantah Ada Diskriminasi Pembagian Kuota ke Operator JakLingko

Syafrin menyampaikan, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) lah yang bertugas mengatur pembagian kuota untuk masing-masing operator. Menurutnya, pembagian kuota sudah dilakukan secara proporsional.

oleh Winda Nelfira diperbarui 31 Jul 2024, 08:45 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 08:45 WIB
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo membantah soal adanya diskriminasi pembagian kuota kepada beberapa operator yang menjadi mitra program transportasi JakLingko.

Hal ini disampaikan Syafrin merespons protes ratusan sopir JakLingko dalam aksi demonstrasi yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta. Syafrin bilang, tak ada operator yang dianakemaskan.

"Tidak (menganakemaskan). Tentu jika kita melihat proporsionalnya, ada bahkan yang 90 sekian persen realisasinya, ada yang 90 sekian, ada 75 persen, ada 65 persen," kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 30 Juli 2024.

Syafrin menyampaikan, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) lah yang bertugas mengatur pembagian kuota untuk masing-masing operator. Menurutnya, pembagian kuota sudah dilakukan secara proporsional.

"Jadi jika melihat itu sebenarnya rekan-rekan Transjakarta sudah cukup proporsional, tetapi memang masih ada beberapa yang angkanya di bawah 30 persen," ucap Syafrin.

Syafrin menyebut, alokasi kuota untuk Mikrotrans bagi seluruh operator akan disesuaikan. Diharapkan dengan begitu, asas keadilan kepada seluruh operator bakal bisa dipenuhi.

"Ini yang tentu akan diselaraskan oleh teman-teman dari Transjakarta," kata Syafrin.

Ratusan Sopir JakLingko Demo di Balai Kota Jakarta

Ratusan Sopir JakLingko Demo di Balai Kota Jakarta
Sopir JakLingko menggelar demonstrasi di depan kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, ratusan kendaraan JakLingko terparkir di kawasan Balai Kota Jakarta. Para sopir rupanya menggelar demo protes menyuarakan ketidakadilan manajemen TransJakarta yang dinilai arogan. Hal itu terlihat dari spanduk yang dibentangkan demonstran.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 08.40 WIB pada Selasa (30/7/2024) imbas dari aksi para sopir JakLingko tersebut adalah kemacetan yang megular di sepanjang kawasan jalan lingkar merdeka. Mulai dari utara, selatan, timur, hingga barat lalu lintas tidak bergerak.

Tidak bergeraknya kendaraan dikarenakan sejumlah ruas jalan ditutup, khususnya yang mengarah ke Balai Kota Jakarta dari Tugu Tani. Sebab, para demonstran di sana berjejer dan menggelar aksi.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Lantas Polrestro Jakpus Kompol Gomos Simamora membenarkan adanya penutupan jalan. Dia pun mengerahkan jajarannya untuk mengalihkan arus lalu lintas (arus lalin).

"Pengalihan arus dari depan Kedubes AS ke Patung Kuda, lalin ditutup, dialihkan semua ke depan Gambir," kata Kompol Gamos, Selasa (30/7/2024).

Sejumlah Rute JakLingko Sempat Berhenti Beroperasi

Diketahui, mengutip keterangan dari platform media X milik @PT_Transjakarta, demo pada Rabu, 30 Juli 2024 kemarin berimbas terhadap sejumlah rute JakLingko yang berhenti beroperasi.

"Layanan mikrotrans rute JAK 33, JAK 34, JAK 35, JAK 41, JAK 42, JAK 61, JAK 76, JAK 77, JAK 84, JAK 90 dan JAK 106 sementara tidak beroperasi melayani pelanggan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," tulis @PT_Transjakarta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya