Nurdin Halid Sebut Setiap Munas Golkar Ada Perubahan AD-ART: Bukan untuk Satu Pihak

Nurdin pun bercerita bahwa, perubahanAD/ART pernah dilakukan saat munas. Namun, bukan untuk satu pihak saja.

oleh Muhammad Ali diperbarui 14 Agu 2024, 15:02 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 15:02 WIB
Nurdin Halid
Nurdin Halid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti) periode 2024-2028. (PP Pelti)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid, mengatakan dalam pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) akan selalu ada perubahan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

"Setiap kita munas selalu ada perubahan AD/ART, karena AD/ART harus dinamis, harus antisipatif terhadap perkembangan situasi nasional, situasi global," kata Nurdin, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Kendati demikian, Nurdin Halid menegaskan, perubahan AD/ART bukan untuk satu orang saja. Melainkan, untuk menyesuaikan situasi dan kondisi ke depan.

Nurdin pun bercerita bahwa, perubahanAD/ART pernah dilakukan saat munas. Namun, bukan untuk satu pihak saja.

"Jadi tidak diubah hanya untuk seseorang, ini harus disesuaikan dengan antisipatif keadaan, seperti munas lalu kita ubah anggaran dasar beberapa pasal, tapi tidak dimaksudkan berubah untuk seseorang, anggaran dasar itu kewenangan munas, jadi apapun kehendak munas itu bagian dari keputusan," imbuh dia.

Nurdin juga  mengatakan partai berlambang pohon beringin itu sudah terbiasa dalam menghadapi turbulensi, seperti peralihan kepemimpinan yang berlangsung singkat pada akhir-akhir ini.

Buktinya, kata dia, Airlangga Hartarto yang menyatakan mundur sebagai Ketua Umum pada Minggu (11/8), lalu dua hari kemudian sudah langsung ada penggantinya. Adapun pada Selasa (13/8), Partai Golkar mengumumkan Agus Gumiwang Kartasasmita diangkat menjadi Plt Ketua Umum.

"Sesudah itu kita menetapkan Rapimnas, kemudian Munas, karena Rapimnas adalah bagian daripada institusi organisasi untuk menjustifikasi pelaksanaan Munas," kata Nurdin.

Walaupun terbilang berlangsung singkat, menurutnya, keputusan-keputusan partai tersebut dilalui dengan musyawarah dan mufakat, sehingga nantinya pemilihan ketua umum definitif pun tidak akan terhambat dalam proses Munas.

Selain itu, menurutnya, turbulensi yang terjadi di Partai Golkar itu pun bukan merupakan "cawe-cawe" dari pemerintah, karena dia mengaku sudah memimpin Munas Golkar selama tiga kali, dan tidak ada intervensi tersebut. "Karena kita punya mekanisme dan sistem tersendiri," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Agus Gumiwang Jadi Plt Ketum Golkar

Pada Selasa (13/8) malam, Rapat Pleno DPP Partai Golkar memutuskan memilih Agus Gumiwang sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto yang menyatakan mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Selanjutnya, dia pun mengumumkan bahwa pelaksanaan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan musyawarah nasional (Munas) pada 20 Agustus 2024. Beberapa hal yang akan dibahas dalam Rapimnas dan Munas tersebut yakni langkah politik partai hingga penentuan Ketua Umum Partai Golkar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya